(Surat ke 10 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera)
Manakala kulihat Kau memberikan belaian kasih Mu pada orang yang Kau telah pilih untuk dicintai Mu, hakikinya bagiku hak untuk itu sepenuhnya adalah hak Mu, tak ada hakku untuk memarahi Mu, tak ada hakku untuk melarang Mu, tak ada hakku untuk mencemburui Mu, aku harus menerima sebuah kenyataan itu sebagai sebuah kewajaran tanpa syarat dan penjelasan, karena memang kusadari mereka yang Kau kasihi itu telah lebih dulu membuat Mu tertarik dan luluh untuk senantiasa memberikan dekapan kasih sayang Mu padanya, sedangkan aku baru belajar mengemukakan harapan-harapan pada Mu agar Kau mau mengenalkan diri Mu padaku, belum ada yang bisa kutunjukkan kemurnian dan keagungan dendangan gubahan syair-syair cintaku yang dapat kupersembahkan pada Mu, maka bagaimana bisa lalu aku marah, cemburu atau menghalangi Mu untuk memberikan dekapan kasih Mu pada kekasih Mu yang Kau pilih itu, justeru kalau itu kulakukan aku akan mempertanyakannya pada diriku sendiri, kalau memang kenyataannya seperti itu, dan aku belum bisa merebut perhatian diri Mu padaku, mengapa aku harus melakukan complain terhadap tindakan Mu, padahal Kamu belum tentu betul-betul akan mau menganugerahkan kesucian dan keagungan cinta Mu padaku.
Atau bisa jadi aku belum dianggap Mu ada dalam jajaran para pecinta yang layak menerima anugerah cinta Mu, Namun untuk menenangkan diriku, kuyakinkan diriku bahwa Kau tunjukkan dekapan kasih mesra Mu terhadap kekasih Mu didepan mataku, itu untuk memberi pelajaran berharga, bila aku mau dan dapat menjalani jalan cinta Mu yang dilakukan mereka, nanti….dan nanti… akupun akan mendapatkan juga dekapan kasih Mu seperti mereka.
Aku bukanlah orang yang telah mati rasa, namun aku sadar aku datang mendekati Mu bukan untuk marah, atau untuk cemburu, apalagi untuk menghalangi tindakan dan sikap Mu, namun aku datang dengan membawa impian besarku pada Mu, yakni mendapatkan belaian kasih dan dekapan cinta dari Mu. Aku tak ingin hanya dengan sebuah kemarahan pada kenyataan yang hakikinya bukan hakku mengaturnya, justeru akan membuyarkan impianku karena telah menimbulkan kemarahan Mu akibat kemarahanku pada Mu. Aku tak ingin hanya dengan sebuah kecemburuan membuta yang juga pada kenyataannya bukan hakku mengatur sikap Mu, justeru akan membuyarkan impianku karena telah menimbulkan kemarahan Mu karena cemburuku itu. Aku tak ingin hanya dengan sebuah tindakan menghalangi tindakan Mu, yang juga pada kenyataannya bukan hakku mengatur diri Mu, justeru akan membuyarkan impian besarku itu, karena bisa jadi Kau akan marah besar padaku, karena telah betani menghalangi tindakan Mu.
Aku bukan tidak punya harga diri, tapi apalah artinya tindakanku dengan mengatas namakan harga diriku, kalau pada akhirnya akan menghancurkan impianku sendiri mendapatkan cinta kasih Mu.
Aku juga sama sekali bukan mati rasa, tapi apalah artinya aku memperturutkan perasaanku, kalau pada akhirnya karena memperturutkan perasaanku justeru akan mematahkan kepakan sayapku sendiri untuk menggapai pulau besar harapanku untuk berteduh di taman indah cinta Mu, aku tak mau menuruti lonjakan kehendak nafsuku pada urusan yang mengatasnamakan demi harga diri dan demi menjaga perasaan yang hakikinya bukan tujuanku mendekatkan diriku pada Mu, tujuan besar dalam perjalanan panjang di sepanjang kehidupanku adalah menginginkan kerelaan Mu untuk menumpahkan anugerah dekapan cinta Mu pada diriku, aku tak mau atas nama hal-hal yang bukan menjadi tujuanku terhadap Mu, dapat menghancurkan tujuan besarku pada diri Mu itu.
Aku ingin surat-surat cintaku yang kutujukan untuk Mu akan membukakan perhatian Mu, sungguh setetes anugerah cinta Mu saja sudah menjadikan perjalanan hidup dan kehidupanku ini akan menumbuhkan tanaman banyak kebaikan yang dapat melahirkan bunga-bunga nan indah dan semerbak mengiri perjalananku, atau buah-buah cinta yang enak dan sedap yang menjadi makanan yang bisa dinikmati oleh semua orang disekeliling hidup dan kehidupanku.
Semoga Allah berkenan menuntun kita, keluarga, anak keturunan kita serta orang yang kita cintai dapat menjalani hidup berlandaskan kesucian dan keagungan cinta anugerah Nya, dan mendapatkan dekapan cinta kasih Nya manakala menemui Nya nanti… Aamiiinnn
No comments:
Post a Comment