Monday, February 20, 2017

Titian Cinta (Bagian 3) : KUKENALI DIRIMU DARI KASIH SAYANG MU

(Surat ke 20 dari Buku : 1001 Surat Cinta Buat Sang Kekasih, karya Adi Sutera).
-------------
Kalau anda nilai bermanfaat dunia akhirat, silahkan berikan komentarnya, semoga kita, orang tua, keluarga, anak keturunan kita dan mereka yang kita cintai serta seluruh ummat Muhammad SAW senantiasa mendapat hidayah, taufik dan rahmat Allah SWT.
-------------
Kalaulah tidak karena hamparan sayang Mu, mana mungkin aku dapat mengenal jalan cinta yang Engkau kirimkan, Kau tampakkan lagi bentuk kepnyayangan Mu, Kau bimbing aku dapat menjalani jalan cinta Mu, lalu kalau tidak melalui jalan itu,mana mungkin ada jalan yang lain yang harus kutempuh untuk dapat lebih mengenal Mu, apalagi untuk bisa benar-benar mencintai Mu, maka kalau demikian adanya bagaimana bisa aku mengepakkan sayap cinta menahan penat dan letih untuk terbang menuju ketaman cinta Mu.
Kujenguk ke dalam relung hatiku, kubaca surat dan ayat cinta Mu, sungguh ternyata kepenyayangan Mu lah yang lebih banyak Kau tunjukkan dan banyak menarik perhatianku sehingga aku merasa sedang dituntun Mu untuk lebih kenal pada diri Mu, sehingga aku semakin yakin bahwa diri Mu yang memang semestinya yang harus lebih kukenal, diri Mu yang mestinya lebih kuyakini untuk kucintai dengan sepenuh hatiku, dengan keyakinan yang mulai kudapatkan itu, betapa akan belajar untuk terus kupupuk dan kuteguhkan dalam hatiku, karena Kau hamparkan wujud kepenyayangan Mu pada diriku dengan mengenalkan bentuk-bentuk kasih Mu, sehingga aku lebih bisa mengenal diri Mu, lebih bisa yakin bahwa diri Mu lah yang harus kutumpahkan seluruh cintaku, ini sebuah pemberian Mu yang sungguh sangat-sangat tidak dapat kubandingkan dengan apapun harganya, karena inilah modal untuk aku bisa dengan tulus bisa mencintai Mu, maka kayakinan terhadap ini harus senantiasa kujaga, dan hanya dengan bantuan Mu juga barulah aku bisa menjaganya. Akan kuupayakan senantiasa kubaca surat dan ayat-ayat cinta Mu,dan akan kuyakinkan dalam diriku, bahwa sekarang Kau sedang berbicara kepadaku, mengutarakan keinginan Mu yang harus kulakukan bila aku belajar mencintai Mu, akan kuupayakan menuruti apa yang dilakukan oleh orang yang lebih dahulu Kau pilih menjadi kekasih Mu, dan aku belajar merasakan itu sebagai orang sedang mendapatkan belaian kasih sayang Mu, aku ingin sekali dengan bantuan, petunjuk dan arahan Mu mampu menjadi orang yang betul-betul berpegang pada keinginan Mu sesuai dengan surat-surat dan ayat-ayat cita Mu itu, asal dengan kehendak dan bantuan Mu aku bersedia jika Kau jadikan sebagai tulak ukur dalam perjalanan hidup yang dijalani berbingkai cinta kepada Mu, karena aku ingin sekali kekasih Mu berkenan menjadi saksi bahwa aku bagian dari orang yang benar-benar mencintai Mu. Aku ingin keyakinan hatiku senantiasa hanya berkiblat kepada diri Mu, dan aku yakin terhadap diri Mu bahwa siapa yang Kau kenalkan diri Mu padanya, lalu dia merasa lebih dekat dan punya keyakinan yang kokoh bahwa hanya diri Mu yang diidamkan, maka kuyakin Ka tentu takkan pernah menyia- nyiakan keyakinan yang dimilki orang itu.
Walau hakikinya aku tak mungkin bisa tahu seberapa besar kasih sayang yang Kau miliki, seberapa besar kasih sayang itu yang Kau berikan pada yang lain selain diriku, dan bahkan aku juga tak mengerti seberapa besar kasih sayang yang Kau berikan padaku, aku hakikinya memang tak perlu dan memang takkan bisa mengukurnya, yang penting bagiku aku semoga bisa senantiasa tak pernah melupakan karunia besar yang Kau berikan ini,dan selamaya mudah-mudahan bisa mensyukuri pemberian ini dalam bentuk pengabdianku hanya kepada Mu, walau hakikinya pengabdianku pada Mu tak ada apa-apa dibanding kasih sayang yang telah Kau berikan untukku ini, aku berharap mungkin orang bilang titipan atau bisa jadi pemberian berupa harta walau hakikinya tak seberapa dibanding orang lain, atau jabatan yang juga mungkin tak ada artinya dibanding jabatan yang ada pada orang lain, atau lingkungan keluarga yang menyayangiku walau hakikinya biasa dibanding keluarga lainnya, semua itu tetaplah aku berharap bisa kuupayakan idak memalingkan hatiku dari penghambaanku pada Mu, namun semuanya bisa kupelihara dengan keindahan cinta berbingkai cinta anugerah Mu, untuk pada akhirnya aku berharap bisa bersama mereka memasuki taman cinta Mu.
Aku hakikinya dengan berbekal sedikit pengenalanku terhadap diri Mu melalui kasih sayang Mu yang luar biasa kurasakan saat ini, rasanya tak pernah ingin kulepaskan barang sedetik pun dalam mengingat diri Mu, menyebut-nyebut nama Mu, memuji-muji pemberian Mu, untuk terus belajar mengabdikan diri pada Mu, untuk tak pernah melupakan kasih Mu, namun kadang aku sadar ternyata aku ini kadang lupa bahwa aku sedang menghambakan diri pada Mu, sehingga kadang justeru kenikmatan merasakan besarnya kasih sayang Mu melupakanku mengingat diri Mu, melalaikanku melaksanakan keinginan Mu, menyibukkanku pada hal-hal yang perlu, menjadikan lidahku kering dari menyebut nama dan memuji Mu atas kasih sayang Mu atasku itu, bahkan kadang bisa tidak tepat waktu melaksanakan keinginan Mu, aku sungguh menyesali kebodohanku itu, aku berharap dengan besarnya kepenyayangan Mu tetap mau megampuni kesalahanku ini, hanya kepadamu bisa kubawa jeritan ini, kalau Kau tak bisa memberikan ampunan kepadaku, lalu harus kemana derita ini kubawa, karena hakikinya hanya orang yang memiliki keluasan kasih sayang itu hanyalah diri Mu, maka aku tahu itu berarti Kau pasti akan memiliki juga keluasan kemaafan dan keampunan...maka ampunilah orang yang sungguh tak tahu balas budi ini...
Sunguh pemberian rasa sayang Mu sangat lebih besar dan jauh lebih luas dari kepemirahan Mu, betapa dalam surat cinta dan ayat cinta Mu banyak kau ulang-ulang menyatakan padaku tentang hal itu, jauh lebih banyak pernyataan Mu tentang kepemurahan Mu, padahal dengan kepemurahan Mu yang lebih sedikit disebut-sebut Mu itu saja, orang yang tak Kau cintai, bahkan orang yang Kau benci saja kau berikan kesempatan menikmati indah dan pesona sinar wajah Mu, sehingga manakala Kau jadikan aku berada di kapal kedamaian cinta yang akan membawaku menelusuri jalan cinta Mu, lalu kudapatkan Kau mau memperkenalkan diri Mu padaku sehingga Kau mampu meyakinkan diriku bahwa memang Kamu yang seharusnya kutambatkan cintaku, kedalam taman cinta Mu mestinya kapal cinta itu kujalankan, sungguh sebuah anugerah cinta Mu yang luar biasa kurasakan, sungguh tak bisa kulintaskan pada mata hatiku, bagaimana suka cita dan nikmat Nya manakala aku berkenan Kau terima bernaung bersama kekasih Mu di dalam taman cinta Mu, apalagi sungguh tak bisa seujung rambutpun kulintaskan di mata hatiku betapa indahnya, betapa mempesonanya, betapa nikmatnya kalau akhirnya Kau berkenan merasakan puncak kenikmatan cinta dalam dekapan kasih sayang Mu.

No comments:

Post a Comment