Tuesday, April 24, 2018

Pengajian KH. Ahmad Zuhhdiannur (Guru Zuhdi), kitab Hidayatush Shalikin tentang IKHLAS, 21 April 2018

Pasal yg keenam pada menyatakan dn membicarakan ikhlas dn sidiq (mengikhlaskan ikhlas)
Adapun ikhlas dn sidiq (mengikhlaskan ikhlas) yaitu sifat yg kepujian, yg dipuji oleh syara', agama, Allah dn rasulNya, dn tiada diterima oleh Allah ibadah seseorang melainkan dengan ikhlas, seperti firman Allah swt., tiada disuruh oleh Allah, melainkn untuk ibadah yg ikhlas
Secara sederhana arti ikhlas ialah kehendak, apabila kita beamal, kita hrus memeriksa terlebih dahulu kita neh hendak apa, karena itu bagian yg juga penting, mengaji, sholat, gawian bagus, bedzikir gawian bagus, nolongi orang gawian bagus, cuma perlu lagi kita periksa, jadi beamal baik tuh KARENA APA dn HENDAK APA.
apabila yg kita kehendaki itu adalah sesuatu yg ada didalam didunia ini haja, misal pujian, dihormati, hendak dimuliakan orang, hendak sesuatu yg didunia aja, kehendak kita itu, mehendaki dunia tadi, padahal gawian beibadah, berbuat baikan, cuma mengerja itu KARENA/HENDAK dipuji, disanjung orang, dimuliakan orang, itu namanya gawian kita kd ikhlas, maka apabila gawian kd ikhlas, misal sholat hendak pujian, pasti menampilkan kelebihannya, sampai saat sholat pun, hatinya ingin orang lain memuji dia, memuliakan dia, walau kd dipuji orang pun, namun itu kehendak dia, kehendak yg salah dn sangat salah.

Orang yg kd ikhlas lalu menunggu kapan orang lain memuji aku, menyanjung aku, mehormati aku, menunggu tuh menyesakkan hati, saat kadada yg memuji, akhirnya kecewa, lalu marah kepada orang lain, hatinya kan sakit.
Mun beibadah namun masih ja sakit hati, itu bisa jadi ibadah kita tidak ikhlas.

Belajar ke majlis ilmu, lalu paham bahwa di akhirat ada kehidupan, dn disana nyaman banar, rumah mewah, kenyamanannya asli, kd beulah pnyakit, Kenyamanan di dunia neh misal makan, bisa jdi penyakit, aplgi jer agama bila tllu bnyak mkan, itu sarang penyakit, kolestrol, darah tinggi, dll.
Org bhari hidup seadanya aja, mknan kd bnyak, sderhana bgt, panjang" umur dn kdd sakit yg parah.
Artinya mknan di dunia neh kd mutlak mengenyangi, buktinya bisa menjadi mudharat klau berlebihan.
Mun makanan di akhirat, kdd akan menimbulkan mudharat sedikitpun, itulah kesenangan yg sebenarnya.
Supaya dapat kenyamanan syurga tuh, yaitu dengan ibadah, misalnya beibadah hendak syurga, hingga di dunia neh kada hendak apa", dia hanya hendak kena ja balasan ibadahnya, yaitu disyurga.
Dipuji atau kada, sugih atau kd, kada dipermasalahkannya, karena dia hanya menunggu balasan di akhirat, yaitu syurga.
dalam agama, kehendak seperti ini sudah masuk kategori ikhlas,
Bedhuha hendak syurga, bukan hendak sugih didunia, jadi tenang hati dn istiqomah dalam beribadah. Karena dia hanya menunggu balasan di akhirat, kd minta balasan di sini (dunia)
Jadi hadir di majlis, karena hendak nyaman kena di akhirat,
jadi hendak syurga, hendak akhirat, itu sudah masuk kategori ikhlas,

Buka toko, sore bulek, kenapa, karena menggawe suruhan Allah, kala sugih senang, kala tidak, tetap senang karena hanya beharap kena di akhirat.
Ada lagi yg begawe tuh meharap keridhaan Allah, ini tinggi lagi.

Kebanyakan kita neh, beamal apa ja kita neh, hendak nyaman di dunia, beamalan apa ja, hendak sugih disini (dunia), hendak dimuliakan disini (didunia), itu kd ikhlas pintar ai, sakit hati kena, kecewa kena, saat kada terqabul, maka bisa jadi ampih beamal kebaikan.

Isyarat Habib Muhammad bin Muhammad Bakri Al-Hamid:
1. Kuatkan taqwa
2. Kuatkan hubungab bathin dengan orang" sholeh
3. Bersihkan hati
4. Perbanyak amal ibadah
______________________________________________
Mudahan berkah dunia akhirat, minta rela ulun
Catatan pribadi RF
Full video: https://m.youtube.com/watch?v=s_RtwR0orws
PNS (Pegawai Nabi Saw)

Monday, April 23, 2018

Pengajian KH. Ahmad Zuhdiannur (Guru Zuhdi), kitab Hikam tentang tentang KEHENDAK, 20 April 2018

Tidak ada yg bisa mengeluarkan kita akan syahwat yg menguasai hidup kita dari dalam hati, syahwat itu yaitu keinginan" yg timbul dari nafsu, keinginan dari nafsu beda dengan keinginan yg timbul dari hati.
keinginan" yg timbul dari hati ialah keinginan yg kada hendak behual dengan Allah, tapi mereka yg punya hati, mereka punya keinginan tapi kada hendak keinginan itu tehual dengan Allah,
Misal mereka hatinya hendak beisi duit, tapi saat Allah tidak memberi, hatinya akan menerima dan mehakuni dn mehendaki itu.
awalnya dia hendak beduit, meminta kepada Allah., namun saat belum diberi, dia kd mengarasi, bahkan dia mencoba belajar menerima, mehakuni saat kada diberi Tuhan tadi, belajar dia menerima, mehendaki.
Supaya berhasil inya menerima, inya wajib bepikiran positif, waktu Tuhan kd memberi duit tadi, otaknya diaktifkannya, supaya otak tadi aktif terhubung kepada hati,
karena pikiran positif, lalu berpikir: mungkin kada disugihkan neh karena mun sugih kena sombong, jauh dengan Allah, atau sebagainya. pikiran positif itulah yg membuat dia mampu menerima apa ja yg diberi Tuhan, yaitu misalnya miskin.
Sehingga dia wani mehakuni hidup miskin, pikiran itulah yg membuatnya menerima dn bahkan menyenangi saat diberi miskin atau sebagainya, karena dia berpikir bahwasanya miskin itu pasti punya kebaikan untuk dirinya.
Sebesar apa sangka baiknya, selama masih pikiran positif ada, selama itu dia mampu menyandang segalanya, selama itu dia sanggup menerima bala dn musibah, jawaban bala bukan dihindari, bukan dihilangkan, karena didunia pasti dapat bala, jawabannya ialah menerima, dihakuni. supaya kawa mehakuni, kawa menerima, pandanglah dn pikirkan bahwa didalam bala ini pasti mengandung kebaikan",

Orang garing hilang sedihnya, karena dia menerima, tapi tetap berobat, berikhtiar, cuma kada sedih hatinya disaat sakit datang, krena dia menerima, inya mehakuni, mau menerima karena menganggap ini baik aja, bahkan saat inya garing malah bisa mehibur yg beilang,

Ketika hati dijajah, ketika hati dibudaki nafsu, nafsu ini berkehendak jua, punya kehendak jua, namun kehendaknya ditambah mengarasi.
misal hendak sugih, nafsu neh bepikir kepa agar sugih, jika dapat sugih senang, jika kada dapat maka akan kecewa dan sakit hati,
Nafsu itu sifatnya memaksa, saat kehendaknya tidak terwujud, maka dia akan kecewa, kada terima, sakit hati, dia kada terima akan bala dn musibah, kada menerima miskin, karena dia bodoh, dia meanggap bahwa faqir tuh kada bagus, dia meanggap jua garing tuh kada bagus, karena dia bodoh,
Siapapun orangnya, tuha atau anum, siapapun, jika masih nafsu yg jadi imamnya, maka hidupnya akan senantiasa sakit hati, oleh karena itu al Qur'an bilang yg selamat di akhirat ialah yg hatinya selamat, hati yg disebut, bukan nafsu, karena hati jauh lebih 'alim daripada nafsu.

Saat sugih hati senang, saat miskin hati senang, karena hati serta pikirannya selalu positif,
Adapun nafsu sifatnya berkehendak dn mengarasi, saat dia ingin sugih, dia kada terima diberi miskin, dia hanya ingin sugih.

Setelah dijadikan Allah, nafsu disuruh mehadap Allah, kada hakun nafsu, lalu nafsu ditanya Allah, siapa dirimu dn siapa Aku, nafsu jawab, aku ialah aku, dn Kau ialah Kau. Allah punn di lawan, lalu dia dimasukann kedalam adzab dn siksa selama 100 tahun, dengan panasnya api, lalu dipanggil lagi, ditanya Allah lagi, siapa kau dn siapa Aku, nafsu tetap menjawab aku ialah aku dn Kau ialah Kau, lalu nafsu dipenjarakan Allah dalam haus dn lapar, kada dimakani dn diminumi selama 100 tahun, dipanggil Allah lagi, lalu ditanya siapa kau dn siapa Aku, nafsu jawab, aku ialah hambaMu dn kau ialah Tuhanku.

Jadi kita jangan selalu mengabulkan kehendak nafsu,
Kita boleh berkehendak, asal mampu, jangan berkehendak namun kenyatannya tidak ada/tidak mampu.
Sampai bukti dia lebih meutamakan penilaian manusia, dia beranggapan biar ja tesalah kepada Allah, yg penting dinilai baik oleh manusia. Inilah jahatnya kebodohan.
Misal: bepengantinan behutang, bayar belebih hakun, asal jangan direndahkan dn dihinakan orang lain, walaupun bepaksaan behutang, bahkan hutangnya bayar belebih, karena inya meutamakan penilaian manusia, orang ini belum bertaqwa.
Apa ja yg digawenya, selalu minta penilaian manusia, gengsi, kada hendak sopan,
Maka inya harus mencoba meutamakan penilaian Allah, maka dari karena itu, contoh tadi, kalau hendak pengantinan, Allah sudah punya aturan, duit kita seberapa ada, meundang kawa berapa, kalau hanya cukup untuk nikah aja dn kd cukup untuk resepsi, sudah ai kada usah dipaksa.
Silahkan berkehendak, asal kemampuannya ada, jangan melebihi kemampuan.
Orang yg dikuasai nafsu, dia selalu mengarasi kehendaknya, padahal kemampuan tidak ada, tetap di karasinya, itu sebab dia sakit hati.
Seadanya aja hidup, berapa ada kemampuan, seitu kehendak yg ditimbulkan.

Apalagi sampai kd tapi kepingin lagi dengan dunia, karena dia yakin bahwa dunia neh bakal hancur kena, pasti hancur,
dalam kitab tertulis, barangsiapa membedakan emas dengan batu, berarti hatinya sudah terdinding dengan dunia.
sebaliknya, mereka yg tidak membedakan emas dengan batu, tidak mehinakan batu, tidak merendahkan batu,  merekalah yg selamat hidup di dunia. Yaitu orang yg tidak membedakan antara yg satu dengan yg satu.

Arit aja pintar ai hidup neh, jangan bhutang, karena zaman wahine behutang bayar tuh belabih, kena abut membayari, tuan guru Salim martapura menjelaskan kitab Nasaihuddinniyah, cara gimanapun melepas riba, tetap hukumnya riba, jangan behutang,
betianan bini, perlu operasi, duit kadada, jangan behutang pintar ai, minta banyu lwan tuan guru aja, jangan behutang, betianan jangan makan obat macam", makan yg alami aja, jalani apa yg ada, jangan behutang. Mati membawa hutang itu kada baik,

Selama syahwat didalam hati itu ada, kada keluar, kecuali yg mengeluarlan ialah takutan yg menggerakkan dn menguasai, kada wani, mun tetamu dengan hal yg ditakuti, maka ampih inya, mun masih kadada yg ditakuti, tetap inya menggawe.
Takutan tadi kalau kawa timbulnya dn datangnya ke hati, ada atau tidak ada tuan Guru, tetap kd wani menggawe dosa, timbul dari memandang sifat jalal Allah, jika Allah tuh menyiksa maka sangat keras.
bermula dasar sebab yg menimbulkan rasa takutan ialah rancak" bepikir, merenung pada ayat" al Qur'an yg isinya atas siksaan" yg sudah disiapkan  bagi orang yg berbuat dosa.
Orang berdosa masuk neraka, siksaan paling ringan dineraka itu ialah ada timah yg dibawahnya dinyalakan api, berdiri kita disana, langsung otak kita menggorak,
Dn rancak" meingati bahwa mati tuh kena pasti, jadi kada wani,
Dn ingatkan bahwa masuk kekubur tuh sorangan, kena ditakuni Munkar Nakir, beserta huru hara padang mahsyar dn hari kiamat, yg betianan langsung teperanak, saking huru haranya, yg anuman langsung beuban, saking tegangnya, itu huru hara hari kiamat.
Nah persiapan kita apa, bekal kita apa untuk mehadapi huru hara tersebut

Nah jika mau tepikir kesitu, maka ampih berbuat dosa dn senantiasa hendak berbuat baik, lalu mau turun ke majlis ilmu.
yg membuat nafsu itu sadar ialah ingat akhirat, atau ziarah kubur, atau karena rindu yg menguasai, cinta datang ke hati karena memandang keelokan Allah yaitu anugerah dn ni'mat, dn sebabnya ialah rancak berpikir dn merenungi ayat" al Qur'an yg mencakup atas pahala yg disiapkan bagi orang yg berbuat ibadah, dn sering meingat apa yg disiapkan Tuhan bagi wali" Nya daripada ni'mat yg kd tehitung.
Mata kd suah meliat, telinga kada suah mendengar dn kd pernah terbayang, itulah syurga.
Selain semua itu, rancak" lah hadiri majlis dzikir dn majlis ilmu, menghadiri tempat" seperti itu ialah manfaat yg luar biasa didalamnya untuk tercapai agar keluar dari dibudaki syahwat, karena orang hadir dimajlis itu terus menerus, yg masuk ilmu ke hati,
Sampai timbul takut kepada Tuhan, atau cinta kepada Tuhan, karena cinta lalu measi, atau karena takut lalu kada wani.

Pesan sidin: yg anuman, berapa ada duit, seitu ja berkehendak.
Sehari besedeqah pun, walau 100 rupiah.
Kita sekarang zaman, mencari duit, alasan sagin nafkahi anak bini, tapi lupa mengajari anak bini agama, hari" kena anak bini mengirimi dosa saat sorang dikubur.
apa arti nafkah dunia terjamin, namun agama bodoh, apa artinya ???

nyar masuk kubur, itu anak mu mehiyau, bah pian purunnya kd melajari ulun ilmu agama, ulun minta tanggung jawab abah, jer abah, aku menafkahi ikam, kam nyaman hidup di dunia, tapi keni diakhirat, ulun kd tau, pian kd melajari ulun agama, ulun minta tanggung jawab pian.

Jika orang tuh kawa hidup menggiring kemampuan, itulah orang sugih yg sebenarnya.
Orang yg kada kawa menggiring kemampuan, itulah orang yg miskin sesungguhnya, walau banyak harta.

Jadi obat supaya syahwat nafsu ampih, hadir di majlis ilmu dn dzikir, apabila yg pertama (takutan) kd menggerakkan, yg kedua (rindu) kd kawa jua, takut kdd, cinta kadada jua, kadada manfaatnya lagi bagi dia.

Mari kita hendak sugih ilmu, jangan hanya hendak sugih harta, padahal jawaban hidup ialah ilmu, bukan harta,

Jadi hendak selamat ialah hadiri majlis ilmu, artinya belajar ilmu agama,

Hidup dizaman sekarang untuk mehadang orang mengerti, mehadang orang paham, maka akan sia", terus yg harus dilakukan ialah kita yg harus belajar paham dn mengerti, kala orang mengerti sama kita, dia kada menyambati kita, tapi kala orang kd ngerti sama kita, kita yg harus mengerti akan mereka.
Amalkan, ngerti orang, pahami orang, jangan mengharap orang lain yg paham dn mengerti dengan kita. Tapi teruslah pahami dn mengerti orang lain.
Bila kawa meamalkan akhlak seperti itu, paling kada kita dikelompokkan dengan orang" sholeh.
_____________________________________________
Mudahan berkah dunia akhirat, minta rela ulun
Catatan pribadi RF
Full video: https://m.youtube.com/watch?v=csq6v-88UdQ
PNS (Pegawai Nabi Saw)

Tuesday, April 17, 2018

Tidak aneh adanya Kekeruhan Dunia

Jgnlah menganggap aneh akan terjadinya kekeruhan2 (perkara dibenci) selama kau ada didunia, seperti bala penyakit dan duka cita.. krn dunia negeri ujian, negeri bala.. maka janganlah heran.

Jangan menunggu waktu lapang untuk beramal karena kelapangan suliy didapat didunia ini seperti menunda taubat, menunda menuntut ilmu..

Allah jadikan dunia tempat bala, duka cita agar masing2 orang beramal dgn tuntutan terdahulu baginya dan Allah menyempurnakan balasannya fiakherat kelak.

Dunia adalah penjara orang beriman, krn oa diikat oleh batasan2 meski ia memiliki kekuasaan dan kehormatan yg tinggi didunia.

Ja'far as sadiq brg siapa menvati sesuatu yg tdk dibikin Allah, maka tak akan ia dapat. malah ia menyusahkan dirinya sendiri.
ditanya apa itu yg tdk dicipta didunia?
Dijawab oleh beliau kelapangan, ketenangan, kesenangan, kebahagiaan.
makin banyak dicintai, makan banyak kesedihan yang menanti krn kita pasti akab berpisah...

Maka carilah kebahagiaan, kelapangan untuk akherat.
Orang yang paling enak matinya orang yg tiada mencintai perkara dunia. Krn hatinya tidak sedih berpisah dgn dunia.

Abu Turab: Kalian mencari 2 hal dalam dunia dan tak akan di dapat.
yaitu kelapangan dan kegembiraan.

Dengan apapun tidak akan didapat, krn kedua hal itu adalah  barang Syurga..
Disurga tiada perpisahan, maka dari itu tak akan ada kesedihan, disurga tiada penyakit, tiada hal permusuhan, krn penuh dengan rahmat dan kasih sayang...

Berkata sebagian ulama apabila seorang hamba menanam bahwa dunia ini kesusahan didunia ini negeri bala. maka jika ia menemuinya maka ia akan mudah atasnya.

Junaid al Bughdadi: Tidaklah akau merasa jahat tidak nyaman seauatu yg datang padaku alam semesta. krn aku tlah membuat fundasi dlm diriku. dunia itu kesesihan duka cita negeri bala, dan ia pasti menjumpai aku.. jika menjumpai kesenangan itu anugerah. jika tiada mendapat kesenangan kembalikan bahwa dunia negri duka cita.

jika kita tahu maka modal kita adalah SABAR... Krn kita pasti bertemu. Sabar tiada mengeluh dan meratap maka ridhalah pasrah pada Allah ketika berlaku ketentuan ALlah. maka tiada lama kau akan dapatkan pahal besar...
Sabar dalam surga tiada, yang ada hanyalah syukur... dalam dunia Sabar yang paling banyak.

pahala ridha atas bala, pahalanya tiada terukur dengan ibadah zahir.

Seorang abid selalu beribadah diwaktu malam 70 tahun. suatu malam ia sakit panas sehingga malam itu ia tidak bisa beribadah, ia sedih akan itu.. lalu Allah berfirman kpd Nabi pada zaman itu. Bahwa apabila abid itu ridha maka keridhaannya akan sakitnya pada malam ini mengalahkan pahala ibadah 70 tahun.

Setiap kali mendapat perkara tidak nyaman maka yakini ini ada kebaikan dr Allah. Dan Allah ingin memperbaiki dan membersihkan diri kita. oleh itu ridhailah.
Husnuzhan dgn Allah dan pahala Husnuzha itu juga besar ganjarannya.

Sayyidina Umar: bila sabar tiada menjerit mengeluh meratap. keputusan Allah berlaku dan engkau dapat pahala. bila keluh kesah meratap, sakit tetap sakid dan dapat dosa darinya.

Takdir Allah selalu bagus, ketika sampai pada kita dan kita salah dalam menyikapi /menerima maka itulah kejahatan takdir.

Macam Allah takdirkan kita maksiat, lalu diiringi dgn taubat maka itu bagus.
namun jika kita ditakdirkan maksiat kita sikapi dgn melakukan maksiat lain maka itu jahatnya takdir.

Imam Ali: keluh kesah merupakan kesempurnaan bala. .

Saturday, April 14, 2018

Tausyiah Al Habib Ali ZainaL Abidin bin Abdurrahman Al Jufri. Monas,Jum'at,13 April 2018.Tabligh Akbar Isro Mi'roj Nabi Muhammad Saw bersama Majelis Rasulullah Saw

Al-Habib Ali al Jufri mengatakan bahwa kaum muslimin Indonesia memiliki kesamaan dengan kaum Anshar di Madinah.

– Kaum Anshar menyambut dakwah Islam & kedatangan Nabi Muhammad Saw dengan cinta/mahabbah tanpa kekerasan.

– Kaum muslimin Indonesia juga menyambut orang-orang yang datang dari negeri yang jauh untuk membawa Islam seperti wali songo dan para dzurriyat Rasullullah Saw dengan cinta/mahabbah.

– Beliau menasehatkan kepada kita, untuk mempertahankan mahabbah/cinta kita tsb, kepada Allah, kepada Rasul Saw, kepada para Sahabat Rasulullah, kepada para dzurriyat Rasul saw.

Karena nanti kita akan menyaksikan dalam waktu yang dekat, orang-orang dari berbagai penjuru dunia akan datang ke Indonesia untuk belajar kepada muslimin Indonesia tentang cinta/ mahabbah tsb.

– Beliau juga menasehati kita agar berhati-hati terhadap orang-orang yang berusaha memalingkan kita dari rasa mahabbah tsb, yaitu orang-orang/kelompok yang mengatakan:

– jangan cinta terhadap Rasulullah Saw secara berlebihan karena itu kultus.

– jangan mencintai dzurriyat Rasulullah saw secara berlebihan karena itu kultus.

– jangan mencintai para sahabat ra secara berlebihan karena itu kultus.

Insya Allah Tahun depan Beliau Berkumpul lagi bersama kita di Majelis Rasulullah saw.

Thursday, April 12, 2018

Hak Waktu

Janganlah engkau menunggu lapang dari kesibukan krn menunggu lapang dr kesibukan memutuskan dari adanya muraqabah dari Allah yang menempatkan pada sesuatu itu.
Apabila Allah menempatkan hamba pada pada suatu macam sebab maka disitu ada tunrutan muraqabah.

Macam2 Allah menempatkan hambanya.
wajib hamba itu ia menyempurnakan hak sebab itu dan melajimi atas hak itu sebab yaitu muraqabah.
org miskin, kaya, sehat, kaya dst dituntut muraqabah.

Setiap keadaan ada hak yg mesti ditunaikan yaitu muraqabah.
Dan tidaklah menunggu waktu yg akan datang, sehingga ia lapang. krn menunggu waktu kedua menegah hak waktu pertama itu.. waktu sakit kita menunggu sehat untuk beribadah, berarti kita meninggalkan hak waktu sakit itu.

Muraqabah yg dimaksud itu:
Merasakannya hati, bahwa Allah itu mengetahui apa yg tersembunyi dalam hati kita,  mengawasi, mengintip amal hambanya yang zahir dan batin.

Merasa segala gerak gerik diawasi oleh Allah, inilah hak dari setiap keadaan yg mesti kita tunaikan.

Diantara ayat Qur'an yang artinya:
"Sesungguhnya Allah itu atas kalian mengawasi".
"Apakah ia tidak tahu bahwa Allah itu melihat".

Imam Muhasibi : muraqabah itu awalnya tahu bahwa tuhan itu dekat, ini modal utama muraqabah.

Bagaimana mata jgn sampai mandang yg haram.
Imam Junaid al Bugdadi memberikan jawaban atas ini yakni dgn ilmu, bahwa pandangan Allah kpd engkau lbh dulu dr pada pandangan engkau kepada yg haram.

Muhammad Ali Attirmiji kalau kita muraqabah merasa diawasi oleh Allah.

Imam Humain pabila berbuat maksiat ditempat sunyi sedangkan Kau tahu Allah melihat engkau.. berarti kita melakukan perkara yg berat. tapi bila kau menganggap Allah tak melihat engkau maka kafirlah engkau.

Org munafik itu mereka memandang kiri kanan, jika tiada masuk ketempat jahat dan melakuman maksiat.. orang munafik muraqabah hanya pada manusia. jika tiada manusia melihat ia maksiat krn malunya hanya pada manusia.

ada beberapa kelompok yg membawa amal yg banyak seperti gunung tihamah, begitu sampai pd Allah maka dijadikan debu yg berterbangan sia2. bertanya Tsauban: Jelaakan kpd kami siapa mereka itu agar kami tidak masuk golongan itu krn kami tidak tahu?
mereka itu sodara kamu kaum muslimin,  seperti kalian bangun malam, tetapi mereka ini bila tak ada orang mereka mau berbuat maksiat pd Allah. (tiada  muraqabah)

Buah dr muraqabah adalah
* baik adab dgn Allah Swt. tidak sembarangan, mata tidak sembarangan melihat krn ALlah tahu kemana hianatnya mata itu. orang yang paling tahu dgn kita orang yg paling dekat dengan kita. macam orang suami istri yg saling mengetahui. Allah lebih lagi..

*Jauh dari maksiat krnerasa diawasi.
2 perkara itu kepastian dr sebenar2 murid.
terutama adab hati, jgn meitirat, kesal dgn apa yg Allah beri.
*Musyahadah ini inti kehidupan kita, selama ini merasa segala gerak2 diawasi Allah sehingga kelakuan akhlak kita bagus. jika sudah macam itu maka Allah beri musyahadah kita merasa menyaksiakan Allah...

maka biasakan muraqabah, makan minum merasa diawasi Allah. walau sendiri makan ttp beradap dgn bagis.

Sahl atusrary tiada perhiasan hati yg lebih mulia bahwa kita merasa diawasi oleh Allah...krn itu modal utk musyahadah.

muraqabah tidak perlu menunggu waktu mendatang, walau sakut, miskin, sibuk tetap muraqabah. waktu yg lain menuntut muraqabah lain lg.

SEPENGGAL KISAH DI BAWAH LANGIT TURKY

Di dalam buku hariannya Sulthon Murad IV mengisahkan, bahwa suatu malam dia merasakan kekalutan yang luar biasa, ia ingin tahu apa penyebabnya. Maka ia memanggil kepala pengawalnya dan memberitahu apa yang dirasakannya.

Sultan berkata kepada kepala pengawal: " Mari kita keluar sejenak ".Diantara kebiasaan sang Sultan adalah melakukan blusukan dimalam hari dengan cara menyamar.

Mereka pun pergi, hingga tibalah mereka disebuah lorong yang sangat sempit. Tiba-tiba mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah.

Sang Sultan menggerak-gerakkan lelaki itu, ternyata ia telah meninggal. Namun setiap orang yang lalu lalang di sekitarnya tak sedikitpun memperdulikannya.

Sultanpun memanggil mereka, mereka tak menyadari kalau orang tersebut adalah Sultan. Mereka bertanya : "Apa yang engkau inginkan?. Sultan menjawab : "Mengapa orang ini meninggal, tapi tidak ada satupun diantara kalian yang mengangkat jenazahnya? Siapa dia? Dan dimana keluarganya?" Mereka berkata : "Orang ini zindiq, suka menenggak minuman keras dan berzina" Sultan menimpali : "Tapi bukankah ia termasuk umat Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam? Ayo angkat jenazahnya, kita bawa kerumahnya". Merekapun membawa jenazah laki-laki itu kerumahnya..

Melihat suaminya meninggal, sang istripun pun menangis. Orang-orang yang membawa jenazahnya langsung pergi, tinggallah sang Sultan dan kepala pengawalnya.

Dalam tangisnya sang istri berucap: " Semoga Allah merahmatimu wahai wali Allah.. Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang yang sholeh ". Mendengar ucapan itu Sultan Murad kaget.. " Bagaimana mungkin dia termasuk wali Allah, sementara orang-orang mengatakan tentang dia begini dan begitu, sampai-sampai mereka tidak peduli dengan kematiannya".

Sang istri menjawab: " Sudah kuduga pasti akan begini...Setiap malam suamiku keluar rumah pergi ke toko2 minuman keras, dia membeli minuman keras dari para penjual sejauh yang ia mampu. Kemudian minuman2 itu di bawa ke rumah, lalu ditumpahkannya ke dalam toilet, sambil berkata: " Aku telah meringankan dosa kaum muslimin ".

Dia juga selalu pergi menemui para pelacur, memberi mereka uang dan berkata : "Malam ini kalian sudah dalam bayaranku, jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi". Kemudian ia pulang kerumah dan berkata kepadaku : "Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan pemuda-pemuda Islam".

Orang-orangpun hanya menyaksikannya selalu membeli khamar dan menemui pelacur, lalu mereka menuduhnya dengan berbagai tuduhan dan menjadikannya buah bibir.

Suatu kali aku pernah berkata kepada suamiku : "Kalau kamu mati nanti, tidak akan ada kaum muslimin yang mau memandikan jenazahmu, mensholatimu dan menguburkan jenazahmu". Ia hanya tertawa dan berkata : "Jangan takut, bila aku mati, aku akan disholati oleh Sultannya kaum muslimin, para ulama dan Auliya".

Maka Sultan Murad pun menangis dan berkata : "Benar, Demi Allah, akulah Sultan Murad dan besok pagi kita akan memandikannya, mensholatinya dan menguburkannya.

Demikianlah, akhirnya prosesi penyelenggaraan jenazah laki-laki itu dihadiri oleh Sultan, para ulama, para masyaikh dan seluruh masyarakat.

(Kisah ini diceritakan kembali oleh Syaikh Al Musnid Hamid Akram Al Bukhori dari Mudzakkiraat Sultan Murad IV)

Wallahu a'lam

Catatan :

☝ Jangan suka menilai orang lain dari sisi lahiriahnya saja. Atau menilainya berdasarkan ucapan orang lain.

☝ Terlalu banyak yang tidak kita ketahui..Apalagi soal yang tersimpan di tepian paling jauh di hatinya.

☝ Kedepankan prasangka baik terhadap saudaramu. Boleh jadi orang yg selama ini kita anggap sebagai penduduk Jahannam, ternyata penghuni Firdaus yang masih melangkah di atas bumi.

☝ Ingat... Diantara yang paling banyak membuat orang diseret masuk kedalam neraka adalah lisannya...

☕ Silahkan disebarkan, mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya ☕
Barakallah fikum.

Madinah 02 - 04 - 1436 H
✒ Ditulis oleh Ust. Aan Chandra thalib El-Gharantaly حفظه الله تعالى.
                                            
***

Tuesday, April 3, 2018

Tiap hembusan nafas telah ditetapkan Allah

Tiada nafas yang dikeluarkan melainkan ada takdir Allah.
Nafas2 diliputi oleh qadar(takdir), sudah ditetapkan Allah, tiada sehembusan nafas yang lepas dari takdir Allah, dan tiada keluar dari engkau melainkan sudah ada yg terdahulu yaitu Ilmu dan ketentuan Allah.
Pada masa ajali sudah ditentukan pada masa itu jumlah nafas kita. Manusia rata2 bernafas tiap hari 24 ribu nafas, jika banyak aktifitas bisa mencapai 50 ribu nafas perhari.

Maka wajiblah meridhai dgn ketetapan dan takdir Allah, dan hakikat ridha itu bahwa tiada merasa keberatan atas ketetapan Allah.
Nafas kita tidak luput dari 4. dalam tiap dari 4 itu ada tuntutan kewajiban.
1. NAfas kita kadang itu nikmat, itu ketetapan Allah. Kewajiban atas itu kita wajib ridha dan wajib syukur atas nikmat itu, baik sedikit ataupun banyak.
2. Nafas kita kadang ketetapan itu adalah bala, supaya kita sadar nahwa kita sebelumnya dapat nikmat Allah, dengan adanya bala kita mengetahui nilai nikmat itu misal sehat ketika mendapat sakit. Kewajiban yang dituntut adalah wajib ridha dan wajib sabar(tiada keluh kesah).
3. Nafas itu kadang Allah menetapkan taat kepada Allah, menyikapinya dengan ridha dan wajib mengingat bahwa taat ini adalah anugerah daripada Allah SWT(jangan lupa suapaya tidak timbul ujub).
4. Dalam nafas kita ketetapan Allah kadang maksiat. Kita wajib ridha Allahenetapkan kita mengerja maksiat(jangan kesal krn itu adalah takdir) namun kita wajib bersegera taubat kepada Allah Swt jangan menyalahkan orang lain.. terimalah ketetapan Allah bahwa kita melakukan maksiat dan segeralah taubat.

Yang diridhai nukan maksiatnya namun yang diridhai ketetapan Allah menunjuk kita hari ini mengerja maksiat (ridha dgn Allah yang menghendaki dan menentukan pada masa ajali bahwa hari itu kita mengerja maksiat. Bukan maksiatnya.

Nafas kita dihitung oleh Allah, berapa yg keluar dan berapa sisanya.. jika habis maka berpindah alam dan meninggalkan dunia. Bila nafas itu dihitung oleh Allah, diakherat kelak Allah minta pertanggung jawaban. Setiap nikmat yang diberikan Allah pasti dimintai pertanggung jawaban diakherat. Nafas saja dihitung, apatah lagi perbuatan, perkataan, pendengaran, perbuatan hati dan sebagainya pasti dipertanggung jawabkan lelak dihari akherat kelak.

dalam hadist ditegaskan: Tiada satu hamba melangkah 1 langkah melainkan diakherat ditanya apa tujuan engkau melangkah itu.

dihari kiamat nanati Allah panggil sesiapa bahkan pangkatpun ditanya oleh Allah. Ditanya dgn cara apa dapat jabatan itu? Apakah cara yg benar atau curang? Setelah dapat jabatan itu kemana kau gunakan jabatan itu? Sebagaimana Allah menanyai amalnya.

Orang yang punya kedudukan, jabatan maka ia akan menyesal diakherat kelak karena susahnya pertanggung jawaban diakherat kelak. Orang yang mempunyai jabatan didunia adalah orang paling menyesal diakherat.

MAKa hitunglah hisablah diri kita sebelum dihisab diakherat..
Kalau kita jujur bisa kita menghitung diri kita, berapa taat dan berapa maksiat dan seberapa perkara sia2 macam tidur tanpa disertai niat untuk ibadah...
Kalau kita menghitung amal kita kalah dgn maksiat maka diakherat pasti lebih lagi.. yang menang dalam penghitungan kita taat pun mungkin kelak bisa saja kalah dgn maksiat....

Maka selesaikan perkara yang bisa diselesaikan didunia daripada di akjerat kelak. Jika kita mampu mengembalikan kejaliman didunia maka lakukan lah kembalikan pada haknya. Jika tidak mampu maka minta ridhalah padanya. Agar perkara itu tiada lagi diakherat kelak.

Orang yg membiasakan menghitung maka dituntut menyelesaikan prkaranya. Agar perkara akherat tiada perhitungn

PAHAMI KELEMAHAN JIN (SETAN) & KEKUATANNYA

Di antara kelemahan setan adalah mereka tidak bisa menguasai hamba Allah yang sholeh yang bagus iman dan akidahnya.
Dan ingat, tipu daya setan itu lemah,

ﺇِﻥَّ ﻛَﻴْﺪَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻛَﺎﻥَ ﺿَﻌِﻴﻔًﺎ
“Sesungguhnya tipu daya syaitan itu lemah” (QS. An Nisa’: 76).

Sejatinya, setan tidak diberikan kuasa oleh Allah untuk menguasai manusia pada kesesatan sebagaimana disebutkan dalam ayat,

ﺇِﻥَّ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻟَﻴْﺲَ ﻟَﻚَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺳُﻠْﻄَﺎﻥٌ ﻭَﻛَﻔَﻰ ﺑِﺮَﺑِّﻚَ ﻭَﻛِﻴﻠًﺎ

“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga.” (QS. Al Isra’: 65).

ﻭَﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻣِﻦْ ﺳُﻠْﻄَﺎﻥٍ ﺇِﻟَّﺎ ﻟِﻨَﻌْﻠَﻢَ ﻣَﻦْ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟْﺂَﺧِﺮَﺓِ ﻣِﻤَّﻦْ ﻫُﻮَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻓِﻲ ﺷَﻚٍّ

“Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu.” (QS. Saba’: 21).

Yang dimaksud dengan ayat di atas adalah setan tidak punya jalan untuk menguasai orang-orang beriman. Dalam ayat lain juga disebutkan,

ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺏِّ ﺑِﻤَﺎ ﺃَﻏْﻮَﻳْﺘَﻨِﻲ ﻟَﺄُﺯَﻳِّﻨَﻦَّ ﻟَﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﻟَﺄُﻏْﻮِﻳَﻦَّﻫُﻢْ ﺃَﺟْﻤَﻌِﻴﻦَ ‏( 39 ‏) ﺇِﻟَّﺎ ﻋِﺒَﺎﺩَﻙَ ﻣِﻨْﻬُﻢُ ﺍﻟْﻤُﺨْﻠَﺼِﻴﻦَ ‏( 40 )
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara mereka.” (QS. Al Hijr: 39-40).

Setan hanyalah bisa menguasai orang-orang yang ridho pada kekafiran. Dalam surat Al Hijr selanjutnya disebutkan,

ﺇِﻥَّ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻟَﻴْﺲَ ﻟَﻚَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺳُﻠْﻄَﺎﻥٌ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﻦِ ﺍﺗَّﺒَﻌَﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻐَﺎﻭِﻳﻦَ
“Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat.” (QS. Al Hijr: 42).

Dalam surat An Nahl disebutkan pula,

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺳُﻠْﻄَﺎﻧُﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺘَﻮَﻟَّﻮْﻧَﻪُ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻫُﻢْ ﺑِﻪِ ﻣُﺸْﺮِﻛُﻮﻥَ

“Sesungguhnya kekuasaannya (syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS. An Nahl: 100).

Kuasa yang diberikan pada setan hanyalah untuk menyesatkan dan menghasung manusia untuk berbuat kekafiran dan kesyirikan sebagaimana yang Allah firmankan,

ﺃَﻟَﻢْ ﺗَﺮَ ﺃَﻧَّﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﻨَﺎ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻜَﺎﻓِﺮِﻳﻦَ ﺗَﺆُﺯُّﻫُﻢْ ﺃَﺯًّﺍ

“Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?” (QS. Maryam: 83).

Penguasaan setan pada setiap pengikutnya senyatanya tidaklah ada hujjah dan pendukung sama sekali. Para pengikut setan tersebut hanyalah mengikuti ajakan setan dan itu sesuai dengan hawa nafsu mereka.

Hanya Allah yang memberi taufik.

Referensi:
‘Alamul Jin wasy Syaithon, Syaikh Prof. Dr. ‘Umar bin Sulaiman bin ‘Abdullah

Sekilas Tentang Guru Sekumpul

Oleh: MUJIBURRAHMAN
Akademisi UIN Antasari Banjarmasin

Seperti biasa, kemarin haul Tuan Guru Haji Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (1942-2005) atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Guru Sekumpul” dihadiri lautan manusia, dari orang biasa, para ulama hingga pejabat negara. Bahkan haul ke-13 tahun 2018 ini juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Ada beragam alasan yang mendorong orang hadir di haul itu. Namun, dorongan yang paling kuat kiranya adalah cinta. Banyak hal yang membuat Guru Zaini dicintai khalayak. Dia dianugerahi perawakan tinggi, suara yang merdu dan pengetahuan yang luas. Namun, kalau ditelaah lebih dalam, cinta masyarakat kepadanya itu justru merupakan pantulan belaka dari cinta yang menyala di dalam dirinya sendiri.

Cinta yang membara dalam diri Guru Zaini dan terus dirasakan hingga hari ini adalah cintanya kepada Nabi Muhammad SAW. Cinta itu disalurkannya dan disebarkannya melalui pembacaan syair-syair Simth al-Durar fî Akhbâr Mawlid Khair al-Basyar(untaian permata tentang cerita kelahiran manusia terbaik) atau lebih dikenal dengan sebutan Maulid al-Habsyi karya Ali bin Muhammad al-Habsyi (1259-1333).

Paling kurang untuk kawasan Kalimantan Selatan, Tengah dan Timur, lantunan syair-syair Maulid al-Habsyi itu nyaris identik dengan Guru Zaini, dari nada membacanya, saat berhenti, meneruskan, berdoa hingga berselawat. Guru Zaini berhasil mempopulerkan maulid ini sampai ke pelosok-pelosok desa dan menjadikannya sebagai amalan rutin (tidak hanya dibaca di bulan Rabiul Awwal) serta hiburan spiritual.

Prosa dan syair Simth al-Durar merupakan wujud keindahan seni yang berasaskan spiritualitas Islam. Jika orang membacanya atau mendengarkannya dengan khusyuk, apalagi memahami maknanya, dia akan hanyut dalam rasa cinta yang membara kepada Sang Nabi. Ketika syair-syair itu dibaca diiringi dengan irama pukulan terbang, keindahan bunyi, suara, kata dan makna itu benar-benar berpadu mesra.

Guru Zaini melantunkan syair-syair itu dengan penghayatan cinta, sehingga getarannya tidak hanya sampai ke telinga pendengar tetapi menusuk jauh ke lubuk hati seluruh jemaah yang hadir. Cinta itu pun terungkap bersama linangan airmata. Ta’allam bukâya wa nuh ya hamâm. Wa khudz ‘an syujûnî durûs al-gharâm(pelajarilah tangisku, hai burung merpati. Dan ambillah dari isakku, pelajaran cinta).

Tak syak lagi, cinta kepada sang Nabi itu juga diwujudkannya dalam usaha menyampaikan ajaran-ajaran beliau dengan tekun dan tulus. Selama puluhan tahun Guru Zaini membacakan kitab-kitab klasik yang tebal-tebal hingga tamat kepada jemaah di majelis taklimnya, dari Keraton hingga pindah ke Sekumpul. Ketekunan semacam itu tidak akan bisa dilakukan kecuali didorong oleh rasa tanggungjawab dan cinta.

Sebagai murid yang baik, Guru Zaini sangat menghormati dan mencintai guru-gurunya. Pada saat yang sama, dia juga sangat mencintai murid-muridnya. Inilah kiranya yang membuat hubungan batin antara guru dan murid begitu kental dan kuat. Ketika mengajar, tutur katanya lembut, dan hanya sesekali bernada keras. Budi bahasanya santun kepada siapa saja, lebih-lebih kepada jemaah pengajiannya.

Sebagai seorang tokoh publik yang dikagumi banyak orang, dia pun tidak sepi dari kritik bahkan hinaan dari para pembenci. Namun, setahu saya, tidak pernah hinaan itu dibalasnya dengan hinaan. Bahkan kritik ulama lain terhadapnya perihal masalah agama yang sifatnya khilafiyah, tidak mendorongnya untuk melawan dengan adu argumen. Ia lebih memilih diam daripada ribut-ribut atau malah ‘mengalah’.

Demikianlah, Guru Zaini dicintai masyarakat bukan karena usaha-usaha pencitraan. Cinta itu adalah hasil pergumulan panjang selama hidupnya dalam mencintai Allah, Nabi dan sesama manusia. Dia menerima cinta yang melimpah karena dia telah memberikan cinta yang melimpah pula. Kita memang hanya bisa memberikan apa yang kita miliki. Guru Zaini memiliki cinta, dan itulah yang diberikannya.

Sungguh wajar jika sosok Guru Zaini semakin dirindukan di masa sekarang, ketika ujaran kebencian tidak hanya disebarluaskan oleh orang biasa, melainkan juga oleh orang yang dianggap sebagai ulama! (*)