(Surat ke 2 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera)
Mengapa senandung zikir dan pujian cinta pada Nya, atau mengapa senandung tasbih cinta bersama kepasrahan hati yang dilagukan, atau mengapa aduan dan do’a tanda kefakiran dengan derai air mata yang ditunjukkan, atau mengapa kepatuhan di atas sajadah cinta, dibaringi kekhusukan yang dipersembahkan, mengapa kalam Nya yang diulang-ulang untuk meninggikan cinta dan pengobat kerinduan yang menggelora, atau mengapa juga kecintaan pada kekasih Nya yang ditinggikan dan ditunjukkan, sebagai solusi manakala hati dilanda resah gelisah, manakala mata nanar dihadapkan pada kekusutan perasaan, manakala pikiran terbelenggu oleh kusutnya keadaan, manakala jalan yang diraba-raba belum ada kepastian dan bahkan menemui kebuntuan, hal ini tak lain karena kita adalah Insan beriman dan Sang Maha Pengatur berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya * Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang * Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang percaya ". QS.al-Ahzab.33/41-43.”
Bukankah menyebut-nyebut nama Nya sebagai pengobat rindu, meninggikan kepasrahan sebagai pelipur lara, menunjukkan kepatuhan suruhan sebagai bukti cinta nan mengharu biru, aduan dan harapan dengan air mata sebagai penumpahan harapan, mengulang-ngulang kalam Nya sebagai letupan cinta nan terpendam di dada, duduk tafakkur dalam kesendirian di mihrab cinta, atau merendahkan diri menuruti kehendak Nya brlama-lama di atas sajadah cinta, hakikinya itu semua adalah zikir kepada Nya..sehingga mahligai hati akan tenteram bersama Nya, karena siapapun dari para pecinta akan merasa terobati gelora rindu cintanya manakala disebut-sebut nama kekasihnya, manakala diungkapkan dan diulang-ulang kalam indahnya, manaka terbayang wajah berserinya, manakala diturutkan permintaannya, apalagi tentu akan merasa damai dan tenteram kalau sang kekasih ditakdirkan dapat bersamanya, …maka kalaulah Dia telah berkenan bersemayam dan menyinari semua relung dan celah petala hati…mestilah anugerah cinta Nya akan terus menaungi…
Semuanya yang ada dan terjadi hakikinya diberi Nya dengan anugerah cinta Nya…maka mestilah manakala dekapan cinta Nya didapatkan…masalah hilang berganti sejuta kenikmatan dari anugerah pengenalan dan kedekatan diri dibukakan Nya, maka inilah jalan cinta dari Allah bagi mereka yang telah diujinya keimanannya…dalam menuju wadah sejuta-juta kenikmatan dalam mahligai cinta Nya. Dan orang-orang beriman pastilah yakin bahwa janji sang Penganugerah Cinta takkan pernah diingkari Nya…
Semoga Allah beri inayah agar kita bisa secara istiqamah menerapkannya dalam menata dan meniti hidup dan lehidupan ini… Aamiiin.
No comments:
Post a Comment