Janganlah membuat engkau ragu2 pada janji oleh tiada terjadinya yg dijanjikan sekalipun tertentu masanya yg dijanjikan. Agar tiada akan itu mematikan hati engkau memadamkan bashirah dan syarirah engkau.
Apabila menjanjikan akan engkau oleh Tuhan akan sesuatu baik itu lewat wahyu, lewat Nabi, atau guru yg membimbing, kemudian tidak terjadi yang djanjikan itu. Janganlah engkau ragu2 dengan itu tetapi berbaik sangkalah engkau dgnnya dan agar tidak padam Bashirah tempat hidayah bagi engkau dan syarirah engkau yg itu tempat musyahadah engkau.
Janganlah ragu apabila Allah, Rasul, Guru pembimbing meskipun janji itu misalkan esok. Tapi tidak terjadi maka jangan ragu2, hendaknya engkau berbaik sangka. Karena itu akan merusak Bashirah tempat hidayah bagi kita, dan merusak syarirah tempat musyahadah kita...
Misalnya janji Allah berdoalah kau kepadaku niscaya akanbku beri. Kemudian kita berdoa. Namun tiada terwujud apa yang kita minta itu berupa sakit berkelanjutan ketika minta sehat, minta lunaskan hutang malah nambah. Bila terjadi demikian jgn ragu2, karenaa apabila kita demikian bashirah dan syarirah kita rusak.
Maka baik sangkalah dan beradablah.
Berbaik sangka itu berupa:
1. Doaku ini dikabulkan tapi mungkin diganti dgn yg lebih Patut, baik dan bermanfaat namun aku tiada mengetahui itu.
2. Doa itu belum waktunya dikabulkan oleh Allah, mungkin Allah akan memberi diwaktu yang paling tepat untuk mewujudkannya.
Bisa jadi Allah suka mendengar doa kita, jeritan pengaduan kita.
Seperti doa Nabi Zakaria untuk dapat keturunan selama 40 tahun baru terwujud. Nabi Musa berdoa yang diaminkan Nabi Harun meminta supaya Firaun dimusnahkan hartanya dan dimatikan setelah melihat azab Allah, kata Tuhan Aku ijabah doa engkau dan istiqomahlah engkau. Dalam 40 tahun barulah Firaun musnah.
Nabi Yakub meminta ampunan atas Anaknya, 40 tahun baru terwujud.
3. Bisa juga digantikan dengan dihindarkan dari keburukan dan musibah.
4. Bisa juga digantikan dengan diampuni dosa.
5. Bisa juga Allah simpan untuk dinikmati disurga.
Janji Allah, apabila engkau menolong agama Allah engkau do tolong. Kenyataannya Sayyidina Umar meninggal di tusuk oranh, Sayidina Utsman Meninggal disembelih, Sayyidina Ali meninggal dibunuh.
Lalu dimana pertolongan Allah?
Para Ulama berpendapat mereka dibunuh untuk menaikan pangkat mulia bagi mereka, kedudukan itu tak bisa dicapai kecuali dengan sabar atas aniyaya orqng lain.
Nah seperti itulah agar kita bersangka baik dengan Allah.
Allah menolong tapi dengan cara yqng dikehendaki Allah.
Dokter menolong kita namun cara pertolongannya dengan cara yang menyakitkan misal operasi bedah dll.
Misal Nabi mengajarkan amalan apabila mengamalkan ini maka terbebas dari hutang, namun malah bertambah padahal kita telah mengamalkannya, maka sangka baik lah jangan ada ragu terhadap janji Rasulullah. Maka sangka baiklah misal aku membaca mungkin ada yang kurang pas, atau jumlahnya kurang dll.
Ada ulama yang mengatakan apabila membaca amalan ini, maka akan bermimpi bertemu nabi. Namun tak kunjung bermimpi bertemu Nabi. Maka janganlah ragu dengan janji Syeikh. Bersangka baiklah mungkin aku kurang sholawat, kurang mengerja sunah nabi, banyak menyakiti Nabi.
Jadi kita harus yakin dan jangan ada keraguan terhadap janji Allah, Janji Nabi, dan Janji Guru. Karrna itu bisa merusak Bashirah dan memadamkan Syarirah engkau. Baik sanka lah dan yakini bahwa kesalahan ada pada kita, bukan guru, Rasul apalagi Allah.