Untuk meraih hari esok yang lebih baik, kita terus melakukan muhasabah (kemaren sudah Adi Sutera tulis tentang ini), dan muhasabah itu idealnya kita barengi dengan mujahadah. Sebab manakala kita seagai muslim yang punya keinginan besar mendapatkan banyak rahmat Allah, maka sudah seharusnya melakukan mujahadah, atau kesungguhan hati melakukan kebaikan yang didasari pengharapan keredhaan Allah SWT, dengan sikap bathin bahwa sekecil apapun ketaatan pada Allah dan rasul Nya yang bisa dilakukan akan dilakukan dengan sebaik-baiknya dan sekecil apapun kebajikan pada sesama yang bisa dilakukan, juga akan dilakukan dengan sebaik-baiknya, karena ketaatan kepada Allah dan Rasul Nya serta melakukan kebajikan pada sesama, yang keduanya itu didasari pengharapan penuh untuk mendapat keredhaan Allah, adalah kebaikan yang hakikinya rahmat Allah, yang akan menjadi jalan memasuki sorga sebagai tempat rahmat Allah yang sangat besar di akhirat dan puncak rahmat Allah di sorga itu adalah bertemu dengan Allah dan mendapatkan limpahan keredhaan Nya.
Sebab jangan-jangan ketaatan kecil atau kebajikan kecil itu merupakan rahmat yang mampu bertahan tidak hancur, akibat kesyirikan, akibat kesombongan, akibat riya dan atau penyakit hati lainnya.
Mujahadah meru[akan jalan untuk kita menunjukkan penghambaan kita kepada Allah, atau bathin kita pasrah pada kehendak Allah, dan lahir kita taat aturan yang telah digariskan Nya dalam al Qur’an sebagaimana yang telah diterangkan dan diteladankan pengamalannya oleh baginda Rasul SAW, sehingga manakala kita menjadi seorang hamba Allah yang baik, mestilah kita akan bagus ibadah Nya, dan banyak kebajikannya di manapun ia berada, kalau jadi petani, maka ia akan jadi petani yang baik ibadahnya dan banyak kebajikannya, kalau jadi pedagang, maka ia akan jadi pedagang yang baik ibadahnya dan banyak kebajikannya, kalau jadi guru, maka ia akan jadi guru yang baik ibadahnya dan banyak kebajikannya, kalau jadi karyawan, maka ia akan jadi karyawan yang baik ibadahnya dan banyak kebajikannya, kalau jadi pengusaha, maka ia akan jadi pengusaha yang baik ibadahnya dan banyak kebajikannya, kalau jadi rakyat, maka ia akan jadi rakyat yang baik ibadahnya dan banyak kebajikannya bahkan kalau jadi pejabat, maka ia akan jadi pejabat yang baik ibadahnya dan banyak kebajikannya, dan Allah sudah menegaskan semua kebaikan itu nanti akan disaksikan :
ﻭَﻗُﻞِ ﭐﻋۡﻤَﻠُﻮﺍْ ﻓَﺴَﻴَﺮَﻯ ﭐﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻤَﻠَﻜُﻢۡ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟُﻪُۥ ﻭَﭐﻟۡﻤُﺆۡﻣِﻨُﻮﻥ َۖ ﻭَﺳَﺘُﺮَﺩُّﻭﻥَ ﺇِﻟَﻰٰ ﻋَٰﻠِﻢِ ﭐﻟۡﻐَﻴۡﺐِ ﻭَﭐﻟﺸَّﻬَٰﺪَﺓِ ﻓَﻴُﻨَﺒِّﺌُﻜُﻢ ﺑِﻤَﺎ ﻛُﻨﺘُﻢۡ ﺗَﻌۡﻤَﻠُﻮﻥَ
Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan (QS.At Taubah :105)
Orang yang mendawamkan mujahadah, maka akan lebih cerdas dan arif dalam bertindak, karena Allah telah menjanjikan terhadap orang-orang yang dengan sungguh mewujudkan imannya dengan ibadah dan amal shaleh untuk senantiasa berada di dalam petunjuk Allah SWT, maka dengan demikian keadaan bathinnya akan terus menyaksikan keagungan Allah, sehingga orang-orang demikian tak akan melalaikan kewajibannya kepada Allah dan Rasul Nya serta kebajikannya kepada sesama, sehingga hati dan otaknya jauh dari pemikiran untuk melanggar perintah Allah dan Rasul Nya serta menzalimi manusia lainnya, apalagi melakukan pelanggaran dan kezaliman itu, Sehingga seorang Ulama mengatakan :“Barangsiapa menghias lahiriahnya dengan mujahadah, Allah akan memperindah rahasia batinnya melalui musyahadah.” Maka dengan demikian kalau hati dan pikiran (mata hati) terhindar dari keinginan maksiat dan menzalimi sesama, bukankah ini adalah yang dimaksud dengan Qalbun Salim, yang akan mendapatkan anugerah Allah yang bersar diakhirat nanti.
Semoga Allah bimbing kita untuk dapat menjadikan diri kita, orang tua, keluarga dan orang-orang yang kita cintai bagian dari Imamul Muttaqin yang memiliki qalbun salim, yang senantiasa dimudahkan Allah untuk menata hidup dan kehidupan yang terus lebih baik dan lebih baik dalam naungan rahmat Allah dan keredhaan Nya… sampai kita semua nanti mampu bergembira manakala berjumpa dengan Allah SWT …
Dan semoga seluruh ummat Muhammad SAW senantiasa dirahmati Allah dengan rahmat yang menyeluruh. Amiiin Ya Rabbal ‘Alamin
Penulis Drs. H. Munadi S. ALI, M.M.Pd
No comments:
Post a Comment