Setiap kebaikan (ketaatan kepada Allah dan Rasul Nya serta kebajikan kepada sesama atas dasar petunjuk Allah yang telah diteladankan Rasul Nya) adalah berada dalam rahmat Allah, dan setiap rahmat Allah akan di bawa menghadap Allah, dan tempat rahmat Allah di akhirat adalah sorga serta puncak rahmat Allah di akhirat adalah manakala Allah limpahkan keredhaan Allah di sorga itu.
Demikian juga dengan yang sebaliknya, bahwa setiap kejahatan (pembangkangan kepada Allah dan Rasul Nya serta kezaliman kepada sesama) adalah berada dalam murka Allah, dan setiap murka Allah akan di bawa menghadap Allah, dan tempat murka Allah di akhirat adalah neraka serta puncak murka Allah di akhirat adalah manakala Allah limpahkan kemurkaan Allah dengan menginjak neraka dan orang-orang yang dimurkai Nya di dalam neraka itu.
Maka manakala kita menginginkan kehidupan dunia yang lebih baik dan terus lebih baik yang pada akhirnya diharapkan membawa kebaikan sampai ke akhirat, sebagai mana dikemukakan sebelumnya kita harus melakukan MUHASABAH (instrospeksi diri dan perjalanan hidup/ tata kehidupan yang diamanahkan) dan MUJAHADAH (kesungguhan memperbaiki diri, hidup dan tata kehidupan yang diamanahkan ) yang dikawal dengan MURAQABAH (kesadaran bahwa diri dan amal/ perbuatan senantiasa diawasi Allah), maka jika kita temui di saat melkukan MUHASABAH bahwa diri kita banyak lalai, hidup kita banyak melakukan dosa, tata kehidupan yang diamanahkan kepada kita banyak menzalim sesama, maka kita harus berani menighukumi (MU’AQABAH) diri dan perjalanan hidup serta tata kehidupan yang kita kelola, masih banyak keliru dan menyimpang dari jalan Allah dan Rasul Nya, dan itu artinya kita harus berani mengakui kesalahan kita, dan harus mau kembali ke jalan Allah, dan harus berani merobah dan mengganti kesalahan itu ke arah yang lebih baik, walau hakikinya mengganti kejahatan dengan sebuah kebaikan itu berat, namun kalau menginginkan kebaikan yang mendatangkan kebaikan dunia akhirat, maka itu mau tak mau harus kita lakukan.
Dan bagi Islam bukanlah hal yang tercela, manakala orang yang tadinya berkubang dosa sekali pun kalau pada akhirnya mau menyadari kesalahannya, lalu kembali ke jalan Allah dengan bertaubat, dan merobah pola hidup dan perilaku berada di jalan yang benar, justeru Islam menganggap sebuah kebaikan yang luar biasa, manakala kita berbuat sebuah kesalahan, namun manakala sadar bahwa diri kita sedang melakukan kesalahan, lalu segera kembali ke jalan yang benar dan mengganti kesalahan itu dengan sesuatu yang lebih baik.
Sungguh Allah telah ciptakan dunia ini berlandaskan cinta … manakala kita terjerumus meniti dan menata dunia ini ke lembah kemurkaan Nya … Dia sediakan jalan menuju kecintaan Nya melalui istigfar dan taubat serta perbuatan kebaikan yang dapat kita tempuh …. Dengan demikian hakikinya Dia tak menghendaki kita berada dalam kemurkaan Nya … tapi menginginkan kita semua berada dalam dekapan cinta kasih Nya …
Semoga Allah penuhi hati kita, orang tua dan keluarga dengan cinta kepada Nya, cinta kepada kekasih Nya dan cinta untuk meniti jalan yang lurus menuju mahligai cinta Nya, cinta kekasih Nya ….
Semoga rahmat Allah senantiasa terlimpah bagi kita semua dan seluruh Ummat Muhammad SAW, rahmat yang mengumumi hidup dan kehidupan kita dan seluruh Ummat Muhammad SAW dunia dan akhirat.
Penulis : Drs. H. Munadi S. Ali, M.M.Pd
No comments:
Post a Comment