"Lapangkanlah dirimu wahai murid, wahai salik dari pada membuat rencana- rencana"
Maka bermula sesuatu yg telah mengurus sesuatu itu akan engkau janganlah engkau ikut campur mengurusinya.
Janganlah kau susah payahkan dirimu wahai murid dengan membuat rencana- rencana, membuat rencana- rencana itu menyusahkan kita. Karena bila tidak sesuai kita akan kecewa, gelisah dan sebagainya.
Karena Allah Swt telah membuatkan rencana bagi engkau. Buat apa merencana?
Dan rencana yang kau buat tidak akan terjadi kecuali sesuai dengan apa yg sudah direncanakan Allah (takdir).
Seperti dikatakan pada hikmah sebelumnya.
Usaha yg keras yang kuat tak akan bisa merobek takdir- takdir Allah Swt.
Maka tinggalkanlah rencana dan serahkan semuanya pada Allah Swt.
Allah membuatkan rencana untuk engkau, Allah yg menciptakan, yg disembah, Allah yang Maha penyanyang Maha pengasih, Maha bijaksana dan sifat kemuliaan dan kesempurnaan lainnya.
Sedangkan kau adalah hamba yang jahil, hina dan segala kehinaan, maka serahkanlah rencanamu kepada Allah. Biarkan Allah yg mengatur janganlah ikut mencampuri rencana Allah.
Apabila Rencana itu kau buat bersama Allah, berarti kau jahat adab kepada Allah, merasa tidak cukup atas rencana Allah.
Dan seorang hamba jika jahat adab disisi tuannya maka gugurlah derajat hamba itu disisi tuannya menjadi lebih rendah.
Contoh jahat adab dengan Allah ikut mengatur, ikut merencana.. Allah yg menjadikan kita, Allah mencukupi segala keperluan kita dan mengetahui yang baik bagi kita.
Kalau jahat Adab kita tidak dapat lagi berkhidmat kepada Allah, tidak suka duduk dimajelis Allah, tidak suka sholat dan dzikir.
Jika baik adab maka Allah tarik hatinya untuk berkhidmat kepada Allah, suka sholat, dzikir, duduk dimajelis ilmu.
Jika jahat Adab maka akan Allah palingkan kegemarannya dari taat kepada kegemaran pada dunia.
Apabila hendak membuat rencana, rencanakannlah yang dituntut kau untuk membuatnya seperti untuk taat kepada Allah Swt dan berpegang jika sesuai dengan kehendak Allah dan dengan daya upaya dari Allah.
Macam naik haji, umrah, membangun mesjid, shodakah, dll
Bukan untuk urusan duniawi.
Itulah rencana yg dipuji. Namun dalam hati kita tidak merasa sanggup dan mampu jika tidak dikehendaki dan tidak dengan daya upaya dari Allah.
Kesimpulannya membuat rencana dibagi menjadi 2 yaitu:
1.Rencana yang dicela.
Tiap- tiap rencana yang kau buat yang membuat kau jauh dari Allah, sibuk dan membuat lupa dari Allah, maka itu dicela oleh Allah Swt.
Seperti: merencanakan berbuat sesuatu keagamaan atau keduniaan disertai dgn kepastian, dia merencanakan perbuatan keagamaan atau keduniaan merasa mampu untuk itu, merencanakan keagamaan atau keduniaan tapi melupakan dan melalaikan kewajiban.
Merencanakan keduaan untuk keduniaan. merencanakan duniawi yang halal untuk belezat- lezar dan lupa pada Allah, perencanaan untuk maksiat pada Allah.
2. Rencana yang dipuji.
Tiap- tiap rencana untuk mendekatkan diri kepada Allah itu dipuji.
Seperti:
Membuat rencana tahun ini untuk naik haji, berkorban jika dikehendaki Allah dan diberi kemampuan oleh Allah.
Rencana meminta halal minta ridha kepada orang yang pernah dizalimi dan mengembalikan hartanya jika dikehendaki dan atas daya dan upaya dari Allah.
Bagaimana cara mengalahkan hawa nafsu syaithan yang mengajak maksiat jika dikehendaki dan diberi kemampuan untuk itu.
Membuat rencana untuk menghasilkan dunia untuk akhirat membantu fakir miskin, untuk umrah bila dikehendaki dan diberi kemampuan untuk itu.
Membuat rencana untuk jihad fisabilillah jika dikehendaki dan dimampukan oleh Allah.
Rencana untuk mengumpulkan dunia yang halal untuk mencukupi hidup agar jadi hamba yang lebih bersyukur jika dikehendaki dan diberi kemampuan oleh Allah.
Silahkan buat recana namun jangan memastikan, hati selalu merasa bergantung pada pertolongan Allah Swt.
Sebelum membuat rencana fikirkanlah terlebih dulu apakah rencana itu disukai dan dipuji atau justru dibenci oleh Allah Swt.