Sungguh aku kadang dalam tafakkur cintaku pada Mu di dalam kesunyianku, bertanya-tanya dalam diriku. Apakah mungkin aku Kau raih untuk menjadi bagian orang yang Kau izinkan mendapat barang sedikit cinta Mu, lalu Kau arahkan aku dengan cinta yang Kau berikan dihatiku untuk menata dan meniti hidup ini menjadi lebih baik berdasarkan keinginan Mu, dan pada akhirnya Kamu anggap layak untuk berada di dekat Mu ?.
Apakah mungkin aku Kau raih untuk menjadi bagian orang yang Kau izinkan mendapat barang sedikit cinta Mu, Kau arahkan aku dengan cinta yang Kau berikan dihatiku untuk menata dan meniti hidup ini dapat lebih menyenangkan Mu dengan lidah senantiasa basah menyebut-nyebut nama Mu dan memuji kehebatan diri Mu serta memaksimalkan diri untuk mengerjakan semua yang diminta Mu sehingga pada akhirnya Kamu anggap layak untuk dianggap bagian dari orang yang benar mencintai diri Mu ?.
Apakah mungkin aku Kau raih untuk menjadi bagian orang yang Kau izinkan mendapat barang sedikit cinta Mu, lalu Kau arahkan aku untuk bisa memaksimalkan diri mencintai, memaksimalkan diri mengikuti jejak langkah orang yang Kau tetapkan sebagai kekasih Mu, sehingga pada akhirnya Kamu anggap aku layak untuk dianggap bagian dari orang yang boleh merasakan barang sedikit keagungan cinta dari Mu ? Sungguh aku tak memiliki kamus dalam diriku untuk mendapatkan jawaban tentang pertanyaanku itu.
Dalam tangis kehinaan diriku nan tak lebih besar dari sebiji debu yang terbang bersama hembusan dahsyat angin Barat ditengah padang pasir sahara nan luas membentang, atau tak lebih banyak dari setetes embun laut nan terciprat akibat hempasan gelombang akibat tiupan angin timur dibandingkan banyak dan luasnya hamparan lautan dan samudera nan sangat luas, sungguh aku tak tahu apakah sebiji debu kecil ini akan mau Kau perhatikan, apakah setetes embun laut dari terpaan angin timur ini mau Kau jadikan bagian dari air yang mendapat keberkahan cinta dari sisi Mu.
Walau pun begitu …sebiji debu kecil ini harus terbang mengikuti tiupan cinta angin barat yang Kau henbuskan, setetes embun ini harus terus ikut menghempaskan diri bersama gelombang air laut mengikuti hembusan cinta angin timur yang Kau kirimkan…aku takkan putus asa pada pengharapanku, siapa tahu Kau dengan penuh kasih sayang Mu berkenan mengambil sebiji debu ini untuk Kau berkahi dengan keberkahan cinta Mu, akhirnya diletakkan Mu di atas tanah dalam kebun cinta Mu, atau setetes embun ini Kau ambil untuk mendapatkan keberkahan cinta Mu, lalu Kau letakkan sebagai sebuah penghias kecil diantara tatapan-tatapan Indah para bidadari dalam taman cinta Mu.
Ya Allah …. demi keagungan cinta kasih Mu pada semua kekasih Mu, maka penuhilah hati kami, keluarga kami, anak keturunan kami dan mereka yang kami cintai dengan anugerah cinta nan suci agung dari Mu, bimbinglah kami semua untuk dapat menjalani hidup dan menata kehidupan berbingkai keagungan dan kesucian cinta senantiasa berada di atas jalan cinta Mu yang lurus sampai akhirnya kami dapat merasakan anugerah cinta Mu nan Maha Agung dan Suci.
Ya Rabb…rahmatilah semua ummat Muhammad SAW dengan rahmat yang meliputi semua aspek dan kehidupan ini.
No comments:
Post a Comment