Kedua daripada siddiq (jujur) yaitu shiddiq pada niat, yakni benar dan jujur pada niat, semata" dalam niatnya membawa kepada kebaikan, dikehendak kita seyogyanya jangan kemasukan hendak jahat, yg ada dn timbul ialah kehendak baik. Tujuan jadi hendak baik paling tidak untuk menuruti orang" yg baik, dan berharap berkumpul dengan orang yg baik".
Kita membicarakan hati kita, hati kita maksudnya kehendak kita, pagi hari bangun tidur terpikir dan timbul dihati kita kehendak ingin baik kepada orang, maka itu menyebabkan orang ini mendapat pahala berhaji dn umroh, dan itu gawian paling afdhal sehabis bangun tidur, tidak ada terpikir berbuat jahat kepada orang, yg ada ialah berbuat baik kepada orang.
Semua ialah agar melihat kepada Orang (Allah dn rasulNya) yg baik, kalau ini gawian baik, maka Orang yg baik tidak jauh, karena cinta dengan Orang baik, maka dia cinta juga dengan perbuatanNya.
InsyaAllah timbul hati kita kada hendak kehilangan kebaikan dan kebaikan.
Rasulullah saw, kencang hati sidin tuh hendak baik, karena ngin melihat Orang (Allah dn rasulNya) yg melakukan kebaikan, saat sidin berbuat baik, kita melihat Allah yg membuat kebaikan tersebut, kecintaan sidin inilah yg membuat sidin hendak terus terhadap kebaikan. Sidin kada hendak terdinding kepada Allah yg Maha Baik, oleh karena itu Rasulullah dilempar batu tidak masalah bagi sidin, sidin tetap berbuat baik, karena sidin suka dekat dengan Allah, jadi disaat sidin terus berbuat baik maka sidin merasa bahwa Allah dekat dengan sidin, karena kebaikan ialah perbuatan Allah.
Sampai diludahi, dibodohi, sampai ingin dibunuh, namun sidin tidak ada kehendak untuk berbuat jahat, karena kalau sidin berbuat jahat maka sidin terdinding kepada Allah., dan sidin kada hendak keto.
Fitnah meraja lela, kejahatan bertambah, kenapa sidin tahan, karena di hati sidin ialah:
1. Cinta, yg membuat hidup senantiasa bertahan untuk terus berbuat baik.
2. Karena sidin meanggap semua ini bukan perbuatan makhluk, jadi kalau bukan gawian makhluk maka ialah gawian Kekasih sidin, pasti dibalik semua ini ada hikmahnya, pasti ada kebaikannya.
Ya Allah, Engkau datangkan bala dn musibah yg banyak, namun Engkau tetap Maha Penyayang dn cinta kepada kami. Bagaimanapun bala dn musibah yg datang, pasti ada kebaikan dibaliknya.
Kalau hati kita hendak baik, jadi sudah alamat hati tuh bersih, supaya kuat kehendak itu tentu didasari dengan sesuatu, yaitu cinta, cinta dan cinta.
Ketuju hendak parak kepada Rasulullah, hendak melihat Rasulullah, supaya sidin nampak, maka kerjakan lah kebaikan, karena kebaikan itu ialah gawian Rasulullah, maka sidin dekat.
Kalau cinta sama Rasulullah, pasti hendak meliat sidin terus, bukti sidin dekat ialah kebaikan" ini ialah akhlak sidin, gawian sidin.
Maka insyaAllah dihati kdd lagi hendak berbuat jahat kepada siapapun
Hadits Nabi, barangsiapa paginya bangun dn beniat hendak baik kepada orang, sangka baik kepada orang. Maka dia mendapat pahala seperti haji dn umroh yg sempurna.
Hati yg berkehendak baik, maka itu tanda hati bersih. Kalau berkehendak jahat, maka itu tanda hati kotor.
Dalam kitab, ada seorang yg miskin, dia sehari" tidak punya harta, namun dia pernah duduk didepan rumah, meliat tumpukan pasir, lalu hatinya bergretek andai tumpukan pasir itu emas, akan aku bagikan semua itu ke masyarakat di kampung ini, lalu saat dia mati, dia mendapat pahala sedeqah sebanyak tumpukan emas tadi. Karena niatnya sudah dipandang oleh Allah swt.,
Jadi, dalam beribadah apapun pasanglah niat yg baik", niat yg paling baik ialah hendak (ingin) ridha Allah swt.
ciri kita dapat ridha Allah, setiap perbuatan kita, kita ingin akan ridha Allah juga.
Kalau dapat masalah, yg dipikirkannya ialah bagaimana menghadapinya dengan kebaikan.
Hati yg bersih ialah hati yg senantiasa ingin berbuat baik, dn baik.
Dihina, dibodohi, di sakiti, di rendahkan, di dzalimi, tetap orang ini berkehendak untuk berbuat baik, karena orang ini punya hati yg bersih.
Mampu mengalah ialah karena tidak merasa kehilangan, karena tidak merasa punya kebaikan.
Dalam sejarah, kejamnya ahli Mekkah, seandainya Nabi melawan pasti kaum kafir kalah, namun Nabi membawa akhlak, diusir dari Mekkah sidin cari solusi dn berpikir jangka panjang, sidin berpikir mungkin di sulbi mereka ada cikal bakal orang sholeh, dimana sidin dilahirkan, darisana juga sidin di usir, secara kemanusiaan menangis sidin. Tetap sidin kada melawan, dn pindah ke Madinah, berkat akhlak sidin, Mekkah Madinah jadi berkah.
Jadi Siddiq pada niat, yaitu didalam niat tuh senantiasa membawa kepada kebaikan.
Pasti ada yg jahat kepada kita, tidak mungkin semua orang baik terhadap kita, pasti, pasti dn pasti. Kita aja pikirkan diri kita agar senantiasa berbuat baik, Rasulullah aja sidin ada yg beriman dn ada yg kafir terhadap sidin.
Berharap semua orang baik terhadap kita, itulah cita" yg tidak akan terwujud.
Semua Nabi, juga mendapat ujian dn masalah, diantaranya dari makhluk yaitu berupa hinaan, didzalimi, di sakiti dan direndahkan.
Karena kita orang akhirat, kena mati pang, mun berbuat baik terus, maka nanti akan bahagia di akhirat. Senantiasa berbuat baik walau terhadap orang jahat sekalipun.
Maka apabila didalam niat itu bercampur sesuatu selain dari kebajikan, maka niscaya hilang siddiq dari hatinya. Berbuat baik neh ialah ingin melihat siapa yg baik dan Maha Baik
Teruslah berakhlak dn berbuat baik, sampai nanti akan melihat Orang yg baik (Rasulullah) walau hanya lewat mimpi.
Para wali dn orang sholeh, bahkan ada yg bertemu Rasulullah di alam jaga.
Hai semua yg ada, ketahuilah bahwa diperkumpulan kamu, dimajlis kamu ada Rasulullah saw.
Kita yg tidak melihat, sehingga yg tidak melihat neh percayai orang yg bisa atau sudah melihat, jangan sampai mehual atau menyalahkan.
Supaya hati kencang berbuat baik, ialah agar dekat dengan orang yg baik dn yg Maha Baik.
Habib Ali bilang, orang yg cinta Rasulullah dn senantiasa melihat kebaikan Rasulullah, bahkan memandang tidak ada yg nampak selain kekasih (Rasulullah)
Jadi tidak ada meliat, memandang serta terpikir akan yg lain, selain dari memandang kebaikan kekasih (Rasulullah).
Betapa sidin sayang kepada kita, sebelum kita ada sidin selalu mendo'akan kita, senantiasa mengharap kita kembali kejalan Allah, dan senantiasa menjaga kita.
Jadi misal ada yg hendak minta sumbangan, beri sekemampuan, karena ingin melihat orang yg baik itu, ingin melihat orang yg punya akhlak itu, yaitu Rasulullah saw.
Yg anuman kita semua beakhlak, karena akhlak inilah yg meulah org jadi mulia, ilmu yg banyak dn tinggi kd akan berharga kalau kd beakhlak.
Akhlak yg sdkit akan membuat ilmu berkah
Yg ngaran akhlak baik tuh, artinya perduli dengan orang, kd ego, kd mementingkan diri sendiri, orang tuh nah supaya nyaman kepa, dn disitulah kebahagiaan kita, itu yg dinamakan akhlak.
misal: Hndak nyetel lagu nyaring, org sebelah lagi garing. Mun mementingkan kehendak pribadi, itu namanya org kd beakhlak, karena kd mikirkan orang,
Sampai" orang behari saking adanya akhlak, menukar apa aja dibuat dalam bakul, karena perduli orang, saat membeli sesuatu, jiran" kalau bisa tukarkan jua, hendak ai, tapi mun kdd duitnya, simpani tukaran tadi, jgn sampai diliat jiran"
Sampai agama mengajari, apbila membelikan mainan ke anak, jgn keluarkan anakmu, kasian kna anak tetanggamu meliat anakmu sedang bermain, kasian anak tetangga yg kdd beisi duit sagin nukarkan mainan yg sma.
Otaknya orang yg berakhlak ialah jgn sampai membuat org sedih, itu namanya akhlak.
Yg kita ketujui/sukai tuh, orang lain supaya dapat keto jua kepa, ini perduli orang, ini namanya akhlak.
Kita coba tanamkan, kaya dimajlis, memperlihatkan akhlak, kd menutup akan jalan, karena ada orang, lapor lagi ke RT, dn bahkan hidupi aja kendaraan kalau mau lewat.
Karena kita berusaha hendak beisi akhlak, pas sholat isya sholat belaju, supaya kd sampai ke aspal jemaah, supaya kd teganggu jalan orang. Krena mikirkan orang lain, perduli dengan orang.
Mun mikirkan kepentingan sorang aja, itu kd beakhlak, ego namanya, agama mengatur harus mikirkan orang.
hukum fiqih, mehaur orang asyik sholat tuh hukumnya makruh, bisa jadi haram, contohnya saat banyak yg masbuk, sorang meusahakan wirid kd nyaring, itu memang hukum keto, mikirkan orang yg masih sholat, begamat wirid, perduli orang maka begamat bewirid.
Peduli kita, harus ada beisi peduli, gangan banyaki meulah, untuk peduli orang, inilah akhlak yg mulia, Nabi telah mendapat derajat akhlak yg mulia itu, sampai Tuhan berucap, berarti postif Rasulullah duduk di maqam akhlak yg baik.
Dalam sejarah, Nabi diludahi, tetap sidin peduli, kada inya, bisa jadi didalam sulbinya ada orang sholeh, diantaranya kisah Abu Jahal yg punya anak bernama Ikrimah, yg beriman kepada Nabi.
Nabi di usir dari Mekkah, disakiti, namn tetap sidin peduli. oleh karena itu iman yg sempurna ialah dengan ditambahi beakhlak,
misal: Bila nukar rokok, parkir kendaraan hati", jgn mehalangi jalan orang, parkir bujur".
Kita bepikir kepa supaya orang nyaman, tenang dn bahagia, itu akhlak, dgn sebab perduli orang, insyaAllah marah akan hilang sedikit demi sedikit.
Karena ingin melihat orang yg punya kebaikan neh, ingin melihgat orang yg punya akhlak neh, yaitu Rasulullah saw.
______________________________
____________
Mudahan berkah dunia akhirat, minta rela ulun
Full video: https://www.facebook.com/majtatv/
videos/2165562650435708/
Catatan pribadi RF
PNS (Pegawai Nabi Saw)