Taubat fundasi amal, taubat bisa diartikan pembersih. Diri dan hati yang bersih karena taubat maka Allah akan meletakkan dalam hati kita ilmuNya, meletakkan makrifat dan sesuatu yang mulia.
Mintalah ampunan kepada Allah tiap waktu, siang, malam, pagi dan petang.
Karena Allah suka terhadap orang yang bertaubat. Orang yang bertaubat akan pasti mendapat untung dihari kemudian.
Allah juga mengasihi hamba yang banyak taubat, dan bersuci daripada segala dosa dan kesalahannya.
Sabda Nabi "... orang yang bertaubat kekasih Allah".
Bahwa sanya Hati Nabi diliputi dengan cahaya, sehingga tidak ada maksiat yang di lakukan beliau, dan beliau minta ampun 70x sehari.
Apabila Nabi demikian, apalah lagi hamba yang hatinya dikelilingi oleh gelapnya dosa dan maksiat setiap hari.
Taubat itu hukumnya wajib, dan menyegerakan itu wajib.
Jika kita memperbuat dosa dan menunda taubat, maka kita mendapat dua dosa, dosa maksiat dan menunda taubat.
Jika hendak taubat, maka tafakkurlah dulu. Pikirkan sepanjang masa umurmu jika tidak pernah bertaubat sebelumnya. Lain halnya dengan orang yang mengekali taubat setiap waktu.
Jika sudah engkau pikirkan hari mu itu untuk di taubati, jika ada kau dapati taat dan amal kebaikan, maka syukurlah atas taat dan ibadat itu. Syukur karena diberi taufik, hidayah, dan anugerah untuk taat itu. Karena syukur adalah pengikat nikmat. Insyaallah esok dan seterusnya diberi Allah lagi. Inilah gunanya ingat kebaikan.
Jika dapat maksiat dan dosa, maka celakan dan hinakan nafsu itu karena membuat maksiat iu, merasa rugi, jahat kemudian taubat lah. Karena orang yang bertaubat sebenarnya sesuai syaratnya pasti diterima Allah. Orang yang taubat sama dengan orang yang tidak berdosa lagi.
Orang yang berbuat maksuat itu yang paling bermanfaat baginya duduk menghadap Allah, merasakan kebodohan dirinya, kerugian dirinya, kehinaan dirinya dan minta ampun kepada Allah Swt.
Tetapi jika tidak menghinakan dan merasa diri tercela, padahal berbuat salah, malah tertawa dan gembira atas dosa. Maka seperti itu menambah akan dosa ddan membesarkan dosa tadi.
Dosa kecil jadi besar dengan sebab dibanggakan, diremehkan, diulang-ulang tiada taubat, di lakukan oleh orang yang jadi panutan.
Setelah mencela, bersungguh2 lah dan bersedih, dan menghinakan dirilah seolah kehilangan anak yang disayangi. Macam itulah duka cita ketika kita telanjur melakukan maksiat. Inilah tolak ukurnya.
Jika kau buat yang demikian itu, maka dengan duka cita itu digantikan oleh Allah menjadi kegembiraan , kegelapan menjadi cahaya, hijab dibuka di dunia dan akhirat.
Apabila ada seorang wakil untukmu dalam berdagang. Kita suruh ia menunggu toko tiap hari, maka ia datang sore dengan catatan lengkap transaksi yang bagus. Maka kau tidak perlu lagi menghitung satu persatu hasil yang diperoleh.
Apabila tidak ada wakil kita, atau wakil kita tidak mencatat transaksi. Maka kita akan menghitung sendiri dengan teliti.
Begitulah orang yang menghisab dirinya, mentafakkuri harinya, bersyukur atas yg baik, dan bertaubat atas maksuat hari itu. Maka diakherat hisab Allah akan mudah bahkan boleh jadi tidak dihisab lagi.
Ada orang yang menghisab tiap setelah shalat, ada yang 24 jam sekali, ada yang 2 kali sehari tergantung masing2. Yang terpenting kita disuruh menghisab diri terlebih dahulu di dunia ini. Supaya diakherat nanti kita tidak akan dihisab oleh Allah Swt.
No comments:
Post a Comment