Tuesday, October 16, 2018

Al Hikam,
Ahmad Ibnu Athoillah

ماَقـَلَّ عَملٌ بَرَزَ من قلْبٍ زاَهِدٍ ولاكَثـُرَ عملٌ بَرَزَ من قلبٍ رَاغِبٍ

"Tidak dapat dianggap kecil/sedikit amal perbuatan yang dilakukan dengan hati yang zuhud ,dan tidak dapat dianggap banyak amal yang dilakukan oleh seseorang yang cinta dunia.

Zuhud seseorang yang tidak menyukai sesuatu sehingga membuat dia lalai/lupa akan meninggalkan terhadap Allah , dia akan keluarkan pada hatinya akan kekosongan terhadap dunia, segala apapun yang membuat maksiat kepada Allah akan tinggalkan.

Segala amal ibadah lebih mahal dihargai oleh Allah jika hatinya kosong/lapang.

Lawan dari zuhud adalah Ragib yaitu orang yang gemar terhadap dunia, baik pekerjaan maksiat ataupun hanya cinta dunia karena  hatinya selalu tertuju kepada kesibukan.

Taatnya bagi orang zuhud walaupun sedikit pada zahir sangat berharga dibandingkan taatnya seorang ragib walaupun banyak dan sangat murah dihargai oleh Allah.

Rasulullah bersabda ada dua orang umatku sama pada sembahyang tapi nilainya antara langit dan bumi, yaitu laki2 sembahyangnya orang zuhud dan satunya sembahyangnya orang ragib,

Alasannnya
Karena hati orang yang zuhud kosong dari kesibukan, keinginan, yg memalingkan dia hadir selain allah, dengam kehadiran maka ibadah diterima.
Sedangkan ragib, hati cinta dunia penuh dengan kesibukan, rancangan yang memalingkan dia hadir kepada Allah, dengan tidak hadirnya hati mamalingkan diterima amalnya.

Sembahyang supaya khusu' tidak ada jalan kecuali zuhud

Ulama sufi mengatakan,
Kalau dia tobat secara otomatis hatinya cinta kepada Allah,
Jika Wara akan otomatis hatinya jinak dengan Allah,
Apabila zuhud secara otomatis khusu'

Ulama berkata:
Ragib cinta dunia, hatinya lupa pikirannya bercampur walaupun berzikir,
Zuhud dunia hatinya berzikir kepada Allah walaupun perkataannya sedikit,

Ibnu Mas'ud berkata dua rakaat sembahyang dari orang yang zuhud lebih disukai Allah dari pada orang tidak zuhud walaupun sembahyang sepanjang masa.

Oleh KH. Muhammad Bakheit AM,
Majlis Ta"lim Nurul Muhibbin Balangan, pada selasa malam (16/10/2018).
(mohon maaf) 🙏  jika kurang berkenan dan jika ada kekeliuran bisa dibetulkan, Tkb Penulis Muayyad, (Humas Setda HST)



Thursday, October 11, 2018

Majelis Guru Kapuh atau Guru M Ridwan hari ini diadakan di masjid ar Raudhah Jl Al Falah Kandangan HSS.

Pembahasan pertama untuk sore ini mengenai nafsu manusia yg hanya ingin makan. "Hinggan handak makan... " Itu adalah penyakit.
Apabila si guru melihat muridnya suka makan, maka disuruh puasa. Dan bukan hanya itu tetapi disuruh mengurangi makan juga.
Yang diajarkan Nabi SAW pada para Sahabat beliau: Nomor satu baca bismillah hendak makan. Kedua makan tangan kanan. Ketiga makanlah apa yg ada si hadapanmu.
Dalam Al Quran ada perintah kulu wasyrabu wa laa tusrifuu. Makan dan minumlah akan tetapi jangan berlebihan.
Biarkanlah orang kafir itu makan lalu bersenang-senang, lalu melengahkan angan-angan akhirat bagi mereka. Mereka akan mengetahui nanti di akhirat.
Guru Ridwan mengisahkan dari dokter tentang berat badan yg ideal (yg sadang): Tinggi badan dikurangi 100. Lalu kurangi 10% lagi. Misal tinggi 170 cm dikurangi 100 maka berat badam yg "sadang" 70 kg. Bagus lagi dikurangi 10% sehingga 70 - 7 = 63.
Raja Maukakis pernah mengutus tabib ke Madinah. Di Madinah melihat Nabi dan Sahabat tidak sakit. Si tabib bertanya apa rahasia hidup sehat Umat Islam. Jar Nabi: kami adalah kaum yg tidak makan kecuali ketika lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.
Nabi ketika di gua hira hingga 40hari makanan hanya roti kering dan air zam-zam.
Melemahkan nafsu yg pertama itu yg penting. Makan makanan ug nyaman kada papa sakali-sakali haja.
Sayyidina Ali pernah ditawari mau minum air panas atau air dingin (air ug didinginkan). Ali menjawab ingin air yg dingin. Lalu ditanya mengapa mau air yg dingin. Beliau menjawab bahwa beliau ingin agar rasa syukur kepada Allah Swt dr hati yg dalam.
Apabila si guru melihat pemuda menyenangi ka bibinian. Kaganangam bibinian haja. Nang dipikirakan nang dipandirakan.., sementara ia lemah menyalurkan nafsunya. Solusinya yg pertama memang kawin (nikah).
Jar Nabi; 'wahai pemuda barangsiapa diantara kalian mampu untuk menikah maka segeralah menikah." Menurut guru ridhwan, mampu disini tidak ada kaitan atau hubungan dengan umur. Apakah 20 tahun atau 30 tahun. Apabila seorang pemuda nikah, berteriaklah syetan yg bertugas menggoda pemuda itu: celakalah aku ia sudah terpelihara dariku.
Kemudian puasa. Ketika puasa masih haja: mamikirakan bibinian dll. Maka bukanya hanya dengan air. Kadangkala ada malam yg disuruh makan roti saja tapi tidak boleh minum air. Itu proses untuk menghancurkan melemahkan nafsu pada bibinian.
Masa muda adalah masa mujahadah. Bila digunakan untuk menuntut ilmu. Diantara keajaiban adalah orang muda yg sudah merasa tua. Bahimat mangaji bahimat baibadah. Masa muda adalah masa mujahadah, masa riyadah: menurut ilmu tasauf yaitu melatih diri mengurangi 4 macam yaitu mengurangi makan, mengurangi tidur, mengurangi bicara dan
mengurangi bergaul.
Imam Ghazali: tidak ada penyembuhan bagi iradah yg lebih bermanfaat daripada lapar. Iradah murid Menghendaki parak dengan Allah. Menghendaki benar-benar di belakang rasulullah mengamalkan sunnah Rasulullah.
Untuk kebiasaan pemarah maka obatnya dengan hilm. Untuk melatihnya dikawanakan dengan orang yg nakal tapi kada boleh sarik. Itu melatih hilm. Dan melazimkan ia berkhidmat pada orang yg jahat perangainya. Sehingga ia melatih dirinya menanggung kesakitan ketika berkhidmat itu. Wallahu a'lam

Wednesday, October 3, 2018

Jadwal Haul Para Ulama dan Habaib di Kalimantan Selatan

1. Sultan Surian Syah (Sultan Banjar Pertama): 12 Rabiul Awal 
2. Habib Hamid bin Abbas Bahasyim ( Habib Basirih ) : 18 Jumadil Awal
3. Tuan Sheikh Mufti Haji Jamaluddin Al-Banjary ( Surgi Mufti ) : 8 Muharram
4. Sheikh Muhammad Amin bin Ya'qub ( Datuk Amin Benua Anyar ) : 30 Syawal
5.Tuan Guru Haji Ahmad Bakeri ( Guru Bakeri ) : 20 Rabiul Awal
6. Tuan Guru Haji Muhammad ( Ayahanda Tuan Guru Ahmad Zuhdiannor / Guru      Zuhdi : 17 Muharram
7. Datuk Sheikh Muhammad Arsyad Al-Banjary ( Datuk Kelampayan )(Pengarang Kitab Sabil Al-Muhtaddin) : 6 Syawal
8. Datuk Sheikh Abdul Hamid ( Datuk Abulung ) : 12 Dzulhijjah
9. Tuan Guru Sheikh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjary ( Tuan Guru      Sekumpul ) : 5 Rajab
10. Tuan Guru Sheikh Muhammad Kasyful Anwar bin Ismail Al-Banjary  ( Guru Kasyful ) : 18 Syawal
11. Sharifah Badrun binti Syed Yusuf Al-Qodiry Al-Hasani : 29 Syawal
12. Datuk Sheikh Haji Muhammad Abdusshamad Al-Banjary ( Datuk Bakumpai)        : 13 Safar
14. Datuk Sheikh Muhammad Abdush Shamad ( Datuk Sanggul ) : 28 Dzulhijjah
15. Datuk Sheikh Abdul Mu'in ( Datu Nuraya Padma Tunggal ) : 15 Dzulhijjah
16. Datuk Suban : 14 Syawal
17. Datuk Sheikh Shalman Al-Farisi ( Datuk Gadung ) : 9 Dzulhijjah
18. Datuk Sheikh Haji. Sa'dudin ( Datuk Taniran ) : 5 Safar
19. Al-Habib Ibrahim Al-Habsyie : 14 Safar
20. Datuk Muhammad Thaher bin H. Syahbuddin ( Datuk Daha ) : 10 Syawal
21. Tuan Guru Haji Muhammad Ramli ( Wali Katum ) : 29 Sya'ban
22. Tuan Guru Haji Ahmad Mughnie Ayahanda Daripada Tuan Guru Haji Mohd Bakheit Barabai 12 Dzulhijjah
23. Sheikh Abdurrasyid ( Pendiri Pondok Pesantrian Rakha Desa Pekapuran ) :12 Syawal
24. Tuan Guru Haji Ahmad Riduan ( Guru Lok Bangkai ) : 12 Sya'ban
25. Datuk Sheikh Muhammad Nafis bin Idris Al-Banjary (Datuk Nafis)                      Pengarang   Kitab Ad-Durrun Nafis : 14 Rabiul Akhir
26. Datuk Kandang Haji : 17 Rabiul Akhir
27. Habib Muhammad bin Abdullah Al-Athas : 11 Shafar
28. Datuk Insad : 5 Rabiul Awa
29. Syarifah Hajjah Aminah binti Al-Habib Salim Assegaff ( Ibu Ifah Kuning ): 7 Jumadil Awal
30. Habib Mushaffa Ahmad bin Al-Habib Shaleh Al-Aydrus : 11 Rabiul Akhir
31. Sheikh Muhammad Riduan Shaleh : 3 Jumadil Akhir
32. Habib Mukhtar bin Habib Husein Al-Aydrus : 24 Jumadil Awal
33. Syarif Ali bin Pangeran Syarif Abdurrahman Al-Aydrus : 7 Syawal
34. Mufti Haji Muhammad Arsyad Lamak bin Mufti Haji Muhammad As'Ad Al-Banjary ( Kubah Pagatan ) : 23 Rabiul Awal
35.Habib Muhammad bin Ali Al-Aydrus (Habib Mancung) : 14 Dzulqaidah
36. Habib Mustafa bin Pangeran Syarif Ali Al-Aydrus : 27 Jumadil Awal
37. Habib Usman bin Segaf Al-Aydrus : 27 Jumadil Awal
38. Habib Alwy bin Syarif Umar Al-Aydrus : 8 Rabiul Awal
39. Habib Husein bin Syarif Umar Al-Aydrus : 10 Sya'ban
40. Syarif Umar bin Pangeran Syarif Ali Al-Aydrus : 21 Sya'ban
41. Syarif Alwy bin Al-Habib Hasan Al-Aydrus : 27 Rajab
42. Tuan Guru Sheikh Muhammad Dahlan ( Guru Cantung ) : 25 Rabiul Awal
43. Sheikh Qusyairin Iman Shah: 7 Dzulqaidah

WAKTU PELAKSANAAN HAUL BESAR DITENTUKAN OLEH PANITIA PELAKSANA, SEHINGGA PELAKSANAAN HAUL BISA BERBEDA DENGAN TANGGAL WAFATNYA. * Semoga dengan adanya tulisan ini, Jadwal Haul Para Tokoh Agama, Habaib dan Ulama Kalimantan Selatan ini, akan lebih memudahkan kita untuk mengingat dan mempersiapkan diri untuk berhadir di acara Haul-haul beliau-beliau nantinya, atau setidaknya membacakan sendiri do'a haul untuk beliau.  Semoga ada berkahnya untuk kita semua. Aamiin Allahumma Aamiin....