Tuesday, February 28, 2017

Hikayat kisah seekor burung pipit dan cicak

Dahulu saat Nabi Ibrahim AS dibakar oleh Raja Namrut datanglah burung pipit yg bolak balik mengambil air dan meneteskan air itu diatas api yang membakar Nabi Ibrahim AS...
Cicak yg melihatnya tertawa...
Hai pipit...
Bodohnya yg kau lakukan itu..
Paruhmu yg kecil hanya bisa menghasilkan bbrp tetes air saja...
Manalah mungkin bisa memadamkan api itu...
Wahai cicak...
Memang tak mungkinlah aku bisa memadamkan api yg besar itu...
Tapi aku tak mau jika Allah melihatku diam saja saat sesuatu yg Allah cintai di zhalimi...
Allah tak akan melihat hasilnya apakah aku berhasil memadamkan api itu atau tidak...
Tapi Allah akan melihat dimana aku berpihak...
Cicak terus tertawa...
Dan sambil menjulurkan lidahnya ia berusaha meniup api yg membakar Nabi Ibrahim AS...
Memang tiupan cicak tak ada artinya tak menambah besar api yg membakar Nabi Ibrahim AS...
Tapi Allah melihat dimana ia berpihak...
Hikayat ini terjadi skrg...
dan akan terus berulang
Saat Alquran dibenci seorang kafir...
Dihinakan...
Aku bertanya padamu sahabat....
Dimana kau berpihak ?
Memang, pendapatmu tak akan mengubah sedikitpun takdir Allah...
Tapi Allah akan mencatat dimana kau berpihak.

Intisari Hikmah 259 Umur Panjang Namun Sedikit Faedah dan Umur Pendek Namun Banyak Faedah

Berapa banyak umur yang luas masanya dan sedikit faedahnya.
Dan berapa banyak umur yang sedikit masanya, banyak faedahnya.

Maksudnya berapa banyak umur yang panjang namun sedikit manfaatnya.
Orang berumur 60 70 80, ini panjang umur, namun sedikit manfaatnya. Demikian itu seperti orang beramal, namun hatinya lalai terhadap Allah. Ibadah yang hatinya lalai, sedikit manfaatnya. Maka umur mereka itu sekalipun panjang, amal mereka banyak, namun sedikit manfaatnya karena lalai, hatinya tidak hadir, tidak jinak dengan Allah Swt.

Karena Allah tidak menerima amal ibadah orang yang hatinya lalai kepada Allah.

* ”Sesungguhnya seseorang yang selesai dari sholatnyaia tidak mendapatkan pahala kecuali hanya sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan,sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga dan seperdua shalatnya itu” (Abu Dawud).*

Orang panjang umur, ibadah banyak, namun lalai sedikit manfaatnya.
Demikian pula orang beramal namun sibuk dengan syahwatnya, menuruti syahwat, nafsunya. Tidak menghiraukan yang di makan dan dipakai walau haram, tidak peduli karena meluruskan nafsu, maka ibadahnya tidak memberikan manfaat sama sekali.

* “Sungguh aku mengetahui beberapa kaum dari ummatku yang datang pada hari Kiamat kelak dengan membawa kebaikan-kebaikan seperti gunung Tihamah yang putih, lalu Allah jadikan kebaikan-kebaikannya tersebut seperti debu yang berterbangan, mereka itu adalah saudara-saudaramu, dari jenis kulitmu, dan mereka menjadikan malamnya sebagaimana kalian menjadikannya, akan tetapi mereka kaum yang apabila dalam keadaan sepi mereka melanggar larangan-larangan Allah.” (HR. Ibnu Majah)*

Mereka puasa, sholat, tahajjud tetepi ketika datang kepada mereka yang haram maka mereka berlompat lompatan menyambutnya. Maka ibadah mereka sia-sia.

Membaca quran 1 juz, hanya 3/4 yang hadir hatinya, maka 3/4 yang bermakna.
Sholat 20 rakaat, namun 4 raakaat yang khusuk. Maka 4 rakaat lah yang menjadi faedah baginya.

Lalu,

Berapa banyak umur yang pendek, namun banyak manfaatnya. Orang yang berumur 20 tahun, orang yang berumur 40 tahun wafat, namun manfaatnya luar biasa bahkan sepanjang masa. Seperti imam an Nawawi.
Maka itu seperti orang yang beramal sedikit namun ingat kepada Allah.
Umur mereka sekalipun pendek, amal sedikit akan tetapi banyak manfaatnya. Sholat 2 rakaat, namun hadir hatinya.
1 halaman Qur'an tapi hati hadir, faham artinya ini lebih manfaat.

Demikian pula amal ibadah orang makrifat kepada Allah. Jauh lebih tinggi nilai ibadahnya dan luar biasa ibadahnya, daripada orang yang tidak kenal dengan Allah.

Semestinya bagi engkau tidak menyiakan-nyiakan waktu dan tempat mulia, karena beribadah pada keduanya menjadikan umur yang pendek , namun banyak manfaatnya. Ambillah kesempatan pada waktu dan tempat mulia itu. Karena itu ganjarannya cukup besar sehingga menjadikan umur yang sedikit, namun banyak manfaatnya, seperti malam lailatul qadr. Malam mulia yang ganjarannya luar biasa, beribadah di malam itu pahalanya lebih baik dari seribu bulan. Umur kita 20 tahun, masih muda, karena beribadah di malam lailatul qadar sehingga setingkat dengan orang yang berumur 80 tahun karena ia mengambil kesempatan yang baik itu. Ambilah kesempatan itu, karena itu menjadikan umur lebih bermakna. Sehingga catatan amal kita kelak tidak kosong.
Demikian juga ibadah pada malam jum at dan hari jum at. Karena malam dan hari jum at lebih mulia dari malam hari raya.

“Hari Jumat memiliki hak dan keutamaan yang agung. Oleh karena itu, janganlah kau sia-siakan keistimewaannya, janganlah kau bermalas-malas untuk beribadah pada hari itu, dekatkanlah dirimu kepada Allah dengan amal saleh, dan tinggalkanlah segala yang diharamkan oleh-Nya. Karena Ia akan melipat-gandakan pahala ketaatan, menghapus siksa dari setiap dosa, dan meninggikan kedudukan mukminin di dunia dan akhirat. Malam harinya memiliki keutamaan seperti siang harinya. Jikaengkau mampu, kerjakanlah shalat dan (panjatkanlah) doa pada malam itu hingga waktu Shubuh tiba. Sesungguhnya Allah – pada malam itu – akan menurunkan para malaikat ke langit pertama demi menambah kemuliaan mukminin dengan melipat-gandakan kebaikan dan menghapus dosa-dosa mereka. Allah adalah Maha Dermawan dan luas anugerah-Nya”.

Sayang kalau jumat kita gunakan untuk duniawi. Cukup 6 hari untuk hal lain, hari jumat untuk mengisi kebaikan ibadah kita catatan amal.
Demikian pula di bulan haram, rajab, Muharram, dzulhijjah, dzulka'dah. Karena bulan yang di hormati Allah. Jika kita menghormati dengan ibadah maka dilipat gandakan ganjaran pahala bagi kita.

Demikian juga di tempat mulia seperti Mekkah, karena ibadah di sana 100 ribu kali dibanding ditempat biasa. 100 ribu kali bertasbih di sini, sebanding dengan satu kali bertasbih di sana.

Jadi, pandai pandailah memanfaatkan umur. Umur pendek belum tentu sedikit manfaat dan maknanya, jika kita bisa mengisi dan mengambil kesempatan yang mulia itu.

Umur panjang belum tentu banyak manfaat dan maknanya, jika tidak pandai menggunakannya. Misalnya hal sia sia, ataupun maksiat.
Umur panjang kelak di hisab jikalau banyak kosong maka rugi, apalah lagi jika penuh dengan coretan hitam maka sungguh sangat rugi.

Umur panjang bukanlah nikmat, namun itu adalah anugerah dari Allah. Apabila digunakan dalam kebaikan maka itu jadi nikmat. Apabila digunakan dalam keburukan, maka itu musibah.

* Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasûlullâh, siapakah manusia yang terbaik?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”. Dia bertanya lagi, “Lalu siapakah orang yang terburuk?” Beliau menjawab, “Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya”. [HR. Ahmad; Tirmidzi; dan al-Hâkim*

Namun apabila umur panjang, tapi pandai memanfaatkan kesempatan yang ada itu lah yang paling utama.
Apabila umur pendek namun faedahnya banyak maka ini lebih baik dari umur panjang namun sedikit faedahnya.

Pesan duit

HALLO.. KENALKAN.
```Namaku : UANG...
Nama panggilan : DUIT...
Nama ukhuwah : FULUS...
Nama tenar : MONEY...
Wajahku biasa saja...
Fisikku juga lemah...
Namun aku mampu merombak tatanan dunia...
Aku juga "bisa" merubah Perilaku...
Bahkan sifat Manusia...
Karena manusia mengidolakan aku...
Banyak orang merubah kepribadiannya...
Mengkhianati teman...
Menjual tubuh...
Bahkan meninggalkan keyakinan imannya, demi aku...!!!
Aku tidak mengerti perbedaan orang saleh dan bejat...
Tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat...
Menentukan kaya miskin dan terhormat atau terhina...
Aku bukan iblis...
Tapi sering orang melakukan kekejian demi aku...!!!
Aku juga bukan orang ketiga...
Tapi banyak suami istri pisah gara-gara aku...
Kakak dan adik beradu dan saling benci karena aku...
Anak dan orangtua berselisih gara-gara aku...!!!
Sangat jelas juga aku bukan Allah...
Tapi manusia menyembah aku seperti Allah...
Bahkan kerap kali hamba-hamba Allah lebih menghormati aku...
Padahal Allah sudah pesan jangan jadi hamba uang...
Seharusnya aku melayani manusia...
Tapi kenapa malah manusia mau jadi budakku...???
Aku tidak pernah mengorbankan diriku untuk siapa pun...
Tapi banyak orang rela mati demi aku...
Perlu aku ingatkan...
Aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda...
Tapi tidak mampu memperpanjang hidup anda...!!!
Kalau suatu hari anda di panggil Allah...
Aku tidak akan bisa menemani anda...
Apalagi menjadi penebus dosa-dosa anda...
Anda harus menghadap sendiri kepada sang Pencipta lalu menerima penghakiman-NYA...!!!
Saat itu...
Allah pasti akan hitung-hitungan dengan anda...
APAKAH SELAMA HIDUP ANDA MENGGUNAKAN aku dengan baik...
Atau sebaliknya MENJADIKAN aku sebagai tuhan kalian...???
Ini informasi terakhirku :
Aku TIDAK ADA DI SURGA...
Jadi jangan cari aku disana...
SARANKU :
1. Jangan terlalu sayang sama aku...!!!
2. Jangan lupa berdoa, dan beramal agar aku jadi BERKAH di dunia dan akhirat...!!!

Wednesday, February 22, 2017

JANGAN MINTA MATI SEBELUM MENCINTAI ALLAH SWT DAN RASULNYA

1.279.a. Assalamu'alaikum Wr Wb Saudaraku yang InsyaAllah diMuliakan ALLAH SWT.

Sayyidinna Ja'far bin Abi Thalib adalah orang yang wajahnya mirip Nabi Muhammad SAW.
Setelah menikah, beliau hijrah ke Habasyah (Ethopia).

Beliau berpisah dengan Nabi SAW +/- sepuluh tahun lamanya.
Setelah mendengar kabar Islam Berjaya.
Beliaupun berangkat ke Madinah karena rindunya kepada Nabi SAW.

Nabi Muhammad SAW-pun menyambutnya penuh suka cita dan rasa rindu yang dalam.

Saat itu bertepatan dengan Perang Khaibar.
Beliau berkata :
Sungguh melihat kedatangan Ja'far lebih aku sukai daripada mendapatkan kemenangan Perang Khaibar.

Lalu Rasulullah SAW memilih Sayyidina Ja'far sebagai panglima perang.

Sekalipun Sayyidina Ja'far tau bahwa dia akan gugur di Medan Perang. Beliau sangat gembira, karena hatinya telah terpaut kepada Nabi SAW, Cintanya melebihi cintanya kepada siapapun.

Sehingga hidupnya benar2 hanya untuk mentaati ALLAH dan Rasulullah-NYA.

Setelah beliau Gugur (mati Syahid), ALLAH SWT Memerintahkan Malaikat-NYA membawa Sayyidinna Ja'far mengelilingi Arsy.

Malaikat menawarkan kepada Ja'far tentang apa yang diinginkannya :
Apakah mau melihat Istrinya dulu, Bidadari SURGA, ataukah melihat tempatnya di SURGA ?.

Namun Sayyidinna Ja'far berkata :
Bolehkah aku melewati Nabi Muhammad SAW ?.
Aku ingin mengucapkan salam terakhir kalinya, sebelum kelak bertemu di SURGA.

Maka dibawalah Ja'far oleh Malaikat melewati Nabi Muhammad SAW untuk mengucapkan salam.

Lalu Nabi Muhammad SAW menjawab :
Wa'alaikassalam yaa Ja'far,
Wa'alaikassalam yaa Ja'far,
Warrahmatullahi Wabarrakatuh.

ALLAH SWT Berfirman :
Dan Janganlah kau katakan orang yang terbunuh di jalan ALLAH itu mati, bahkan mereka hidup kekal di sisi ALLAH.
(AL BAQARAH QS.2:154).

Semoga ALLAH SWT Tanamkan di hati kita rasa cinta kepada Nabi dan para Ulama. Agar kelak mendapatkan Syafaatnya. Aamiin.

Ad D543076C.

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
SPurwanto

Monday, February 20, 2017

Kerapuhan di balik raga yang kokoh

Entah apa yang ku inginkan semalam, pasalnya ketika berangkat dari rumah menuju majelis dzikir wa ta'lim Nurul Muhibbin Balangan, di jalan aku suka sekali meliat di sekitar tempat yang aku lalui. Maklum sudah hampir 2 minggu meninggalkan kampung halaman menuju Banjarmasin(takut ada yang berubah atau peristiwa apa yang terjadi dalam 2 pekan).

Ringkas cerita, dengan mengendarai motorcycle yang sudah lama bersamaku dari aliyah dulu, terasa sekali mesin dan onderdilnya sudah dibawah standar, jalannyapun tidak terasa enak, tapi cukuplah untuk sampai kemajelis dan balik kerumah lagi.
Di jalan aku sefokus mungkin mrngendarainya, bukan mengkhawatirkan keselamatanku, tapi justru lebih mengkhawatirkan keselamatan ibu yang membonceng di belakang tanpa helm pula, padahal setiap mau pergi selalu ku suruh untuk memakai helm, tapi beliau selalu tidak mau mengenakannya.
Dan jikapun terjadi sesuatu aku berharap biar aku yang sakit asal ibu tidak apa-apa, bahkan jikalau aku yang harus mati tidak apa-apa, toh beliau lebih diperlukan dan lebih baik dari aku.
Itulah alasan kenapa aku harus terus fokus di jalan.

Hampir sepanjang jalan terjadi konflik antara jasad dan batinku, seolah batin yerus meronta ingin menjadi insan yang lebih baik dengan panjatan dan doa dalam hati. Lalu mulailah batin berbisik dan melantunkan syair-syair memuji junjungan yang mulia, kadang kala bibirpun ikut bergetar melantunkannya. Namun karena harus fokus sehingga sampai di majelis tidak dapat keheningan yang begitu membekas sampai menoreh di dalam hati.

Sampai di majelis, aku memarkir kendaraan dan bertemu sepupu dan tak lama bercakap, sampailah di gerbang muka majelis dan langsung bertemubdengan kawan yang berasal dari Barabai, dan beliau membawa teman dari Sumatra. Langsung saja kami mencari shaf dan menghamparkan sajadah untuk sholat dan duduk hingga usai sholat isya.

Ringkas kata, selesai sholat magrib, sholat hajat, maulidul Ahzab dan sholat isya yang di imami langsung KH. Muhammar Bakhiet.
Waktu istirahatpun tiba, kami bergegas masuk ke dalam mesjid Nurul Muhibbin, membaca ratib dan  ceramah.

Dalam ceramahnya KH. Muhammad Bakhiet membacakan kitab Al Hikam Ibnu Athoillah al Isqandary dengan mutiara hikmah yang maksudnya Tidaklah suatu dzikir itu memberikan

Titian Cinta (Bagian 3) : KUKENALI DIRIMU DARI KASIH SAYANG MU

(Surat ke 20 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera).
-------------
Kalau anda nilai bermanfaat dunia akhirat, silahkan berikan komentarnya, semoga kita, orang tua, keluarga, anak keturunan kita dan mereka yang kita cintai serta seluruh ummat Muhammad SAW senantiasa mendapat hidayah, taufik dan rahmat Allah SWT.
-------------
Kalaulah tidak karena hamparan sayang Mu, mana mungkin aku dapat mengenal jalan cinta yang Engkau kirimkan, Kau tampakkan lagi bentuk kepnyayangan Mu, Kau bimbing aku dapat menjalani jalan cinta Mu, lalu kalau tidak melalui jalan itu,mana mungkin ada jalan yang lain yang harus kutempuh untuk dapat lebih mengenal Mu, apalagi untuk bisa benar-benar mencintai Mu, maka kalau demikian adanya bagaimana bisa aku mengepakkan sayap cinta menahan penat dan letih untuk terbang menuju ketaman cinta Mu.
Kujenguk ke dalam relung hatiku, kubaca surat dan ayat cinta Mu, sungguh ternyata kepenyayangan Mu lah yang lebih banyak Kau tunjukkan dan banyak menarik perhatianku sehingga aku merasa sedang dituntun Mu untuk lebih kenal pada diri Mu, sehingga aku semakin yakin bahwa diri Mu yang memang semestinya yang harus lebih kukenal, diri Mu yang mestinya lebih kuyakini untuk kucintai dengan sepenuh hatiku, dengan keyakinan yang mulai kudapatkan itu, betapa akan belajar untuk terus kupupuk dan kuteguhkan dalam hatiku, karena Kau hamparkan wujud kepenyayangan Mu pada diriku dengan mengenalkan bentuk-bentuk kasih Mu, sehingga aku lebih bisa mengenal diri Mu, lebih bisa yakin bahwa diri Mu lah yang harus kutumpahkan seluruh cintaku, ini sebuah pemberian Mu yang sungguh sangat-sangat tidak dapat kubandingkan dengan apapun harganya, karena inilah modal untuk aku bisa dengan tulus bisa mencintai Mu, maka kayakinan terhadap ini harus senantiasa kujaga, dan hanya dengan bantuan Mu juga barulah aku bisa menjaganya. Akan kuupayakan senantiasa kubaca surat dan ayat-ayat cinta Mu,dan akan kuyakinkan dalam diriku, bahwa sekarang Kau sedang berbicara kepadaku, mengutarakan keinginan Mu yang harus kulakukan bila aku belajar mencintai Mu, akan kuupayakan menuruti apa yang dilakukan oleh orang yang lebih dahulu Kau pilih menjadi kekasih Mu, dan aku belajar merasakan itu sebagai orang sedang mendapatkan belaian kasih sayang Mu, aku ingin sekali dengan bantuan, petunjuk dan arahan Mu mampu menjadi orang yang betul-betul berpegang pada keinginan Mu sesuai dengan surat-surat dan ayat-ayat cita Mu itu, asal dengan kehendak dan bantuan Mu aku bersedia jika Kau jadikan sebagai tulak ukur dalam perjalanan hidup yang dijalani berbingkai cinta kepada Mu, karena aku ingin sekali kekasih Mu berkenan menjadi saksi bahwa aku bagian dari orang yang benar-benar mencintai Mu. Aku ingin keyakinan hatiku senantiasa hanya berkiblat kepada diri Mu, dan aku yakin terhadap diri Mu bahwa siapa yang Kau kenalkan diri Mu padanya, lalu dia merasa lebih dekat dan punya keyakinan yang kokoh bahwa hanya diri Mu yang diidamkan, maka kuyakin Ka tentu takkan pernah menyia- nyiakan keyakinan yang dimilki orang itu.
Walau hakikinya aku tak mungkin bisa tahu seberapa besar kasih sayang yang Kau miliki, seberapa besar kasih sayang itu yang Kau berikan pada yang lain selain diriku, dan bahkan aku juga tak mengerti seberapa besar kasih sayang yang Kau berikan padaku, aku hakikinya memang tak perlu dan memang takkan bisa mengukurnya, yang penting bagiku aku semoga bisa senantiasa tak pernah melupakan karunia besar yang Kau berikan ini,dan selamaya mudah-mudahan bisa mensyukuri pemberian ini dalam bentuk pengabdianku hanya kepada Mu, walau hakikinya pengabdianku pada Mu tak ada apa-apa dibanding kasih sayang yang telah Kau berikan untukku ini, aku berharap mungkin orang bilang titipan atau bisa jadi pemberian berupa harta walau hakikinya tak seberapa dibanding orang lain, atau jabatan yang juga mungkin tak ada artinya dibanding jabatan yang ada pada orang lain, atau lingkungan keluarga yang menyayangiku walau hakikinya biasa dibanding keluarga lainnya, semua itu tetaplah aku berharap bisa kuupayakan idak memalingkan hatiku dari penghambaanku pada Mu, namun semuanya bisa kupelihara dengan keindahan cinta berbingkai cinta anugerah Mu, untuk pada akhirnya aku berharap bisa bersama mereka memasuki taman cinta Mu.
Aku hakikinya dengan berbekal sedikit pengenalanku terhadap diri Mu melalui kasih sayang Mu yang luar biasa kurasakan saat ini, rasanya tak pernah ingin kulepaskan barang sedetik pun dalam mengingat diri Mu, menyebut-nyebut nama Mu, memuji-muji pemberian Mu, untuk terus belajar mengabdikan diri pada Mu, untuk tak pernah melupakan kasih Mu, namun kadang aku sadar ternyata aku ini kadang lupa bahwa aku sedang menghambakan diri pada Mu, sehingga kadang justeru kenikmatan merasakan besarnya kasih sayang Mu melupakanku mengingat diri Mu, melalaikanku melaksanakan keinginan Mu, menyibukkanku pada hal-hal yang perlu, menjadikan lidahku kering dari menyebut nama dan memuji Mu atas kasih sayang Mu atasku itu, bahkan kadang bisa tidak tepat waktu melaksanakan keinginan Mu, aku sungguh menyesali kebodohanku itu, aku berharap dengan besarnya kepenyayangan Mu tetap mau megampuni kesalahanku ini, hanya kepadamu bisa kubawa jeritan ini, kalau Kau tak bisa memberikan ampunan kepadaku, lalu harus kemana derita ini kubawa, karena hakikinya hanya orang yang memiliki keluasan kasih sayang itu hanyalah diri Mu, maka aku tahu itu berarti Kau pasti akan memiliki juga keluasan kemaafan dan keampunan...maka ampunilah orang yang sungguh tak tahu balas budi ini...
Sunguh pemberian rasa sayang Mu sangat lebih besar dan jauh lebih luas dari kepemirahan Mu, betapa dalam surat cinta dan ayat cinta Mu banyak kau ulang-ulang menyatakan padaku tentang hal itu, jauh lebih banyak pernyataan Mu tentang kepemurahan Mu, padahal dengan kepemurahan Mu yang lebih sedikit disebut-sebut Mu itu saja, orang yang tak Kau cintai, bahkan orang yang Kau benci saja kau berikan kesempatan menikmati indah dan pesona sinar wajah Mu, sehingga manakala Kau jadikan aku berada di kapal kedamaian cinta yang akan membawaku menelusuri jalan cinta Mu, lalu kudapatkan Kau mau memperkenalkan diri Mu padaku sehingga Kau mampu meyakinkan diriku bahwa memang Kamu yang seharusnya kutambatkan cintaku, kedalam taman cinta Mu mestinya kapal cinta itu kujalankan, sungguh sebuah anugerah cinta Mu yang luar biasa kurasakan, sungguh tak bisa kulintaskan pada mata hatiku, bagaimana suka cita dan nikmat Nya manakala aku berkenan Kau terima bernaung bersama kekasih Mu di dalam taman cinta Mu, apalagi sungguh tak bisa seujung rambutpun kulintaskan di mata hatiku betapa indahnya, betapa mempesonanya, betapa nikmatnya kalau akhirnya Kau berkenan merasakan puncak kenikmatan cinta dalam dekapan kasih sayang Mu.

Saturday, February 11, 2017

SPurwanto BC 1.274

Spurwanto5: 1.274.a. Assalamu'alaikum Wr Wb Saudaraku yang InsyaAllah diRahmati ALLAH SWT.

MINTALAH DOA KEPADA ORANG YANG SAKIT.

SAKIT bukan saja akan menghapus dosa2, tapi juga menjadikan kita lebih dekat kepada-NYA.

Sakit demam tinggi, akan membersihkan dosa, bagaikan rontoknya karat2 besi yang disemprot dengan semburan api.

Sakit menjadikan kita BERMUHASABAH.
Banyak merenung dan menghitung betapa banyaknya dosa2.

Saat sakit, kita akan berusaha, berjuang dan BERJIHAD sekuat tenaga mengusir penyakit.

Sakit juga dapat mempererat tali SILATURAHMI.
Karena yang selama ini tidak pernah ketemu, terdorong untuk mengunjungi, berjabat tangan saling berpelukan dan mendoakan.

Bahkan orang yang tadinya bermusuhan terdorong untuk menjenguk meminta maaf dan saling memaafkan.

Sakit juga menjauhkan kita dari godaan setan.
Karena saat diajak maksiat, tubuh akan menolak karena tak mampu melakukannya. Bahkan banyak yang bertobat hingga mendapatkan ampunan ALLAH SWT.

ALLAH SWT juga Memberikan keistimewaan kepada orang yang sakit, dalam bentuk DOANYA YANG MUSTAJAB.

Bahkan banyak orang yang sengaja mengunjungi orang2 sakit, hanya untuk minta didoakan.

Sakit menjadikan kita SEDIKIT TERTAWA dan banyak menangis.
Sebuah sikap yang disukai oleh para Nabi, kaum Solihin dan Penduduk Langit.

Sakit dapat meningkatkan kualitas IBADAH.
Dengan sakit, rukuk dan Sujud kita jadi lebih khusuk, Tasbih dan Istighfar lebih aktif,
Munajad dan Berdoa jadi lebih lama.

Yang lebih hebat lagi, Sakit akan membawa kita selalu MENGINGAT MATI. Sehingga sisa umurnya digunakan untuk Beramal Saleh.
SubhaanAllaah.

Luar Biasa Bukan ?.
Masih ada yang mengeluh karena sakit ?.

Ubah kalimat ''ADUH'' saat sakit dengan ''ALHAMDULILLAH''
InsyaAllah Berkah, dan akan ALLAH SWT  Tambahkan lagi nikmat-NYA kepada kita.

Ad Pin d344cc75 untuk berbagi Kisah Islami, InsyaAllah.

Semoga ALLAH SWT MENGANGKAT PENYAKIT BESERTA DOSA2 Saudara kita yang tengah sakit. Aamiin.

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
SPurwanto.
Spurwanto5: 1.275.a. Assalamu'alaikum Wr Wb Saudaraku yang InsyaAllah diRahmati ALLAH SWT.

KISAH HAFIZH IBNU HAJAR AL ASQALANI (SI ANAK BATU DARI ASQALAN).

Masih ingat dengan IBNU HAJAR ASQALANI ?.
Seorang Ulama yang telah menulis lebih dari 270 Kitab dalam hidupnya.

Nama asli beliau adalah Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar Al-Kannani Al-Qabilah.
Lahir 22 Sya'ban 773 H di Al-Asqalan, sebuah kota di Palestina, pinggiran sungai Nil.

Karena Kisah Hidupnya, beliaupun lebih dikenal dengan nama "Anak Batu dari Asqalan".

Saat kecil beliau diasuh oleh kakaknya, karena ayah Ibunya wafat ketika beliau masih balita.

Walaupun ia dikenal sebagai murid Madrasah yg rajin, namun bodoh, karena sering lupa dengan pelajaran2 yg di ajarkan gurunya.

Karena malu, iapun patah semangat dan memutuskan pulang meninggalkan sekolah.
Di tengah perjalanan turunlah hujan lebat, yang memaksanya berteduh di sebuah gua.

Di dalam gua itu ia melihat sebuah BATU BERLUBANG karena TETESAN AIR.

Beliau merenung :
Kalau batu yg keras saja bisa berlubang karena tetesan air yang terus menerus.
Apalagi kepalanya yang tak sekeras batu, bila tekun dan sabar pasti akan bisa menyerap ilmu.

Sejak saat itu semangatnyapun tumbuh kembali.
Beliau kembali ke sekolah menemui Gurunya, dan menceritakan peristiwa yang dialaminya.

Melihat semangat yang terpancar dijiwa beliau, gurunya pun berkenan menerimanya kembali.

Sejak saat itu perubahan pun terjadi. Beliau manjadi HAFIZH AL QUR'AN yang cerdas melebihi teman2-nya.

Untuk menambah Ilmunya, beliau menjelajahi berbagai negeri :

Dua Tanah Haram, yaitu Makkah dan Madinah,
Damaskus (Suriah),
Baitul Maqdis (Palestina),
Dan Yaman.

Hingga beliau mempunyai banyak Guru dan Ulama2 besar Termasyhur.
Dan berhasil menulis Kitab Terkenal, seperti Fathul Baari, Syarh Shahih Bukhari, Bulughul Maram dan ratusan Kitab lainnya.

Ad Pin d344cc75 untuk berbagi Kisah Islami, InsyaAllah.

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
SPurwanto.
Spurwanto5: 1.276.a. Assalamu'alaikum Wr Wb Saudaraku yang InsyaAllah diMuliakan ALLAH SWT.

KISAH WANITA YAHUDI YANG SETIAP HARI MELUDAHI RASULULLAH SAW.

Setiap kali Nabi Muhammad SAW melewati depan rumah seorang wanita tua yahudi, wanita itu selalu meludahkan air liurnya di hadapan Nabi.

Suatu hari, saat melewati rumahnya, Nabi tidak mendapati wanita tua yang meludahinya.

Karena heran, Rasulullah SAW bertanya kepada seseorang :
Hai fulan, tahukah kamu, di mana wanita pemilik rumah ini ?.

Orang itu menjawab :
Apa engkau tidak tahu bahwa perempuan itu sudah beberapa hari terbaring sakit ?.

Setelah mengucapkan Terimakasih,  Rasulullah melanjutkan perjalanan menuju Masjid.
Selesai dari mesjid, Manusia Mulia yang tubuhnya Indah Bercahaya, Nabi Muhammad SAW menjenguk wanita tua itu.

Mengetahui Rasulullah SAW menjenguk dan menanyakan mengenai kesehatannya, wanita itu meneteskan air matanya.

Kemudian ia bertanya :
Wahai Muhammad, mengapa engkau menjengukku, padahal aku selalu berbuat tidak menyenangkan, dengan meludah di hadapanmu ?.

Rasulullah SAW menjawab :
Aku yakin, engkau meludahiku karena engkau belum tahu tentang kebenaran yang kubawa.
Jika engkau mengetahui, pasti engkau tak akan melakukan itu.

Jawaban santun dari bibir Manusia Mulia itu membuat hati wanita tua sadar & malu.

Wanita tua itupun mencoba menenangkan diri, dan menyadari kesalahannya.

Setelah tenang, wanita tua itu kemudian berbicara :
Wahai Muhammad, mulai saat ini aku akan mengikuti Agamamu.

Kemudian dia mengucapkan Kalimat Syahadat di hadapan Rasulullah SAW :

Asyhadu alla ilaha illallah.
(Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain ALLAH).

Wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.
(Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan ALLAH).

Andai saja semua manusia tahu, bahwa setelah kematian akan ada Azab Hari Pembalasan, tentu mereka tak akan berani menghina Ulama, keturunan/pewaris Nabi. Aamiin.

Ad Pin d344cc75 untuk berbagi Kisah Islami, InsyaAllah.

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
SPurwanto.
Spurwanto5: 1.277.a. Assalamu'alaikum Wr Wb Saudaraku yang InsyaAllah diMuliakan ALLAH SWT.

JODOH BELUM JUGA ADA, MINTALAH DOA ORANG TUA.

Ustad,
Tolong doain saya, biar cepet ketemu jodoh yg saleh, umur saya sudah kepala empat.

Udah minta doa sama orang tua belum ?.
Terutama Ibu.
Jangan lupa sedekah setiap hari di awal waktu (pagi2).
Pulang pergi dari rumah cium tangan orang tua, minta Doanya.

Masa tiap hari cium tangan, aneh banget.

Yang aneh itu kalau dari dan ke-mana2 gak cium tangan orang tua. Namanya anak gak tau diri.

Ridho ALLAH kan Ridho Orang Tua. Kalau orang tua hatinya ber-bunga2, rasanya pingin ngasih apa aja yg ia punya.
Begitu juga ALLAH SWT.

Amalin "YA ALLAHU YA RAHIIM" setiap hari se-banyak2nya.
Awali dengan Sholawat Nabi dan Doakan orang tua.

Beberapa bulan kemudian.
Si Gadis pulang kampung, dengan bis malam, karena kehabisan tiket kereta.

Duduk disebelahnya, seorang pemuda yg diminta pulang kampung oleh Ayahnya yg telah lanjut usia, agar segera mencari pendamping hidupnya.

Seorang wanita yg lama ingin bertemu jodohnya. Dan seorang pria cukup usia yg diminta segera mencari pendamping hidup oleh Ayahnya.

ALLAH SWT Pertemukan disebuah bangku bis yang sama. SubhaanAllah.

Pucuk dicinta ulam tiba, begitu kata pepatah lama.

Perkenalan dan pembicaraan seriuspun dilakukan.
Hanya dalam waktu dua minggu, sepasang Anak Adam duduk bersanding di Pelaminan.
Itulah TAKDIR.

Jadi, Apapun masalahnya, teruslah berdoa, karena Doa adalah Senjatanya orang2 beriman.

ALLAH SWT Berfirman :
Maka sesungguhnya bersama Kesulitan ada Kemudahan. Dan Sesungguhnya setelah Kesulitan ada Kemudahan.
(AL INSYIRAH QS.94:5-6).

Ya ALLAH,
Berikanlah jodoh kepada saudara2 kami yang masih sendiri.

Berikan kepada kami Pemimpin Muslim yang Taat kepada Agama-MU.

Bukan pemimpin zalim yang akan menimbulkan berbagai macam Bencana. Aamiin. 

Ad Pin d344cc75 untuk berbagi Kisah Islami, InsyaAllah.

Barakallahu fiikum.

Wassalamu'alaikum Wr Wb.
SPurwanto.

Hatiku Milikmu Cerpen oleh Ustazah Fatimah Syarha

Semakin kuusir semakin ia hadir,
Semakin kulupakan, semakin ia membelenggu fikiran,
Kusedar kini,
HATIKU MILIKMU
Biarpun jauh kularikan diri,
Namun ia tetap melingkar di tangkai naluri..

(Bosan! Serabut! Boleh blahlah kau Asiah Yusro! aku tak nak seksa perasaan
aku lagi) hati Umar merintih pedih. Penantian itu satu penyiksaan.
Bertahun-tahun lamanya dia menanti handsetnya berirama dengan satu mesej
kepastian daripada gadis itu. Bertahun-tahun itu jugalah jiwanya sentiasa
resah. Entah bila penantiannya akan berakhir dengan satu jawapan.Entah
bila!

"Umar, kau nak beli sim card baru, kan?" soal Fathil tatkala melihat teman
sebiliknya itu asyik membelek-belek handset..
Umar mengangguk ringkas.
"Beli yang aku punya je lah," tawar Fathil.
"Separuh harga?" acah Umar.
"Beres. Kau nak sekarang ke?"
"Tak nak" Umar acuh tak acuh.
"Cis, buang karen je!" bentak Fathil.
"Bukan tak nak beli tapi tak nak kau main-mainkan aku. Kau nak jual
betul-betul ke ni?" Umar meragui.
"Muka hensem aku ni ada gayapenipu ke?" Fathil berwajah serius.
"Aku pelik sebenarnya. Bukan ke baru sebulan kau beli sim card tu?
Tiba-tiba nak jual, mesti ada apa-apa,"
"Tak sampai pun sebulan" Fathil membetulkan fakta.

"Habis tu, nak beli yang lain pulak?"
"Mmm..dah beli pun. Aku sebenarnya nak lari dari mak we aku. Malas nak ada
apa-apa kenangan. Aku tak nak dia tahu nombor baru aku,"
"Tiap-tiap malam gayut, tiap hujung minggu asyik dating pun, boleh clash
jugak?"

"Biasalah, lelaki mudah bosan. Seplayboy-playboy aku pun, aku nak cari
perempuan baik tau. Dia ni tak kena selera gadis idaman aku lah. Aku malas
nak cerita kat kau. Kau tahu apa Umar..tak pernah bermak we,"Fathil
meluahkan...... Selengkapnya baca disini kacut ae

CINTAKU MENJALAR DIANTARA KEKUATAN KEYAKINANKU DAN DORONGAN NAFSUKU

(Surat ke 4 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera)

Bagaimana mungkin mampu kugapai kepasrahan sebagai puncak gunung keyakinan pada diri Mu…kecuali Kau penuhi relung hatiku dengan api cinta hanya pada diri Mu. Namun keyakinanku terhadap diri Mu hanyalah keyakinan yang tak bernyawa, manakala Kau tak penuhi petala hati ini dengan anugerah cinta Mu itu. Karena aku sadar bahwa keyakinanku terhadap diri Mu itu hanyalah keyakinan yang beku, manakala Kau tak penuhi petala hati ini dengan anugerah cinta Mu itu, keyakinanku terhadap diri Mu itu hanyalah keyakinan yang tak ada kreasi, manakala Kau tak penuhi petala hati ini dengan anugerah cinta Mu itu, keyakinanku terhadap diri Mu itu hanyalah keyakinan yang tak punya vitalitas, manakala Kau tak penuhi petala hati ini dengan anugerah cinta Mu itu, keyakinanku terhadap diri Mu itu hanyalah keyakinan yang tak penuh daya cipta, manakala Kau tak penuhi petala hati ini dengan anugerah cinta Mu itu, keyakinanku terhadap diri Mu itu takkan bisa kubawa bertarung melawan nafsuku sendiri, manakala Kau tak penuhi petala hati ini dengan anugerah cinta Mu itu.

Aku sungguh menunggu anugerah cinta Mu dalam penantian yang mengharu birukan hatiku ini, karenanya jika Kau berkenan menganugerahkan cinta hanya pada Mu saja yang memenuhi petala hatiku ini, barulah kehidupanku ini akan lebih bermakna, aku akan isi kehidupanku ini akan penuh kreativitas yang kubuat untuk menyenangkan Mu, akan kutunjukan vitalitas tinggi dalam menyenangkan diri Mu, akan kupersembahkan sekuat daya cipta yang ada untuk Mu, akan kululuh lantakkan musuh-musuh Mu yang membuat kamu benci, akan kutundukkan keinginanku selaras keinginan Mu, itulah janjiku berupa bunga dan buah-buah cinta yang indah dipandang dan sangat enak dinikmati dalam hidup dan kehidupan ini, yang akan senantiasa kupersembahkan ke haribaan Mu.

Duh Ya Rabb… bagaimana mungkin pohon keyakinanku terhadap diri Mu itu akan menghasilkan bunga dan buah-buah cinta yang indah dipandang dan sangat enak dinikmati yang akan kupersembahkan ke hadrat Mu, kecuali jika pohon keyakinanku terhadap diri Mu yang berada dipuncak gunung kepasrahanku hanya pada Mu yang kucintai, kalau tidak Kau kokohkan dan penuhi dengan makanan cinta yang Kau anugerahkan berbunga-bunga indah menghias relung hatiku ini yang semata hanyalah untuk diri Mu saja.

Sungguh cintaku menjalar diantara kekuatan keyakinanku pada diri Mu dan kekuatan dorongan keinginan memuaskan diriku sendiri. Manakala hati ini sebagai mahligai keyakinan terhadap diri Mu itu Kau penuhi dengan cinta hanya pada diri Mu, maka mestilah aku akan bisa berpasrah kepada Mu di puncak gunung tertinggi keyakinanku pada Mu, dan jadilah cintaku pada Mu akan laksana ombak menggulung diriku pasrah menurut apa saja mau Mu, jadilah cintaku pada Mu akan laksana api yang membakar diriku pasrah menjadi kepulan asap kemesraan bersama Mu, jadilah cintaku pada Mu akan laksana badai yang menjadikan nadsuku pasrah menuruti titah suruh Mu, jadilah cintaku pada Mu akan laksana dinginnya salju yang membuat aku pasrah dalam penantian mengharapkan dekapan Mu, jadilah cintaku pada Mu akan laksana arus deras yang menghanyutkan diriku dalam kepasrahan diri di hadrat Mu.

Sungguh jangan pernah cinta itu hanya Kau anugerahkan pada indahnya wajah Mu yang hanya menyenangkan mata lahirku saja, karena hal itu mestilah akan menjadikanku berpasrah pada tingginya gejolak nafsuku sebagai puncak tertinggi pemuasan diriku, dan mestilah cintaku akan menjadi ombak yang menggulung diriku pasrah menurut apasaja mau nafsuku, mestilah cintaku akan menjadi api yang membakar diriku pasrah menjadi kepulan asap kemesraan bersama birahiku, mestilah cintaku akan menjadi badai yang menjadikan diriku tak berkutik pasrah menuruti titah birahiku, mestilah cintaku akan laksana dinginnya salju yang membuat aku pasrah dalam buaian kepuasan jasad kasarku mengelus-ngelus keindahan wajah Mu, mestilah cintaku akan laksana arus deras yang menghanyutkan diriku dalam kepasrahan diri menjauh sesat dari jalan lurus menuju hadrat Mu…. aku tak mau anugerah cintaku menjauhkan diriku dari keredhaan Mu…aku hanya ingin menjadi pecinta yang memelihara keagungan cinta terhadap diri Mu yang sangat kuagungkan.
Duh ya Rabb… kepasrahan diri ini memang laksana laut, dan cintalah ombaknya yang menggulung indah, dan aku sadar sungguh bagaimana mungkin laut bisa kupisahkan dari gelombangnya. Kepasrahan diri ini adalah api, dan cinta adalah panasnya yang mampu membakar, sungguh bagaimana mungkin api dan panas itu dapat kupisahkan.

Kepasrahan diri itu adalah angin, dan cinta adalah badainya yang mampu memporak porandakan, sungguh bagaimana mungkin angin dan badai kupisahkan. Kepasrahan diri itu lakna hamparan salju, maka cintalah rasa dinginnya, sungguh bagaimana mungkin salju dan dinginnya dapat kupisahkan. Kepasrahan diri itu adalah sungai, maka cinta adalah arus derasnya yang mampu menghanyutkan, sungguh bagaimana mungkin sungai dan arusnya dapat kupisahkan. Sungguh aku tahu dan sadar akan hal itu… aku ingin mendapat dan bermain indah dengan anugerah cinta Mu…tapi aku hanya ingin berpasrah hanya kepada Mu bukan pada nafsuku…karenanya Kau yang menganugerahkan cinta nan agung di petala hatiku ini…hanya pertolongan Mu jua, baru aku sebagai pecinta dapat memelihara keagungan cinta dan kepasrahan itu.

Maka Ya Rabb… penuhilah hati kami dengan anugerah cinta Mu, biarlah cintaku pada Mu laksana ombak menggulung diri kami pasrah menurut apasaja mau Mu, biarlah cintaku pada Mu laksana laksana api yang membakar diri kami pasrah menjadi kepulan asap kemesraan bersama Mu, biarlah cintaku pada Mu laksana badai yang menjadikan nadsu kami pasrah menuruti titah suruh Mu, biarlah cintaku pada Mu laksana laksana dinginnya salju yang membuat kami pasrah dalam penantian mengharapkan dekapan cinta Mu, biarlah cintaku pada Mu laksana arus deras yang menghanyutkan diri kami dalam kepasrahan tertinggi di hadrat Mu. Dan peliharalah diri kami yang hina dan tak berdaya ini, Jangalah Kau penuhi cinta anugerah Mu itu hanya pada jasmani dan di mata lahir kami saja, sungguh apalah artinya cinta dalam hidup dan kehidupan ini, kalau pada akhirnya ombak besar mampu menggulung diri kami pasrah menurut apasaja maunya nafsu kami, atau kobaran gelora api cinta yang membakar diri kami pasrah menjadi kepulan asap kemesraan bersama kenikmatan sesaat birahi kami , atau cinta kami akan menjadi badai yang menjadikan diri kami luluh lantak dalam pemuasan nafsu kami, atau cinta kami akan laksana dinginnya salju yang membuat kamu pasrah dalam buaian kepuasan nafsu kami, atau bahkan cinta kami menjadi sebuah arus deras yang menghanyutkan diri kami sesat dari jalan lurus menuju hadrat Mu, maka hindarkanlah kami dari malapetaka karena salah memanfaatkan cinta anugerah dari Mu itu.

Thursday, February 9, 2017

AKU AKAN TERUS TERBANG MENGIKUTI TIUPAN ANGIN BARAT DAN HEMBUSAN ANGIN TIMUR (Surat ke 11 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera)

Sungguh aku kadang dalam tafakkur cintaku pada Mu di dalam kesunyianku, bertanya-tanya dalam diriku. Apakah mungkin aku Kau raih untuk menjadi bagian orang yang Kau izinkan mendapat barang sedikit cinta Mu, lalu Kau arahkan aku dengan cinta yang Kau berikan dihatiku untuk menata dan meniti hidup ini menjadi lebih baik berdasarkan keinginan Mu, dan pada akhirnya Kamu anggap layak untuk berada di dekat Mu ?.
Apakah mungkin aku Kau raih untuk menjadi bagian orang yang Kau izinkan mendapat barang sedikit cinta Mu, Kau arahkan aku dengan cinta yang Kau berikan dihatiku untuk menata dan meniti hidup ini dapat lebih menyenangkan Mu dengan lidah senantiasa basah menyebut-nyebut nama Mu dan memuji kehebatan diri Mu serta memaksimalkan diri untuk mengerjakan semua yang diminta Mu sehingga pada akhirnya Kamu anggap layak untuk dianggap bagian dari orang yang benar mencintai diri Mu ?.
Apakah mungkin aku Kau raih untuk menjadi bagian orang yang Kau izinkan mendapat barang sedikit cinta Mu, lalu Kau arahkan aku untuk bisa memaksimalkan diri mencintai, memaksimalkan diri mengikuti jejak langkah orang yang Kau tetapkan sebagai kekasih Mu, sehingga pada akhirnya Kamu anggap aku layak untuk dianggap bagian dari orang yang boleh merasakan barang sedikit keagungan cinta dari Mu ? Sungguh aku tak memiliki kamus dalam diriku untuk mendapatkan jawaban tentang pertanyaanku itu.

Dalam tangis kehinaan diriku nan tak lebih besar dari sebiji debu yang terbang bersama hembusan dahsyat angin Barat ditengah padang pasir sahara nan luas membentang, atau tak lebih banyak dari setetes embun laut nan terciprat akibat hempasan gelombang akibat tiupan angin timur dibandingkan banyak dan luasnya hamparan lautan dan samudera nan sangat luas, sungguh aku tak tahu apakah sebiji debu kecil ini akan mau Kau perhatikan, apakah setetes embun laut dari terpaan angin timur ini mau Kau jadikan bagian dari air yang mendapat keberkahan cinta dari sisi Mu.

Walau pun begitu …sebiji debu kecil ini harus terbang mengikuti tiupan cinta angin barat yang Kau henbuskan, setetes embun ini harus terus ikut menghempaskan diri bersama gelombang air laut mengikuti hembusan cinta angin timur yang Kau kirimkan…aku takkan putus asa pada pengharapanku, siapa tahu Kau dengan penuh kasih sayang Mu berkenan mengambil sebiji debu ini untuk Kau berkahi dengan keberkahan cinta Mu, akhirnya diletakkan Mu di atas tanah dalam kebun cinta Mu, atau setetes embun ini Kau ambil untuk mendapatkan keberkahan cinta Mu, lalu Kau letakkan sebagai sebuah penghias kecil diantara tatapan-tatapan Indah para bidadari dalam taman cinta Mu.

Ya Allah …. demi keagungan cinta kasih Mu pada semua kekasih Mu, maka penuhilah hati kami, keluarga kami, anak keturunan kami dan mereka yang kami cintai dengan anugerah cinta nan suci agung dari Mu, bimbinglah kami semua untuk dapat menjalani hidup dan menata kehidupan berbingkai keagungan dan kesucian cinta senantiasa berada di atas jalan cinta Mu yang lurus sampai akhirnya kami dapat merasakan anugerah cinta Mu nan Maha Agung dan Suci.
Ya Rabb…rahmatilah semua ummat Muhammad SAW dengan rahmat yang meliputi semua aspek dan kehidupan ini.

SUNGGUH AKU TAK INGIN ADA KEBOSANAN DALAM MENCINTAI MU (Surat ke 12 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera)

Sungguh Kau adalah penganugerah cinta sejati, bagaimana tidak, Kau telah hamparkan jalan cinta untuk mendapatkan cinta Mu, semua orang tak luput dari perhatian Mu, walau diantara mereka tidak mau berjalan di atas jalan cinta Mu, Kau beri kesempatan untuk menikmati indahnya wajah Mu yang mempesona, sehingga bahkan aku yang hina dan sangat kecil tiada arti dibandingkan keberadaan orang-orang lainnya, namun sungguh kurasa setiap langkah kakiku tak luput dari perhatian Mu, setiap tarikan napasku terasa tak luput dari pengawas Mu, darah-darah yang mengalir thawaf melalui pusat mahligai hati ini, kurasakan seolah menarikan tarian cinta yang tiada henti kepada Mu.

Kamu mengajarkan kepadaku yang baru belajar menapaki hidup dengan anugerah cinta yang Kau hunjamkan kehatiku, telah banyak hal mengajariku tentang cara Mu membuktikan keluhuran dan keagungan cinta suci Mu, dari tak tahu apa-apa Kau ajari dan beri kesempatan aku menggali berbagai pengetahuan yang tentu dengan bimbingan Mu akan menjadikan aku dapat memanfaatkan semua itu sebagai bagian penerang jalan mendekatkan diri dan meraih perhatian Mu, betapa sebagai penganugerah cinta Kau telah tunjukkan jalan cinta Mu yang tiada henti memberi kesempatan menikmati kecantikan dan keindahan wajah Mu, walau pada akhirnya banyak orang yang hanya terpukau dan terpaku pada kenikmatan dalam cahaya keindahan dan kecantikan wajah Mu itu, namun melupakan diri Mu yang telah menghamparkan segala kemurahan yang hakikinya merupakan bukti dari cinta Mu. Aku sebagai seorang yang baru menjalani hidup dengan bingkai cinta Mu, mungkin juga akan terpukau dan terpaku dalam kenikmatan indah rupawannya wajah Mu itu, kecuali Kau berkenan menuntun langkah jalanku tetap tak tergelincir dari atas jalan cinta Mu yang Kau turunkan dan minta kekasih Mu menteladankannya dalam kehidupan ini.

Kau jadikan orang-orang yang Kau cintai, terus dapat menata hidupnya lebih indah dan baik serta lebih terpuji, Kau rubah diri mereka menjadi diri yang lebih mampu menata hidup dan kehidupan yang lebih benar dan lebih berarti, sungguh menurut penglihatanku, Kau tidak mengajarkan mencintai seseorang, hanya mencintai seseorang apa adanya, tapi Kau bimbing para kekasih Mu untuk lebih maju, lebih bisa menata hidup yang lebih bermakna, lebih bisa meniti jalan cinta Mu dan mendekatkan diri kepada Mu dengan memegang kehormatan dan kesucian, Kau bimbing mereka untuk bisa layak berada di hadrat Mu, Kau bimbing hati mereka untuk senantiasa dipenuhi bunga-bunga yang semakin banyak bermekaran indah dan harum di petala hati mereka, sehingga mereka berlenggang lenggok dalam kehidupan mereka menari indah menebarkan kebaikan-kebaikan nan tiada henti sebagai bunga dan buah gelora cintanya terhadap diri Mu.

Sungguh Kau telah mengajarkan kepadaku, kalau aku mencintai Mu berarti aku harus berupaya semaksimal mungkin yang kubisa untuk memperhatikan semua surat-surat jalan cinta Mu, aku tak boleh mengekang keinginan Mu, aku tak boleh menghambat daya kreasi Mu, aku harus mendukung semua hal yang mendukung kejayaan Mu, aku tak boleh mencintai Mu dalam keadaan yang sama ketika mengenal Mu, kalau harus kulihat dan kurasakan lebih mulia dari awal aku mengenal dan mulai mencintai Mu, Kau harus kulihat dan kurasakan lebih banyak memiliki hasil inovasi dan kreasi, kemampuan Mu harus lebih dikenal, kejayaan Mu harus lebih bersinar, keagungan Mu harus semakin dirasakan, keharuman Asma Mu semakin banyak disebut dan dibicarakan orang-orang.
Betapa setelah kau anugerahkan cinta di hatiku, sungguh gelora cinta di hati telah menjadikan gairah hidup dan untuk menata kehidupan ini lebih baik dan lebih maju selaras dengan keinginan Mu, dan aku tak ingin gairah itu tetap seperti awal anugerah cintaku pada Mu menyelimuti mahligai hatiku, apalagi kalau berkurang dari itu, karenanya daya kreativitas Mu, kekuatan diri Mu, keagungan diri Mu, kesempurnaan diri Mu harus semakin terlihat luar biasa, sehingga kuingin wajah Mu harus terus dan terus lebih bersinar untuk mengantarkan aku semakin tenggelam dalam lautan kepasrahan dengan ombak cinta hanya kepada Mu, semakin pasrah terbakar dalam panasnya api cinta dan rinduku hanya kepada Mu, aku sungguh tak ingin ada kebosanan, tidak ada gairah, dingin apalagi membeku dalam menapaki hidup berbingkai cinta dan rindu kepada Mu.

Ya Allah …. demi keagungan cinta kasih Mu pada semua kekasih Mu, maka penuhilah hati kami, keluarga kami, anak keturunan kami dan mereka yang kami cintai dengan anugerah cinta nan suci agung dari Mu, bimbinglah kami semua untuk dapat menjalani hidup dan menata kehidupan berbingkai keagungan dan kesucian cinta senantiasa berada di atas jalan cinta Mu yang lurus sampai akhirnya kami dapat merasakan anugerah cinta Mu nan Maha Agung dan Suci.
Ya Rabb…rahmatilah semua ummat Muhammad SAW dengan rahmat yang meliputi semua aspek dan kehidupan ini.

✍ *Renungan Malam Ini* (Ustadz.Bachtiar Nasir)

Pertandingan bola : 90 menit
Film serial : 60 menit
Film : 130 menit
Shalat : 5 menit

Neraka Jahannam : sepanjang hidup
Surga : sepanjang hidup

Mari kita merenung
Whatsapp : 300 kawan
Kontak : 80 kawan
Kawan dikampung : 50 org
Kawan dimasa sulit : 1
Kawan di jenazahmu : keluargamu
Kawan di kubur : kau sendirian

Jangan merasa aneh, inilah kehidupan
Hakikatnya : tak ada yang memberimu manfaat selain sholatmu

Jika kau mendapati debu di mushafmu ( Kitab Alqur'an )
Maka Tangisilah dirimu sendiri !

Barangsiapa yg tdk membaca Al-Quran selama 3 hari tanpa ada udzur maka ia dinamakan Hajir / seorang yang meninggalkan Al-Quran

Ulasan : aku tidak memaksamu untuk menyebar luaskan tulisan ini
Akan tetapi sebagai kepatuhan pada Firman Allah Ta'ala :
"Peringatkan lah karena peringatan akan memberikan manfaat pada kaum mukminin"

Alam yang aneh,
Jenazah disusul dengan jenazah . . kematian disusul dengan kematian berikutnya.
Berita tentang kematian terus bermunculan ada yg mati karena kecelakaan ada krn sakit ada yang tiba2 mati tanpa diketahui sababnya semuanya tinggalkan dunia ini dan mereka semua kami kuburkan dan itu pasti.

Hariku dan harimu pasti akan tiba persiapkanlah bekal untuk perjalanan yang tak dapat kembali.

Wahai orang yang menunda Taubat dengan alasan karena masih muda
Maaf.. Kuburan bukanlah tempat untuk orang dewasa saja
( kuburan tempat manusia segala usia )

Sungguh Dunia itu hanya 3 hari :
*Hari Kemarin* : kita hidup disitu, dan tidak akan kembali lagi
*Hari ini* : kita jalani namun tak berlangsung lama
*Besok:* kita tidak akan tahu apa yg akan terjadi
Maka saling memaafkan dan sedekahlah
Karena: aku engkau dan mereka
-- akan pergi -- meninggalkan gemerlapnya dunia selamanya ...

Ya Allah kami memohon pada Mu husnulkhatimah dan beruntung dengan mendapatkan surga dan selamat dari api neraka aamiin ya robbal alamiin,,,,

Tuesday, February 7, 2017

KEMANAKAH DIRI HARUS MENANGGUNG RESAH GELISAH

(Surat ke 1 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera)

Manakala hati dilanda resah gelisah, manakala mata nanar dihadapkan pada kekusutan perasaan, manakala pikiran terbelenggu oleh kusutnya keadaan, manakala jalan yang diraba-raba belum ada kepastian, maka kalaulah salah jalan yang dilalui sungguh kegelisahan hati akan semakin menyiksa, sungguh nanarnya penglihatan akan semakin membawa ke arah kegelapan,sungguh kusutnya perasaan akan mendatangkan keputus asaan, sungguh kusutnya pikiran akan mendatangkan kekalapan, sungguh ketidakpastian arah akan mendatangkan kesesatan….

Maka sang pecinta idealnya cepat-cepat mencari naungan payung cinta yang dikembangkan Nya, dalam senandung rindu dengan menyanyikan lagu sebutan nama Nya, atau senandung tasbih cinta bersama kepasrahan hati sepenuh relung yang ada hanya untuk Nya, atau menunjukkan rintihan dan panggilan dengan uraian air mata, menunjukkan kefakiran dengan sepenuh hati menghiba memanggil asma Nya, atau bisa jadi menunjukkan kepatuhan di atas sajadah cinta, gerak tubuh dan suara lisan dibaringi kepasrahan hati dalam aturan Nya yang dengan lirih juga menghiba-hiba memanggil asma Nya.

Di kala senandung zikir dan pujian cinta pada Nya disenandungkan, atau dikala senandung tasbih cinta bersama kepasrahan hati dilagukan Nya, atau dikala rintihan dan do’a tanda kefakiran dengan derai air mata diutarakan pada Nya, atau kepatuhan di atas sajadah cinta, dibaringi kepasrahan hati dalam aturan Nya yang dengan lirih juga menghiba-hiba memanggil asma Nya yang ditunjukkan, maka biarlah hanya Dia yang bersemayam disepenuh petala relung hati, biarkan hanya dengan cahaya Nya saja lentera hati menyala terang, jangan sisakan disaat itu ada sejarrah pun untuk ruang resah gelisah dari selain Dia, jangan biarkan tersisa di saat itu barang semulekulpun kekusutan perasaan tetap tersisa, jangan biarkan kekusutan keadaan barang setitik pun masih menodai, jangan sisakan ketidak tentuan arah jalan masih membayangi, silahkan matahati mengutarakan segalanya kepada Nya…

Silahkan tumpahkan semua keluh kesah dan resah gelisah yang menggelegak diceriterakan pada Nya…silahkan semua pakaian kefakiran diri ditunjukkan kepada Nya….biarkan air mata derah mengalir…biarkan butiran mutiara-mutiara indah itu membasahi kedua pipi…biarkanlah dan jangan ditegah… maka ternyata Dia adalah sang pemilik dan Pemberi Anugerah cinta telah menyediakan jalan cinta Nya untuk menyelesaikan itu semua…
Maka dengan jalan cinta Nya itu sungguh keluh kesah dan resah gelisah yang menggelegak akan terurai melegakan, pikiran kusut masai akan tersinari, kunci yang membelenggu perasaanpun akan terbuka, jalan sesat yang menghantuipun akan terlihat jelas dan dapat ditinggalkan. Sungguh ternyata Dia sangatlah dekat…lebih dekat dari urat leher sendiri…dan sungguh dengan melalui jalan cinta Nya secara benar…semua penyenandung zikir cinta akan di payungi Nya dengan payung cinta Nya…keluhan kefakiran akan dijawab Nya…senandung tasbih cinta akan dibantu dengan banyak tentara Nya….

Semoga kita,keluarga dan orang-orang yang kita cintai serta semua ummat Muhammad SAW senantiasa dirahmati Allah dengan rahmat Nya yang menyeluruh.

MEMBAWA RESAH GELISAH MENUJU MAHLIGAI CINTA ILLAHI

(Surat ke 2 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera)

Mengapa senandung zikir dan pujian cinta pada Nya, atau mengapa senandung tasbih cinta bersama kepasrahan hati yang dilagukan, atau mengapa aduan dan do’a tanda kefakiran dengan derai air mata yang ditunjukkan, atau mengapa kepatuhan di atas sajadah cinta, dibaringi kekhusukan yang dipersembahkan, mengapa kalam Nya yang diulang-ulang untuk meninggikan cinta dan pengobat kerinduan yang menggelora, atau mengapa juga kecintaan pada kekasih Nya yang ditinggikan dan ditunjukkan, sebagai solusi manakala hati dilanda resah gelisah, manakala mata nanar dihadapkan pada kekusutan perasaan, manakala pikiran terbelenggu oleh kusutnya keadaan, manakala jalan yang diraba-raba belum ada kepastian dan bahkan menemui kebuntuan, hal ini tak lain karena kita adalah Insan beriman dan Sang Maha Pengatur berfirman :

"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya * Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang * Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang percaya ". QS.al-Ahzab.33/41-43.”

Bukankah menyebut-nyebut nama Nya sebagai pengobat rindu, meninggikan kepasrahan sebagai pelipur lara, menunjukkan kepatuhan suruhan sebagai bukti cinta nan mengharu biru, aduan dan harapan dengan air mata sebagai penumpahan harapan, mengulang-ngulang kalam Nya sebagai letupan cinta nan terpendam di dada, duduk tafakkur dalam kesendirian di mihrab cinta, atau merendahkan diri menuruti kehendak Nya brlama-lama di atas sajadah cinta, hakikinya itu semua adalah zikir kepada Nya..sehingga mahligai hati akan tenteram bersama Nya, karena siapapun dari para pecinta akan merasa terobati gelora rindu cintanya manakala disebut-sebut nama kekasihnya, manakala diungkapkan dan diulang-ulang kalam indahnya, manaka terbayang wajah berserinya, manakala diturutkan permintaannya, apalagi tentu akan merasa damai dan tenteram kalau sang kekasih ditakdirkan dapat bersamanya, …maka kalaulah Dia telah berkenan bersemayam dan menyinari semua relung dan celah petala hati…mestilah anugerah cinta Nya akan terus menaungi…
Semuanya yang ada dan terjadi hakikinya diberi Nya dengan anugerah cinta Nya…maka mestilah manakala dekapan cinta Nya didapatkan…masalah hilang berganti sejuta kenikmatan dari anugerah pengenalan dan kedekatan diri dibukakan Nya, maka inilah jalan cinta dari Allah bagi mereka yang telah diujinya keimanannya…dalam menuju wadah sejuta-juta kenikmatan dalam mahligai cinta Nya. Dan orang-orang beriman pastilah yakin bahwa janji sang Penganugerah Cinta takkan pernah diingkari Nya…

Semoga Allah beri inayah agar kita bisa secara istiqamah menerapkannya dalam menata dan meniti hidup dan lehidupan ini… Aamiiin.

BAGAIMANA BISA KULEPASKAN BAYANGAN WAJAH MU NAN MENAKLUKKAN HATI INI

(Surat ke 3 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera)

Duh pemilik wajah yang sangat Indah menaklukkan hati…aku hanya bisa melihat wajah Mu nan merebut seluruh hati ini, …bagaimana bisa kulepaskan bayangan wajah Mu nan menaklukkan hati ini…padahal kalau hatiku takluk hanya pada wajah Mu saja …tentu Kau akan mencibirku…Hakikinya aku ingin menggapai cinta Mu, dan itu selamanya tak bisa kudapatkan karena hatiku Kau lihat belum maksimal takluk dalam cinta dan rindu pada diri Mu, karena kuyakin Kau takkan membukakan dekapan cinta Mu bagi orang yang tak mengenal dan memenuhi petala relung hatinya pada diri Mu… Lalu akankah selamanya aku hanya Kau cibirkan saja karena dengan hanya terpaku dengan wajah Mu…akankah selamanya dekapan cinta Mu hanya ada dalam angan-anganku…
Sungguh aku selamanya tak kan bisa mengenal diri Mu..kecuali Kau sendiri yang menarik tanganku pada kedekatan diri denganmu..kecuali Kau yang mau berkenan memperkenalkan diri Mu padaku… Sungguh aku selamanya tak kan bisa memberikan cintaku pada diri Mu..kecuali Kau sendiri yang menghamparkan jalan cinta Mu kepadaku…..kecuali Kau sendiri yang menghidupkan gelora api cinta dihatiku hanya untuk Mu …

Duh wahai Sang Pemilik Wajah nan telah mampu menaklukkan hati ini….wahai cahaya di atas segala cahaya…sungguh aku ini sedang menggapai –gapai mencari diri Mu dalam kegelapan…. Bagaimana bisa aku menemukan dan mengenali diri Mu…kalaulah Kau tak pancarkan cahaya Mu…kalau tak Kau tampakkan diri Mu yang diliputi cahaya Mu itu…jangan Kau biarkan api cintaku membakar diriku hanya takluk pada wajah Mu…jangan biarkan gelombang rinduku menenggelamkan diriku hanya karena pantulan gelombang cahaya keindahan dari diri Mu ...

Jangan jadikan aku seperti sekumpulan laron yang ingin menemui sebatang lilin,…namun akhirnya diri mereka hangus terbakar oleh nyala api yang memukau indah…aku ingin mendapatkan lilin…bukan keindahan cahaya api pada sumbu lilin…bukan juga sumbul lilin yang tampak berlenggak lenggok dan bisa padam tertimpa angin….tapi aku ingin mendapatkan lilin itu…

Hanya dengan pertolongan Mu aku bisa tidak terbakar pada kobaran api cintaku pada wajah Mu yang meluluh lantakkan semua hati yang memandang Mu…hanya dengan tarikan bimbingan Mu, diriku ini tidak terbakar oleh gelombang rindu pada pantulan dari pantulan cahaya indah Mu…

Sungguh aku ingin menarikan tarian cinta dihadapan Mu hanya dengan perkenan Mu membukakan pengenalan diri Mu tarian itu bisa kusuguhkan....B
iarkanlah diriku terbakar dalam api cintaku asal itu pada diri Mu…Ya Rabb…bimbinglah hamba Mu dan orang-orang yang Kau takdirkan kucintai karena Mu…untuk bersama menjadi pecinta sejati pada diri Mu dan pada kekasih Mu yang Kau tumpahkan cinta agung Mu padanya…

PENGENALAN DIRI MU MEMBAWA DIRIKU TERKIKIS HABIS DITERPA BADAI KASMARAN PADA MU

(Surat ke 5 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera)

Sungguh aku tak berani menganggap diriku seorang pecinta sejati terhadap Mu, bagaimana aku mengaku demikian, padahal pecinta sejati itu akan terus memberi kekasih hatinya dengan penuh ketulusan, dengan tanpa mengharapkan pamrih dan balasan, nah aku sadar apa yang bisa kuberikan sebagai tanda cinta sejatiku pada Mu, sementara Kamu juga tak membutuhkan pemberianku itu, dan bahkan bukankah diriku saja hakikinya sudah Kau miliki.

Aku hanya bisa mempelajari dan menyimak semua kata-kata indah dalam surat cinta Mu yang Kau kirimkan kepada utusan Mu yang Kau amanahkan menyampaikan surat-surat cinta Mu itu sebagai jalan cinta mendapatkan dekapan keagungan cinta dari Mu. Maka akan sangat berbunga hatiku kalau aku memahami keinginan Mu yang harus kupatuhi dalam keseharianku, maka aku berazam dalam diriku akan terus dan terus membaca surat jalan cinta Mu itu….. Aku juga akan menyimak kata-kata dan catatan perjalanan hidup dan kehidupan penuh makna utusan Mu yang membawa surat-surat jalan cinta Mu itu, yang hakikinya adalah kekasih Mu sendiri itu, dan aku berharap banyak hal yang dapat kutiru untuk menyelaraskan hidup dan kehidupanku ini sesuai maksud keinginan Mu yang Kau utarakan dalam surat-surat cinta Mu itu.

Aku hanya belajar dan belajar mencari tahu dari surat-surat cinta Mu dan catatan indah lika-liku perjalanan hidup dan kehidupan Sang Pecinta Hakiki yang telah Kau dekap menjadi kekasih Mu itu. Sungguh atas restu dan izin Mu aku pun ingin juga menunjukkan bukti cintaku hanya pada Mu, dengan sepenuh jiwa mengabdikan diri pada Mu dengan mengalahkan kepentingan dan keinginan diri, untuk sepanjang hidupku ini melaksanakan semua keinginan Mu yang kutahu dan kumampu laksanakan, hanya perhatian terhadap keinginan Mu yang kutekadkan sepenuh hati yang mungkin bisa kutunjukkan untuk menyenangkan diri Mu.
Sungguh aku bertekad untuk menyingkirkan kepentinganku untuk melaksanakan keinginan dan kehendak Mu, akan kutujukan mata hatiku hanya kepada Mu selalu, akan kujadikan lidahku akan senantiasa basah menyebut-nyebut nama Mu yang bagiku adalah sangat agung, akan terus kuulang-ulang membaca surat-surat jalan cinta Mu disetiap kesempatan yang tersedia untukku, akan kusebut-sebut dan kusenandungkan irama pujian dan rinduku pada kekasih Mu di saat-saat rinduku sudah mengharu biru di dalam qalbu, dan akan kutiru jalan hidup orang yang Kau pilih menjadi kekasih Mu, akan kudengar orang lain membaca surat-surat jaan cinta yang hakikinya adalah kalam Mu yang menjadi pelipur lara dan penyejuk qalbu, dan aku akan terus belajar bersabar dan tabah menanti kalau-kalau Kau berkenan membukakan barang sedikit dekapan cinta Mu…
Sungguh aku ingin mendengar cerita dan jalan yang ditempuh oleh mereka yang dianugerahi Mu limpahan kedekatan dengan diri Mu.

Sungguh manakala semakin kucoba mengenal lebih jauh pada diri Mu, nuansa hatiku membawa diriku hanyut terbawa arus rindu pada Mu, nuansa hatiku membawa diriku hangus terbakar menjadi kepulan asap rindu yang menjulang tinggi pada Mu, nuansa hatiku membawa diriku hilang tergolong ombak rindu nan mengharu biru pada Mu, nuansa hatiku membawa diriku terkikis habis diterpa badai kasmaran pada Mu.

Sungguh kurasakan sebuah azab yang menyiksa manakala barang sekejap kesadaran diriku terhadap Mu hilang di mata hatiku, sungguh aku menantikan perkenan Mu saat-saat indah Kau menarik tanganku dan mau merangkulku dalam kedekatan diri dikeharibaan Mu, sungguh setetes embun kasih Mu lebih berharga dari segalanya, sungguh sesaat dekapan cinta Mu akan menyirnakan semua rasa sakit yang pernah dirasa. Sungguh aku sangat tersiksa yang tiada tara, manakala diri Mu menjauh dan tak terima manakala kudekati dan kucinta.

Ya..Rabb Sang Penganugerah cinta penuhilah hati kami, hati keluarga kami, hati anak keturunan kami dan mereka yang kami cintai dengan kepasrahan tinggi yang berakar dari anugerah cinta Mu, sehingga kami semua bisa bersama menarikan tarian cinta nan suci dan agung di hadapan Mu….Ya Rabb..rahmati seluruh ummat Muhammad SAW dengan rahmat yang menyelimuti seluruh hidup dan kehidupan ini. Aamiiinnnnn.

AKU HANYA BERANI BELAJAR MENUNJUKKAN BAHWA AKU MENCINTAI-MU

(Surat ke 7 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera)
.---------
Firman Allah : “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS.Al-Baqarah : 115)
------------

Hakikinya aku ini tak berani menyatakan diri bahwa aku adalah orang yang betul-betul mencintai Mu, karena pastilah Kau akan mencibirku dan akan menghakimiku, manakala ada hal yang kulakukan barang seikit saja bertentangan dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang pecinta sejati…karenanya cukuplah itu kupendam sendiri di relief terdalam di samudera hatiku, namun aku akan berusaha dan terus berusaha untuk pada akhirnya bisa Kau anggap aku betul-betul telah berupaya mencintai Mu, dan tentu akan sangat-sangat bersyukur lagi kalau pada akhirnya Kau memang menganggap aku seorang pecinta sejati terhadap Mu dan layak mendapatkan dekapan cinta kasih Mu, hakikinya aku dapat diberikan kesempatan oleh Mu untuk mencintai diri Mu dengan bimbingan Mu untuk tidak terjebak pada keindahan wajah Mu saja sudah merupakan kebahagiaan yang tiada tara yang menjadikan sisa hidupku ini akan terus dan penuh dengan bunga-bunga nan indah kurasa.

Sekarang aku hanya berani mencoba buktikan cintaku pada Mu, dalam bentuk kerinduanku nan terperikan untuk segera berjumpa dengan Mu. Aku sungguh merindukan pertemuan dengan Mu, walaupun orang-orang menganggap hal itu menakutkan, karena itu aku akan berupaya sebisaku untuk menyongsong pertemuan itu dengan persiapan semata karena Kamu dan untuk Mu, walau apa yang kupersiapkan ini disbanding dengan setetes embun cinta Mu saja sudah tidak ada apa-apanya dihadapan Mu, namun tetap aku yakin bahwa aku akan datang kepada Mu karena Kau tak membutuhkan bawaanku, tapi Kau akan senang karena sepanjang hidupku aku telah berjuang untuk menghadapi saat-saat pertemuan yang kurindukan untuk menmpahkan kerinduanku yang mengharu biru pada Mu.

Akan kucoba kubaca dan kubaca tulisan penuturan surat-surat jalan cinta yang dibawa oleh utusan Mu, kucoba semaksimalku mematuhi apa yang Kau inginkan, semaksimal mungkin walau pun sangat-sangat berat kubuang keinginanku yang berlawanan dengan keiinginan Mu yang Kau kemukakan dalam surat-surat cinta Mu itu, agar aku merasa dekat dan terus lebih dekat dengan Mu, aku berharap aku bisa tenggelam dalam lautan rindu yang dalam, tergulung oleh gelambang cintaku hanya pada Mu.
Kalaulah kutemukan jalan cinta yang Kau tunjukkan kepada para pecinta terhadap Mu, akan kupegang erat jalan itu, sehingga aku berharap dengan jalan cinta itu, akan mengantarkanku bisa barang sedikit lebih dekat dengan Mu, atau kalaulah kutemukan orang dekat Mu yang bisa menuntun aku berjalan sehingga aku bisa berdekatan dengan Mu, akan kupuji dan kurayu dia untuk mengasihaniku dan akhirnya berkenan membawaku berdekatan dengan diri Mu.
Aku akan tak pernah membantah semua kehendak Mu, sebab kalau aku lakukan itu, maka sungguh aku hanya menggubah lagu kepalsuan cinta m
Lihatlah aku akan mencoba buktikan cintaku pada Mu, kupandang wajah indah menawan yang Kau tunjukkan kepada semua orang, manakala kulihat wajah Mu nan rupawan itu, aku hakikinya dihadapkan pada dua hal yang bisa membuat Mu mencibirku atau akan memberikan dekapan kasih sayang Mu padaku. Kalaulah aku hanya terpesona dengan Indahnya rupa-rupa wajah Mu, namun kesadaranku pada Mu hilang, terimakasihku pada Mu yang telah mengizinkanku menikmati keindahan wajah Mu itu, maka Kau selamanya tak akan memberikan dekapan kasih Mu padaku, selamanya sayapku kukepakkan atau bahkan akan patah sayap itu, cinta Mu takkan pernah kudapatkan, sungguh dekapan kasih sayang Mu hanyalah sebuah impian yang selamanya tinggal impian yang menyakitkan, cintaku hanyalah cinta yang semu, bahtera yang kunaiki untuk menggapai cinta Mu hanya akan tenggelam tertelan ombak, yang selamanya takkan pernah sampai ketaman-taman indah dekapan kasih sayang Mu. Namun manakala kupandang dan kunikmati cantik rupawannya wajah Mu, dan aku bersyukur karena diberi Mu anugerah untuk menikmati indah dan cantiknya wajah Mu itu, dengan menunjukkan kebaikan berupa ketaatanku terhadap semua yang Kau inginkan, dan kebajikanku pada sesama penikmat kecantikan wajah Mu dengan cara yang sesuai dengan yang Kau inginkan, atau bahkan apalagi kecantikan wajah Mu itu hanyalah saranaku menjadi agar untuk tak pernah lalai mengingat diri Mu, menjadi saranaku untuk lebih mengenal dan lebih mendekatkan diriku dengan diri Mu, maka barulah aku yakin bahwa pastilah Kau akan menerima cintaku pada Mu, dan aku yakin Kau akan membuka kedua tangan Mu untuk mempersilahkanku damai dalam dekapan kasih sayang Mu. Sungguh kalau Kau tak membimbingku, kemungkinan besar aku akan terpaku pada kecantikan Mu, dan lupa berterimakasih kepada Mu yang telah memberiku kesempatan menikmati kecantikan wajah Mu itu, tak ingat dengan diri Mu sang pemilik wajah yang mencengangkan dan membuat diriku pangling itu, apalagi untuk punya kesadaran dan upaya mendekati diri Mu.
Aku akan mencoba buktikan cintaku pada Mu, aku akan senantiasa membaca surat-surat tentang semua pesan-pesan Mu yang akan menjadi jalan cinta yang harus kulalui dalam mendapatkan hamparan taman-taman cinta dari Mu, dan tentu akupun akan mencintai kekasih Mu yang Kau utus untuk menjelaskan dan menteladankan cara melalui jalan cinta kepada Mu untuk seluruh pecinta yang ingin mendapatkan cinta Mu, dan akupun akan mencintai mereka yang telah terlebih dahulu mendapatkan cinta Mu, karena itu juga jalan bagaimana aku dapat menyenangkan Mu dan tentu akan menjadi sebuah kesempatan emas bagiku untuk lebih dekat dengan Mu. Lebih dari itu aku akan terus menyenangkan Mu dengan terus belajar dan belajar untuk menghargai dan mencintai apapun yang Engkau buat untuk memperindah wajah Mu.

Akan kutunggu dan kucari-cari kesempatan agar aku bisa lmengetuk-ngetuk pintu hatimu dengan sering menghubungi Mu diwaktu-waktu tertentu yang relah Kau tentukan, akan kutelisik dan kulakukan cara-cara untuk bersua dekat dengan Mu yang diajarkan kekasih Mu yang telah memberikan tntunan kepada kami yang ingin mendapatkan cinta Mu.
Aku akan mencoba semaksimal mungkin untuk terus dan terus menghubungi Mu, akan kutinggalkan hiruk pikuk ramainya orang-orang menikmati keindahan wajah Mu, untuk terus mencoba mendekatkan diriku pada Mu dalam keheningan malam dan dalam kesunyian nan indah bila sedang bersua dengan Mu. Akan terus kucoba hindari para penikmat wajah Mu semata, orang-orang yang membicarakan Mu, orang-orang yang mengabdikan diri pada Mu, kalau kuketahui bahwa mereka ternyata ada tujuan lain selain untuk membuat Kamu senang dan selain hanya ingin meluapkan cinta dan rindunya pada diri Mu.
Aku ingin sekali tidak mencampur adukkan antara kenikmatan yang didapat dari kecantikan dan keindahan wajah Mu yang dimungkinkan membius semua orang yang mendekatinya, dengan cinta dan rinduku terhadap diri Mu, karena itu dalam kesendirian dan kadang dalam keheningan malam kudendangkan syair-syair cintaku pada Mu, kadang sambil melaksanakan kehendak Mu yang harus kulakukan dalam menjalani jalan cinta kepadamu, kupanggil lirih diqalbuku nama Mu yang bagiku sangatlah agung dan indah, atau kadang kala aku belajar dan belajar untuk menyesali kekeliruanku yang kuyakini selama ini banyak kulakukan, lalai dalam mengingat Mu, alfa banyak menyebut nama Mu, lalai dalam menelaah surat-surat jalan cinta Mu, dan banyak lagi kesalahanku sebagai orang yang sangat berharap kepada Mu untuk dianggap Mu sebagai pecinta sejati pada Mu, namun kucoba mendamaikan hatiku, walau aku sudah sangat berumur, aku hibur hatiku dengan azamku, bahwa mulai saat ini paling tidak aku ingin meyakinkan diriku untuk di sisa hidupku ini, bisa membuktikan pada diriku bahwa aku telah mengupayakan secara maksimal untuk membuktikan cintaku pada Mu, aku ingin bunga-bunga kebahagiaan berkembang indah di hatiku, manakala aku dapat menyenangkan diri Mu dengan menuruti dan mewujudkan semua keinginan Mu yang Kau titahkan kepadaku dan kepada pecinta terhadap Mu lainnya.

Sungguh aku akan ikut marah dan benci bersama Mu, manakala ada orang yang hanya menikmati Indahnya wajah Mu, namun ternyata mengingkari berterimakasih pada Mu yang telah memberi kesempatan itu, mereka berpaling dari jalan cinta yang Kau tetah Kau sampaikan, mereka berpaling dari keinginan menyenangkan Mu dan berada dalam dekapan kasih Mu, meleka sibuk menikmati keindahan wajah Mu, tapi lidah mereka tak pernah menyebut nama Mu, anggota tubuh mereka tak pernah mau menunaikan keinginan Mu, dawai hati mereka tak pernah mendendangkan irama zikir rindu dan cinta hanya pada Mu, kalau pun mereka lakukan itu, mereka sandingkan tujuan kerakusan untuk memiliki keindahan wajah Mu bersama dengan keinginan menyenangkan diri Mu dan mendapatkan dekapan cinta kasih Mu.

Semoga kita, keluarga anak-anak ketrunan kita dan orang-orang yang kita cintai, dibimbing Allah untuk menjadi pecinta sejati terhadap Nya dan terhadap kekasih Nya….Aamiiiinnnn Ya Mujibassailin…

CINTA DAN PENYERAHAN DIRI UNTUK SANG KEKASIH

(Surat ke 9 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera)

Allah Penganugerah cinta berfirman : Dan aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama-tama berserah diri". (QS. Az Zumar :12)

Sekarang timbul pertanyaan dalam diriku, bagaimana bisa aku menyerahkan diri sepenuhnya (berpasrah) pada diri Mu, kalau aku belum mencintai diri Mu, sehingga aku tergulung oleh deburan ombak cinta dan rindu pada Mu, lalu bagaimana bisa aku mencintai dan merindukan Mu, yang menjadikan aku harus pasrah pada Mu, kalau aku belum memiliki keyakinan bahwa diri Mu lah yang paling pantas kucintai dan kurindukan itu, lalu bagaimana bisa aku dapat memiliki keyakinan tentang diri Mu, kecuali Kau mau mengenalkan diri Mu kepadaku. Kalau tidak demikian, maka kalaupun aku kepasrahanku pada Mu hanyalah kepasrahan yang beku, cinta dan rinduku pada Mu hanyalah cinta buta dan rindu dalam kegelapan, dan bahkan mungkin juga hanya dipaksakan, keyakinanku pada Mu tak lebih hanyalah keyakinan ikut-ikutan.

Lalu kalau kepasrahan pada diri Mu itu sangat beku, cintaku pada diri Mu hanyalah cinta buta, rinduku pada diri Mu berada dalam kegelapan, keyakinanku pada diri Mu hanya ikut-ikutan, dan hakikinya aku belum mengenal Mu, maka bagaimana bisa aku akan sabar dalam kelelahan mendaki puncak gunung tertinggi dari kepasrahan diri pada Mu, bagaimana bisa aku akan sabar dalam kelelahan mendaki puncak gunung tertinggi untuk datang mempasrahkan diriku pada diri Mu, bagaimana bisa aku akan tabah dalam menentang terjalnya tebing dan lancipnya duri cobaan dalam mendaki puncak gunung tertinggi untuk datang mempasrahkan diriku pada diri Mu itu, bagaimana bisa aku akan mengepakkan sayapku untuk laju meroket menuju puncak kepasrahan diriku pada diri Mu itu, bagaimana bisa aku akan teguh melawan serangan nan tiada henti yang akan menyerangku dalam perjalanan menuju kepasrahan diriku hanya kepada diri Mu itu.

Sungguh cobaan, rintahan, onak duri, tebing terjal, bahkan musuh terbesar yang harus kuhadapi dalam perjalanan diriku untuk mencapai puncak kepasrahan diriku pada diri Mu itu hakikinya ada di dalam diriku sendiri, yakni hawa nafsuku yang akan setiap saat menentang dan memusuhiku bahkan akan memalingkan diriku dalam kenikmatan menikmati indah dan mempesona wajah Mu, pada setiap aku akan berupaya mendekatkan diri kepada Mu.

Lalu bagaimana bisa memenangkan diri Mu atas diriku sendiri, bagaimana mungkin aku dapat memenangkan keyakinan atas diri Mu atas nafsu syahwatku sendiri, bagaimana mungkin aku memalingkan diriku dari nikmatnya berbagai keindahan dan kenyamanan dari pancaran wajah Mu atas kenikmatan yang belum kuyakini atas berupa kedekatan pada Mu, bagaimana mungkin kujadikan diri Mu adalah segalanya bagiku, kalau hakikinya aku belum mengenal Mu.

Hakikinya aku siap mempasrahkan diriku kepada Mu, sebagaimana para pecinta yang telah Kau pilih menjadi kekasih Mu, asal memang aku telah dibakar cinta dan rindu yang mengharu biru pada Mu, asal memang aku dapat meyakinkan diriku, bahwa Kamu yang paling pantas kucintai dan kurindukan sepenuh hatiku, untuk itu beri jalan terang kepadaku untuk aku mendekatkan diri pada Mu, tariklah tanganku… tuntun lah langkah kakiku … bukalah barang sedikit rahasia diri Mu yang dapat meluluh lantakkan hatiku dalam keterpanaan memukau yang tiada tara tentang adanya diri Mu….., maka kalau itu berkenan lakukan, sungguh pastilah aku akan dapat lebih meyakini diri Mu, pasti hanya diri Mu yang kucintai dan kurindukan, dan kalau sudah begitu bagaimana bisa tak kuserahkan diriku untuk berpasrah pada Mu…
Hakikinya aku sangat-sangat merindukan kenikmatan tiada tara para pecinta Mu, dimana aku tenggelam dalam kenikmatan abadi dalam dekapan cinta kasih Mu…

Semoga Allah berkenan menuntun kita, keluarga, anak keturunan kita serta orang yang kita cintai, untuk menjadi bagian dari hamba-hamba Allah yang memiliki kepasrahan yang sangat tinggi pada Nya, yang didasari oleh cinta dan keyakinan/ Iman yang mantap kepada Nya yang bersumber dari anugerah ma’rifat (pengenalan terhadap Allah) yang dicurahkan Nya…Aamiiinnn.

HARUSKAH AKU MARAH DAN CEMBURU TERHADAP MU ?

(Surat ke 10 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera)

Manakala kulihat Kau memberikan belaian kasih Mu pada orang yang Kau telah pilih untuk dicintai Mu, hakikinya bagiku hak untuk itu sepenuhnya adalah hak Mu, tak ada hakku untuk memarahi Mu, tak ada hakku untuk melarang Mu, tak ada hakku untuk mencemburui Mu, aku harus menerima sebuah kenyataan itu sebagai sebuah kewajaran tanpa syarat dan penjelasan, karena memang kusadari mereka yang Kau kasihi itu telah lebih dulu membuat Mu tertarik dan luluh untuk senantiasa memberikan dekapan kasih sayang Mu padanya, sedangkan aku baru belajar mengemukakan harapan-harapan pada Mu agar Kau mau mengenalkan diri Mu padaku, belum ada yang bisa kutunjukkan kemurnian dan keagungan dendangan gubahan syair-syair cintaku yang dapat kupersembahkan pada Mu, maka bagaimana bisa lalu aku marah, cemburu atau menghalangi Mu untuk memberikan dekapan kasih Mu pada kekasih Mu yang Kau pilih itu, justeru kalau itu kulakukan aku akan mempertanyakannya pada diriku sendiri, kalau memang kenyataannya seperti itu, dan aku belum bisa merebut perhatian diri Mu padaku, mengapa aku harus melakukan complain terhadap tindakan Mu, padahal Kamu belum tentu betul-betul akan mau menganugerahkan kesucian dan keagungan cinta Mu padaku.

Atau bisa jadi aku belum dianggap Mu ada dalam jajaran para pecinta yang layak menerima anugerah cinta Mu, Namun untuk menenangkan diriku, kuyakinkan diriku bahwa Kau tunjukkan dekapan kasih mesra Mu terhadap kekasih Mu didepan mataku, itu untuk memberi pelajaran berharga, bila aku mau dan dapat menjalani jalan cinta Mu yang dilakukan mereka, nanti….dan nanti… akupun akan mendapatkan juga dekapan kasih Mu seperti mereka.

Aku bukanlah orang yang telah mati rasa, namun aku sadar aku datang mendekati Mu bukan untuk marah, atau untuk cemburu, apalagi untuk menghalangi tindakan dan sikap Mu, namun aku datang dengan membawa impian besarku pada Mu, yakni mendapatkan belaian kasih dan dekapan cinta dari Mu. Aku tak ingin hanya dengan sebuah kemarahan pada kenyataan yang hakikinya bukan hakku mengaturnya, justeru akan membuyarkan impianku karena telah menimbulkan kemarahan Mu akibat kemarahanku pada Mu. Aku tak ingin hanya dengan sebuah kecemburuan membuta yang juga pada kenyataannya bukan hakku mengatur sikap Mu, justeru akan membuyarkan impianku karena telah menimbulkan kemarahan Mu karena cemburuku itu. Aku tak ingin hanya dengan sebuah tindakan menghalangi tindakan Mu, yang juga pada kenyataannya bukan hakku mengatur diri Mu, justeru akan membuyarkan impian besarku itu, karena bisa jadi Kau akan marah besar padaku, karena telah betani menghalangi tindakan Mu.

Aku bukan tidak punya harga diri, tapi apalah artinya tindakanku dengan mengatas namakan harga diriku, kalau pada akhirnya akan menghancurkan impianku sendiri mendapatkan cinta kasih Mu.
Aku juga sama sekali bukan mati rasa, tapi apalah artinya aku memperturutkan perasaanku, kalau pada akhirnya karena memperturutkan perasaanku justeru akan mematahkan kepakan sayapku sendiri untuk menggapai pulau besar harapanku untuk berteduh di taman indah cinta Mu, aku tak mau menuruti lonjakan kehendak nafsuku pada urusan yang mengatasnamakan demi harga diri dan demi menjaga perasaan yang hakikinya bukan tujuanku mendekatkan diriku pada Mu, tujuan besar dalam perjalanan panjang di sepanjang kehidupanku adalah menginginkan kerelaan Mu untuk menumpahkan anugerah dekapan cinta Mu pada diriku, aku tak mau atas nama hal-hal yang bukan menjadi tujuanku terhadap Mu, dapat menghancurkan tujuan besarku pada diri Mu itu.

Aku ingin surat-surat cintaku yang kutujukan untuk Mu akan membukakan perhatian Mu, sungguh setetes anugerah cinta Mu saja sudah menjadikan perjalanan hidup dan kehidupanku ini akan menumbuhkan tanaman banyak kebaikan yang dapat melahirkan bunga-bunga nan indah dan semerbak mengiri perjalananku, atau buah-buah cinta yang enak dan sedap yang menjadi makanan yang bisa dinikmati oleh semua orang disekeliling hidup dan kehidupanku.
Semoga Allah berkenan menuntun kita, keluarga, anak keturunan kita serta orang yang kita cintai dapat menjalani hidup berlandaskan kesucian dan keagungan cinta anugerah Nya, dan mendapatkan dekapan cinta kasih Nya manakala menemui Nya nanti… Aamiiinnn

Saturday, February 4, 2017

KU YAKIN CINTAKU TIDAK BERTEPUK SEBELAH TANGAN (Surat ke 6 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera)

Sungguh aku bersyukur mendapat anugerah untuk mencintai Mu, dan aku akan lebih bersyukur lagi kalau Kau berkenan membalas cintaku, aku yakin cintaku pastilah akan Kau balas dengan dekapan cinta Mu nan agung nan suci, karenanya kesabaran dalam penantianku menunggu balasan cinta dari Mu akan kutancapkan dalam sampai keujung relief petala lautan hatiku nan sangat dalam, sayap-sayap cintaku akan terus dan terus kukepakkan takkan pernah patah sampai kuraih indahnya taman cinta yang Kau sediakan untukku, karena kuyakin takkan ada irama dawai-dawai cinta yang menggema antara Kau dan aku, kecuali tali cinta itu telah Kau sambungkan ke hatiku, karena kuyakin tepukan kemesraan 2 tangan yang menyuarakan lagu cinta itu selamanya tak akan terjadi jika hanya sebelah dilakukan oleh sebelah tangan saja.

Hakikinya aku ingin mencintai dirimu Mu bukan kecantikan, keindahan dan rupawannya wajah Mu semata. Kalaupun kukagumi dan kucintai kecantikan wajah Mu yang rupawan itu, semata karena cintaku pada diri Mu. Kalaulah hanya kucintai kecantikan yang menghias wajah Mu saja, sungguh sayap-sayapku akan patah dan tak bisa menggapai taman mencapai taman cinta nan Kau hamparkan untukku, sungguh bahtera kerinduanku akan tenggelam dihanyutkan laut kepasrahan yang semu, sungguh bunga cintaku akan takkan pernah sampai dalam dekapan ke dua tangan kasih Mu, Kau hakikinya akan mencibir terhadap orang-orang yang mencintai keindahan wajah Mu semata, karena memang kutahu bila mencintai keindahan wajah Mu saja, itu adalah sebuah kepalsuan cinta yang tersebung, dan hanya yang mencintai diri Mu lah sebenar-benar yang suci dan diagungkan oleh para pecinta sejati. Dan para pecinta sejati memang akan menikmati keindahan wajah Mu, tapi dinikmati atas karena keinginan dari Mu.
Sungguh cintaku datang dari Mu dan kukembali lagi hanya untuk diri Mu, kalaulah kucintai orang yang Kau pilih jadi kekasih Mu, hakikinya itu bagian dari upayaku untuk juga mengharap dekapan cinta Mu, kuingin berpasrah mengabdikan diri pada Mu sebagai bukti cintaku hanya pada diri Mu.

Aku berazam untuk senantiasa membaca surat-surat jalan cinta yang Kau ucapkan dan Kau kirimkan lewat kekasih Mu yang Kau utus, akan kucari rahasia mendapatkan balasan cinta Mu pada surat-surat Mu itu. Aku berazam untuk senantiasa menelisik catatan perjalanan cinta kekasih Mu yang Kau utus, akan kucari rahasia mendapatkan balasan cinta Mu pada yang tersembunyi indah dibalik perjalanan hidup sang kekasih Mu, akan kukejar jalan cinta mereka-mereka yang sangat dekat dengan Mu yang kuyakini telah mendapatkan anugerah balasan cinta Mu, Aku ber’azam akan kutempuh jalan-jalan cinta itu untuk menyenangkan diri Mu, sahingga Kau berkenan memberikan dekapan cinta kasih Mu padaku.

Sungguh aku sadar Kau bukanlah milikku sendirian, tapi justeru diriku sendiri adalah bagian dari milik Mu, karenanya aku akan sangat bahagia manakala Kau dekap dengan cinta kasih Mu mereka yang telah Kau pilih sebagai kekasih-kekasih Mu. Sungguh aku sadar Kau bukanlah berada dalam kendaliku, tapi justeru diriku sendiri yang harus berpasrah menuruti keinginan Mu, karenanya aku akan sangat bahagia manakala Kau terus menghamparkan taman-taman cinta sesuka hati Mu.
Sungguh betapa bahagianya aku, manakala Kau tak pernah membenciku. Sungguh betapa bahagianya aku, manakala Kau berkenan memberi kesempatan padaku ikut menarikan tarian kenikmatan cinta bersama orang-orang yang Kau hamparkan taman-taman cinta Mu atas mereka. Sungguh sedikit dekapan cinta kasih Mu padaku menjadi sebuah kebahagian yang telah mampu menghilangkan kejenehuhan dalam panjangnya penantianku yang dirundung rindu mengharu biru, Sungguh sedikit dekapan cinta kasih Mu padaku menjadi sebuah kebahagian yang telah mampu menghilangkan keletihan dalam perjalanan panjang aku mengepakkan sayap-sayap cintaku menuju taman cinta Mu.
Yaa…Rabb kami berharap agar Kau berkenan memenuhi ....

Friday, February 3, 2017

Sekedar Humor dan sedikit Renungan

Kisah wanita yg masuk surga beisi suami yg pengutan lawan bini..
Sidin ni kutan bgt lwn bini..  pokoknya di cilingi bininya ja sdh takutan, manggatar...
Yg istri wani pank pank jua penyangitan tp masuk berhasil surga...

Sampai dipintu surga yg paling bawah, makanan nyaman yg laki ne n bidadarinya bungas bungas bersenang2 sidin, lalu suruh malaikat naik lagi ke surga yg tatinggi,  tambah nyaman n bidadarinya tambah bungas yang melayani sidin. Naik lg jer malaikat, Krn makin keatas makin nyaman surganyanya n bidadarinya makin bungas tarus.. Rame sidin marasani nikmat di surga nitu....
Lalu sampai ke surga sebelum yg paling tinggi, masuki sidin dinikmati ai nikmatnya, nyaman bengat nikmat didalam n bidadarinya bungas boangat jua yang melayani..

Lalu jer malaikat naik lg sekali itu yg paling tiinggi surganya, ayu jen disitu penyayamannya nikmat surga,  kumpulan bidadari pembubungasnya di surga.... Dalam pikiran sifin tadi kayapa pulang dalamnya, kacar bangat sidin,... Lalu ai membuka ka pintu surga nitu.
Melihat yg kd suah dilihat n dibayangkan.. Bahkan balipat lipat dari yg sebelumnya... Jinguk sidin bidadarinya masya Allah kada kesah pank paling bungas bidadari maka mengiau sudah bidadari...
sekalinya handak masuk, lalu melihat ratunya di itehi siein menjanaki.. Ay biniku itu. Kalitikan batis sidin, lalu capat nutup pintu surga nitu, kada jadi masuk. ..
Lalu ditakuni malaikat napa kd handak masuk?
Itu nikmat sulahkan cicipu, bidadari mehadang dah pintarai.
Lalu dijawab sidin ai "bidadarinya banyak menyaraput kd kesah bungas banar padahal unda kacar ai bparak bersenang senang lawan bidadari tu.. Tapii malaikat ai ada bini unda di sana.. Nyawa tahulah lawan bini unda  bini unda tu, bini unda tu penyangitan  kalo sudah cimburu....  Jangankan dangar suaranya, dicilinginya ja asa handak pacul kapala lintuhut unda...
Nyawa tu malaikat ai kada tahu... Kalo bini unda cimburu habis tu pank piring tarabanngan, panci sudahnya malayang kasana kamari....hahahaha
Kesiian sidin.. Hahaha kisah aja pank
Takutan masuk kedalam surga yg paling nyaman lantaran ada bini yg penyangitan baner... Hahahaha